chapter 2

110 81 35
                                    


Disebuah rumah yang cukup minimalis tetapi cukup sederhana juga ada seorang gadis yang sedang meringkuk, ya tak lain adalah Alesha.

Alesha, gadis itu tidak pernah absen tubuhnya untuk tidak terluka.

Gadis itu mati-matian untuk melawan semua rasa sakitnya. Beberapa luka kemarin belum sembuh, dan hari ini ia mendapatkan luka lagi? kapan tubuh gadis itu sembuh tanpa 1 bekas luka.

Alesha Gadis yang berumur kurang lebih 17 tahun, yang seharusnya masa-masa itu adalah masa dimana ia akan bersenang-senang dan juga berbahagia, tapi Alesha justru jauh dari kata bahagia.

Gadis itu terus saja meringkuk dengan tubuh yang bergemetar, Ia sudah tidak kuat, rasanya ia ingin menyerah, tetapi kenapa hatinya seolah tidak ingin.

Alesha bangkit dari lantai dan berjalan menuju sebuah lemari dan mengambil sebuah kotak, dan yang ada di dalama-nya adalah.. ?

  Srettt..

  Srettt..

  Srettt..

Tubuh yang seharusnya sembuh, kini kembali terluka, tangan yang seharusnya dijaga kini dilukis dengan sebuah benda tajam.

Darah yang seharusnya tidak keluar kini keluar ulah dirinya sendiri. Alesha, gadis itu akan melukai dirinya sampai hatinya kembali tenang.

  brakk..

Tubuhnya sudah lemas, tubuhnya kini jatuh kelantai dengan air mata yang terus mengalir, Alesha memposisikan tubuhnya agar ia bisa bersandar di dinding dan juga tanganya masih senantiasa memegang benda tajam tersebut.

  "GADIS BODOH!"

  "GADIS JALANG!"

  "GADIS YANG TIDAK BERGUNA!"

  "GADIS TIDAK TAU DI UNTUNG"

  "GADIS MENYUSAHKAN!"

Kata-kata itulah yang terus berputar di kepala Alesha, tubuh yang semakin gemetar hebat, tangan yang dipenuhi darah, dan juga kepala yang terasa pening.

     Arghh!!!

  "Tuhan.. aku cape.. "

  "Aku menyerah tuhan.. "

  "Bawa aku ke atas tuhan.. aku cap_"

Alesha langsung pergi menuju kamar mandi dan semua air sudah dinyalakan, Gadis itu duduk di bawah sower dengan tubuh yang sudah basah kunyup.

Gadis itu sudah lelah dengan dunia, matanya lelah untuk melihat dunia, malam ini izinkan gadis berparas cantik itu untuk tertidur selamanya.

Perkataan menutup mata kini sudah terjadi, Alesha terlelap dengan tangan yang masih mengeluarkan cairah berwarna merah.

Salah besar jika gadis itu akan terlelap selamanya. Nyatanya seorang wanita paruh bayah dengan sosok lelaki datang menghampiri kamarnya dan menemukan sosok dirinya yang terlelap lemas.

  "Dasar anak bodoh!!"

  "Sudah di rawat dan memilih untuk bunuh diri."

  "Menghamburkan uang saja."

                        🥀 🥀 🥀 🥀

Saat ini Alesha sedang dilakukan pemeriksaan, didalam ruang rawat ada seorang dokter yang sedang meriksa kondisi Alesha.

Sadari tadi Alesha dibawa sudah seperti orang mati, ya pasalnya muka yang pucat, tangan yang penuh darah, dan juga dengan pakaian yang basah.

Kurang lebih hampir 30 menit dokter memeriksa kondisi Alesha, Namun belum ada tanda-tanda bahwa dokter akan keluar. Kedua orang tua Alesha sangat gelisah, bukan gelisah karena kondisi anaknya, melainkan gelisah karena berada dirumah sakit, Mereka berdua sangat tidak suka jika sudah berurusan dengan rumah sakit.

ignoranceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang