02 | Barudak Hongkong 🇭🇰

1.6K 294 61
                                    

| Seoul, 07.29 a.m
.
.
.

"Mau gabung ?"

Begitu mendapat ajakan mengerikan itu, spontan saja Zayyan menggeleng cepat bak orang yang kesetanan sambil bersiap menarik kopernya pergi. Sepertinya dia harus mengajukan pergantian lokasi kamar. Bisa gila Zayyan kalau setiap hari melihat tingkah orang yang entah kenapa pada aneh-aneh gelo.

Tap !

Akan tetapi belum sempat Zayyan melangkah jauh, dengan cepat dua telapak tangan yang berbeda ukuran menahan kedua sisi pundaknya. Zayyan menahan nafas kaku dan berusaha untuk menahan perasaan merinding di seluruh tubuh.

"Mau kemana, heum ?"

"Oi, kau mau kemana ?"

Dua suara bariton dan lembut tumpang tindih di telinga Zayyan.

"Bisa kalian berpakaian dulu ? Aku janji setelah ini nggak akan ganggu hubungan kalian, aku bakal pindah kamar." cicit Zayyan pelan.

Tak lama setelah itu gelak tawa melengking dan tawa bass terdengar keras. Sepertinya si pemilik suara sedang senang sampai tawanya sumbang begitu. Zayyan merasa tak ada yang lucu padahal.

"Yo~ Bro, kau salah paham. Kami berdua bukan pasangan. Aku normal tapi kalau Sing mungkin memang Gay. Hati-hati saja !"

"Kau mau mati ?! Ekhem, anak baru...kau sangat takut melihat laki-laki telanjang ?"

Mendengar pertanyaan itu, Zayyan langsung mengangguk kuat-kuat, "IYA ! YES ! 100 buat kamu."

Usai Zayyan mengkonfirmasi ketakutannya itu terdengar suara grasak-grusuk suara pakaian. Zayyan seketika menghela nafas lega karena merasa kedua pemuda di belakangnya itu cukup bisa di ajak berbicara.

"Oi...sekarang sudah bisa berbalik !"

Zayyan mengangguk dan segera membalikkan badannya menghadap kembali ke dalam ruangan kamar. Zayyan akhirnya bisa menghela nafas karena kedua pemuda di depannya betul-betul sudah berpakaian lengkap.

Salah satu dari mereka, pemuda bermata imut yang Zayyan tahu bernama Sing itu menepuk salah satu ranjang susun bagian bawah yang berada di dalam kamar itu. Bermaksud meminta Zayyan duduk.

"Duduk di sini !"

Zayyan mengangguk dan segera mendudukkan bokongnya diatas kasur lembut. Pandangannya kini tertuju pada isi kamar yang cukup minimalis. Terdapat dua buah kasur susun di dalamnya, salah satunya yang sedang Zayyan duduki dengan Sing.

"Sepertinya kita harus berkenalan dulu ?" ujar Sing sembari tersenyum ceria.

Dari sudut pandang Zayyan, pemuda bernama Sing ini sangat tinggi. Berwajah imut, terutama bentuk kedua matanya. Akan tetapi entah kenapa Zayyan merasa aura yang dia keluarkan justru bertentangan dengan fasadnya.

"Aku Muhammad Zayyan, dari Indonesia." sahut Zayyan sembari mengulurkan tangannya ke arah Sing karena pemuda tinggi yang satunya itu rupanya duduk di ranjang sebelah.

Sing nampak menyambut uluran tangannya dan mengerutkan alis, "Za-Zayyang ?"

"Bukan. Bukan. Zay-yan !"

"Zay-yan ?" Sing terlihat berhati-hati menyebutkan.

Zayyan tersenyum tipis dan mengangkat jempolnya, "Iya, begitu."

Sing kembali tersenyum lebar. Seakan menyebut nama Zayyan dengan benar itu sebuah prestasi gemilang. Tak lama setelahnya, pemuda yang Zayyan yakin seperti bukan asli Korea itu mulai membuka mulut.

"Aku Mak Chun Sing, panggil saja Sing. Aku dari Hongkong."

