Chapter 09 - Seseorang yang Membutuhkan...

107 8 1
                                    

Chapter 09

(Seseorang yang Membutuhkan...)

[Vee Vivis POV]

Aku duduk menatap saluran panggilan yang terputus dan menghela nafas berat. Memeriksa sepintas status seseorang yang kukenal yang muncul di layar telepon dan menjadi frustasi. Apa maksudnya dengan pulang ke rumah untuk tidur karena ada janji proyek kelompok di pagi hari? Bajingan ini... malah pergi ke pub untuk melihat orang lain.

Aku tidak mengantarnya pulang, namun sebenarnya aku akan berdiri dan... hendak mengikutinya, tapi matanya menghentikan langkahku. Aku tidak berani mengikutinya keluar, dan berakhir resah dengan perasaanku sendiri. Pada saat itu Ploy juga menelepon, jadi aku memilih tetap tinggal dan berbicara dengannya. Aku melihat ke arah Mark sekali lagi tetapi sepertinya dia tidak tertarik padaku, jadi aku masuk kembali dan lanjut mengerjakan proyek. Brengsek...

Rrr~

"Ya" aku mengangkat telepon Nuea. Sebenarnya, aku kesal pada temanku apa yang dia pikirkan, meneleponku pada jam 3 atau 4 pagi dini hari

[Apa kau sedang bersama Ploy, bro?] Dia bertanya padaku, bersamaan dengan beberapa berisik obrolan sebagai latar belakang, sepertinya dia baru saja keluar dari pub. Berbicara tentang pub, itu membuatku kesal lagi, apakah itu pub yang sama yang dikunjungi bajingan itu juga?.

"Tidak. Dia bilang dia punya acara makan malam dengan alumni." aku balas balik.

[Acara makan malam? Benarkah, bro? Istrimu sangat seksi. Sebaiknya kau awasi dia, bro.]

"Apa katamu Nuea?" aku bertanya. Dari perasaan kesal dengan Mark, ditambah mendengar kata-kata Nuea membuat darahku semakin mendidih.

[Aku melihat Ploy di pub, bung.]

"Apakah aneh pergi ke pub setelah makan malam?"

[Tapi bagaimana jika dia minum minuman lain selain minuman saja? Menurutmu itu aneh?]

"Nuea!" Aku meninggikan suaraku. Dia terdiam sebelum menghela nafas.

[Lihat Line ku. Pikirkan apa pun yang kau inginkan. Aku hanya memberitahumu dari sudut pandangku.] Dia berhenti di situ dan mematikan panggilan, meninggalkanku dengan pikiran cemas yang tidak bisa ku singkirkan

Masalah Mark menjadi sangat kecil ketika notifikasi obrolanku berbunyi. Aku menjulurkan jariku yang gemetaran untuk menekan foto itu dengan jantung berdebar kencang. Wajahku tanpa sadar menjadi mati rasa saat melihat pacarku bersandar di dada orang lain. Aku mencoba berpikir ini pasti semacam kecelakaan atau kebetulan, tetapi pesan dari temanku menyertai foto itu. Mereka seperti ini sampai pub tutup. membuat wajahku bergetar.

Aku takut...

Kuakui bahwa aku telah merasakan hal semacam ini selama berminggu-minggu, sejak Ploy dan aku yang semakin jarang berbicara. Tapi aku mencoba mengatakan pada diriku sendiri bahwa itu bukan seperti yang kupikirkan, hanya aku saja yang terlalu banyak berpikir, atau aku yang belum bisa menjaga Ploy sebanyak yang seharusnya kulakukan, walaupun begitu bukan berarti cintaku padanya memudar. benar bahwa Mark datang kedalam hidupku dan mempengaruhi perasaanku, tetapi Ploy tetap menjadi orang terpenting bagiku. Selain itu, kejadian hari ini bukanlah sesuatu yang harus ku putuskan sendiri.

Aku menggosok wajahku dengan tanganku sebelum menuju ke kamar mandi untuk mencuci muka. Aku berjalan kembali ke tempat tidur ku dan Ploy, dan perlahan-lahan mendudukkan diriku. Aku melihat ke tempat kosong di sebelahku dan menghela.

Mungkin...besok akan menjadi hari yang lebih baik.

Kelembutan lembut menyapa pipiku, membuatku membuka mata. Aku terbangun oleh bibir cantik Ploy. Wajahnya yang cantik membuat hatiku berdebar setiap kali aku melihat senyum manisnya di depanku. Seolah-olah mengatakan Bangun, sayang. Aku membawa diriku untuk duduk dan menariknya untuk pelukan.

Trans Novel En Of Love : Love Mechanics [IDN Trans]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang