Chapter 08
(Terbuang)[Mark Masa POV]
Betapa penurutnya...
Aku menegur diriku sendiri dengan kata kata ini disepanjang dudukku di mobil P'Vee. Mark Masa ini adalah orang yang sangat penurut, mengikutinya dengan patuh hanya karena perlakuannya yang lembut.
Sangat memalukan bahwa ketika aku menyerah, aku akan dengan mudah menyerah pada kelembutan P'Vee. Meskipun aku mencoba untuk mengabaikannya hari ini, tetapi pada akhirnya dia datang dan menarik perhatianku. Kata-kata manisnya kepada pacarnya benar-benar menarik perhatianku. Ya ampun... dia bilang pacarnya sedang sibuk, jadi pacarnya tidak tertarik padanya, tetapi notifikasi chat muncul sejak pagi, dan di malam hari mereka berbicara di telepon, Dan dia tetap mengeluh kepadaku, sementara disini aku mulai memiliki perasaan untuknya
Aku akui bahwa aku memang memiliki perasaan padanya Bagaimana aku bisa menyangkal setelah apa yang terjadi? Tapi alasan aku berusaha menjaga jarak dan mengabaikannya hanya karena satu kata
Dia sudah punya pacar dan mereka sangat mencintai satu sama lain.
"ayo mampir dulu membeli Pad Thai" P'Vee berkata sebelum menepikan sepeda motornya di samping toko Pad Thai. aku tidak punya pilihan selain turun dari motor dan melepas helm ku, menghirup udara malam yang segar. "Mau apa?" Aku mengerutkan alisku pada orang yang bertanya saat dia menatapku dengan mata yang tajam.
"Pad Thai Udang, tidak usah tauge."
"Betapa pemilihnya." Kudengar gerutuannya yang lembut tapi memilih tetap diam, letih membalasnya. ini seperti kita bisa baik-baik saja sesaat tetapi beberapa menit kemudian tiba - tiba berdebat. Sebenarnya aku sendiri yang tidak bisa mengendalikan emosiku. Mulutku mengatakan itu bukan apa-apa, tapi otakku berpikir sebaliknya, dan pikiranku sudah terjatuh padanya.
"Mengapa kamu membeli begitu banyak?" tanyaku saat melihatnya membeli empat bungkus
"Untuk Bar dan Kan." Aku terkejut sesaat lalu melirik ke arah P'Vee yang menatapku dengan dingin, menyunggingkan senyum cepat dari sudut mulutnya, yang dapat aku sadari dengan tepat. Aku benar-benar tidak mengerti dia. sudah kukatakan kepadanya bahwa aku sudah melupakan P'Bar. Dia sudah punya pacar, dan itu bagus. Aku senang untuknya. Saat kami bertemu satu sama lain akhir-akhir ini, kami tersenyum dan menyapa satu sama lain secara normal seperti senior dan junior. Tapi yang membuatnya tidak normal adalah seringaian P'Vee.
Aku seharusnya tidak merasa aneh duduk di sini, meskipun aku tidak bisa membantu. Aku duduk di samping P'Vee, sementara P'Bar dan Tossakan, Bintang Fakultas Kedokteran, duduk di seberangku. Awalnya aku merasa percaya diri untuk memasuki bengkel fakultasku sendiri, tetapi setelah melihat mata Tossakan melihat kearah ku, kepercayaan diri ku memudar. Kan menatapku dengan pandangan tidak puas, berbeda dari P'Bar yang memberiku senyuman tipis sebelum berlanjut melihat ke arah P'Vee, yang sedang makan dengan tenang.
"Apakah ada yang ingin kau bicarakan?" P'Bar bertanya setelah suasana diam cukup panjang.
"Tidak ada." P'Vee mendongak sebentar untuk menjawab temanya kemudian lanjut memakan Pad Thai-nya. Tapi itu tidak mengakhiri pertanyaan P'Bar.
"Dan bagaimana denganmu? P'Bar bertanya dan menyipitkan matanya ke arahku.
"Um...Tidak ada." Aku menjawab dan mengirim senyum tipis ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trans Novel En Of Love : Love Mechanics [IDN Trans]
RomanceNOVEL TRANSLATE IDN ORIGINAL AUTHOR : Faddist 🎯Update setiap Rabu! ini selalu berakhir seperti ini, dimana dia berjalan menjauh dan meninggalkanku seorang diri. seharusnya aku merasa bahagia bahwa sekali dia terlihat tertarik padaku, dan pada saat...