Entah kenapa mendengarkan nama yang begitu aneh di telinganya membuat Zayyan hampir tak kuasa menahan tawa. Tapi teringat bahwa hal seperti bukan hal yang baik, buru-buru Zayyan meremat telapak tangannya.

"Mak Cung Cing ???"

"WAHAHAHAHA―"

"Kiyowo~"

Sontak terlihat Sing dan juga pemuda tampan di depannya tertawa serempak seraya memukuli paha masing-masing. Zayyan menggigit bibir bawahnya malu.

"Salah ?"

Pemuda tinggi yang duduk di ranjang sebelah Zayyan itu mengangguk dan segera mengambil telapak tangan kanan Zayyan untuk di jabat.

"Eumm... penyebutannya salah, Mak Chun Sing. Namanya sih terdengar memang jelek seperti orangnya Zayyan. Beda denganku, aku Leo. Dari Hongkong juga. Namaku sama tampan dengan wajahku !"

Sing melempari Leo dengan bantal dan segera memutar matanya malas. Namun begitu kedua matanya kembali tertuju ke arah Zayyan, pemuda itu langsung tersenyum lebar sekali lagi.

"Zayyan nggak jadi pindahkan ?"

"Tapi, kalian tadi...?"

"Harus klarifikasi ya ? Ya udah kalau buat Zayyan apa sih yang nggak ?"

Zayyan tersenyum ngeri-ngeri sedap di lempari gombalan.

"Semuanya itu salah paham. Leo si anak setan itu mencuri celana dalamku padahal cuma itu yang belum kotor !" adu Sing sambil tak lupa mengelap air mata ghoib-nya dengan punggung tangan Zayyan.

Zayyan sendiri berusaha menarik tangannya dari genggaman Sing dan menatap ke arah Leo yang hanya tersenyum tanpa dosa di sebrang mereka. Malah ekspresinya terlihat sedikit bangga karena berhasil mengganggu Sing.

Huuft...sepertinya memang benar.

Zayyan saja yang terlalu banyak berpikir.

***

| 08.00 a.m
.
.
.

Shower deras di kamar mandi Zayyan matikan. Rambut legam basahnya ia usap ke belakang sebelum membalut tubuhnya dengan handuk mandi. Zayyan kebetulan sudah punya janji bersama Sing dan Leo untuk mencari sarapan.

Namun berhubung saat ini kantin Universitas masih belum terbuka untuk mahasiswa baru, mereka akan berkeliling mencarinya.

Karena itu dia buru-buru meninggalkan kamar mandi, berharap waktu sarapan tidak terlewat jauh.

Clek !

Namun....

Begitu Zayyan membuka kamar mandi, langsung saja ia di sambut dua pasang mata yang tengah menatapnya dengan kilat aneh. Sing maupun Leo nampak mendorong pipi mereka dengan lidah sembari bersiul-siul jenaka.

"Boleh juga..."

"Lukuuuuu banget Zayyan~"

Zayyan yang terkejut pun langsung membanting kembali pintu kamar mandi dan mengambil satu bathrobe yang tergantung di kamar mandi sambil mengumpat.

"Bangsat !"

Tinggal satu kamar dengan Sing dan Leo membuat Zayyan merasa seperti anak gadis yang harus menjaga aurat dari manusia-manusia mesum.

Zayyan berharap menemukan kamar kosong yang baru secepatnya !

]-[ BERSAMBUNG ]-[

27/06/2023

Kalau ada yang nanya, kok lama up kak ?
Biar aku jawab, aku nunggu Vote-nya diatas 50 soalnya (⁠'⁠ε⁠`⁠ ⁠)

Udah gitu aja...

Hope U Enjoy (⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠)⁠❤

Kalo misalnya ketikannya berantakan, kalian cari aja jenis Font dan Ukuran yang sesuai biar bacanya gak sakit mata 🤗 soalnya di handphone aku sih rapi tapi di handphone temanku katanya enggak, mungkin karena beda jenis FONT.

✨ ZAYYAN CENTER ✨ : XODIAC BROMANCE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang