chapter 1
Orang yang Dia Cintai Bukanlah Kamu
Aku membaliknya di bawah tubuhku, mulutku mengarah ke lehernya, seperti yang terjadi padaku. Aku mengisap lehernya sampai memerah, saat itulah dia menyadari apa yang terjadi, dan mencoba mendorongku menjauh.
Namun, maaf... Aku tidak akan mengizinkanmu melakukan sesuatu yang biadab, yang jelas-jelas kau mulai. Yang jauh lebih buruk dari apa yang aku lakukan saat ini.
"Uh! SAT! Lepaskan aku!" Aku menurunkan tanganku untuk membuka kancing bajunya. Dia menghempas tanganku dengan sekuat tenaga dan jelas itu tidak menggentarkanku
"Kau benar-benar menginginkannya kan? Bagaimana jika aku yang memberikannya padamu?" Aku meraih tangannya dan meletakkannya di atas kepalanya dengan mudah.
"Kamu bukan P'Bar... Bukan P'Bar... aku mau P'Bar!"
"Tapi aku mencintaimu!" Kataku sambil meluncur ke bawah untuk mencium dadanya hingga membuat tanda merah, aku sengaja melepas bajunya yang beberapa saat lalu tidak berhasil lepas sepenuhnya. Dan sekarang aku menyalahgunakan putingnya, menjilati mereka.
"Ah...gila!" Dia menghinaku sambil mendesah. Aku menuju ke tempat yang mulai membengkak dan Aku bisa merasakannya bahkan melalui jeans kami.
Aku laki-laki, dia laki-laki, wajar kalau dia menjarak, apa yang terjadi, di mana tempat kesenangannya dan di mana sakitnya.Aku belum pernah mencobanya bersama pria, tetapi bukan berarti aku tidak tahu harus berbuat apa.
Aku mencium bibirnya lagi saat dia masih berjuang di bawahku. Aku mendorong lidahku ke mulutnya dan menggigit bibirnya untuk memberinya pelajaran. Aku ingin tahu bagaimana rasanya ketika seseorang mendominasinya. Aku berhenti dari ciuman itu dan membenamkan wajahku di lehernya. Dia memiringkan kepalanya untuk menghindariku, tapi itu memberiku akses yang lebih baik ke tubuhnya. Dia masih berjuang, tapi aku bisa menjelajahi tubuhnya dengan lebih baik dengan cara ini.
"Ah! Lepaskan aku! Dasar Baj... lepaskan aku!" Dia mencoba memukulku dengan satu tangannya, namun aku menangkapnya dengan mudah dan menguncinya di ranjang. Saat dia mencoba menendangku, aku mengengkap kakiku di kakinya.
Aku menatap matanya dan berkata, "Aku akan melepaskanmu... tapi tidak sekarang."
"Aku tidak akan membiarkanmu melakukan apapun padaku, brengsek!" matanya bergetar sesaat, dia sendiri tidak mempercayai kata-katanya sendiri.
"Sungguh?" aku mengejek.
Aku menggunakan tanganku yang bebas untuk menelusuri dadanya melalui kain kemejanya yang perlahan terlepas. Tubuhnya melengkung dan bergetar setiap kali aku menyentuhnya, hingga sentuhan itu mencapai ujung celananya. Dia mengambil napas dalam-dalam, dan kulit putihnya berubah menjadi merah. "Apa kamu yakin?" Aku bertanya padanya, tapi dia hanya menggeram dan tidak menjawab.
"Ah ah...!" Dia hanya bisa mengatakan itu dan menggigit bibirnya saat aku menyelipkan tanganku ke dadanya.
"Apakah kau benar-benar tidak akan membiarkanku melakukan apa pun?" tanyaku padanya saat aku mulai meraba tanganku diatas kulitnya.
"Ah... A... Ai..." katanya sambil menghinaku dia tidak mampu berbicara ketika aku memainkannya dengan lebih bersemangat.
Kakinya bebas sekarang dan dia bergerak sehingga bagian "itu" bisa merasakan sentuhan tanganku dengan lebih baik.
"Mulutmu mengatakan tidak, tapi ini memberitahuku bahwa kamu mau." Aku memberitahunya sebelum meremasnya sebentar dan kemudian melepaskannya.
"Kamu... Ai... iShia!" Dia menghinaku lagi entah bagaimana ketika aku mulai membuka kancing celananya. Saat ini matanya basah, sama seperti dia basah di sini. Aku tersenyum seperti pemenang. Jika aku tidak dapat melakukannya, aku bukan laki-laki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trans Novel En Of Love : Love Mechanics [IDN Trans]
RomansaNOVEL TRANSLATE IDN ORIGINAL AUTHOR : Faddist 🎯Update setiap Rabu! ini selalu berakhir seperti ini, dimana dia berjalan menjauh dan meninggalkanku seorang diri. seharusnya aku merasa bahagia bahwa sekali dia terlihat tertarik padaku, dan pada saat...