chapter 3

92 73 32
                                    


Di sebuah gedung ada banyak remaja-remaja yang sedang berjuang untuk mendapatkan hasil yang sesuai.

Hari ini adalah hari dimana mata pelajaran yang mereka semua tidak suka, ya tak lain adalah matematika. Ada beberapa yang sangat menyukai mata pelajaran matematika ada juga yang tidak.

Alesha sendiri bukan ada dibidang matematika, tetapi dia sedikit paham tentang matematika.

Kurang lebih mereka semua diberi waktu untuk mengerjakan soal-soal dalam waktu 1 jam lebih. Alesha terus mencoba untuk memahami semua isi soal tersebut sampai lupa jika dirinya sudah mengeluarkan caira berwarna merah dari pangkal hidung-nya.

  "Ck! kenapa mimisan?" ucap Alesha dalam hati-nya.

Alesha langsung bergegas mengambil sebuah tisu, untung saja dirinya suka membawa tisu jika sewaktu-waktu terjadi hal begini.

Saat sedang mencari tiba-tiba teman sampingnya itu berbicara pelan kepada diri-nya.

  "Alesha kamu gpp?" bisik gadis itu kepada alesha.

  "aku gpp," ucap Alesha kepada teman sebangku-nya, untungnya saat diri-nya menoleh hidungnya sudah di tutup dengan tisu, alhasil teman sebangku tidak tau jika dirinya mengeluarkan darah dari pangkal hidungnya.

Jam terus berputar sampai tiba diwaktu menunjukkan bahwa kertas ujian kelas harus segera di kumpulkan, Alesha langsung saja mengumpulkan kertas itu dan dia tergesa-gesa untuk menuju toilet sekolah.

                      🥀 🥀 🥀 🥀

Di kelas MIPA 4 ada seorang murid yang sudah pasrah dengan soal-soal matematika.

  "Ck! susah banget anjir soalnya," ucap seseorang.

  "Perhatiin baik-baik, lo jangan bicara, gue lagi ngerjaiin!"

  "He elu nyotek dong, hehe."

  "Ga! kerjaiin sendiri, bu saya sudah selesai, apakah boleh dikumpulkan?" tanya lelaki itu kepada pengawas.

  "Boleh, silahkan."

Akhirnya lelaki itu maju dan mengumpulkan kertas yang sudah ia isi dengan teliti.

  "Dasar! awas lo!" Gumam seseorang.

Lelaki itu berjalan menuju kantin sekolahnya, dia hanya membeli  minuman soda dan langsung pergi menuju taman.

Saat sedang berjalan ia melihat ada seorang cewe yang sedang berlari dengan terburu-buru.

  "lo gpp?" tanya lelaki itu kepada sang gadis.

  "Gpp, lo laki-laki ngapiin masuk ke toilet cewe," ucap gadis itu tanpa melihat, dirinya masih sibuk untuk menyumbatkan pangkal hidungnya.

  "Gue tadi liat lo panik dan juga buru-buru akhirnya gue samperin."

  "Oh, udah sana lo keluar."

  "Lo yakin bisa sendiri?"

  "Ngeraguiin gue?" lirik Alesha kepada lelaki itu, bentar sepertinya diri-nya mengenal siapa lelaki itu.

  "Iyaa, gue bantu bersihin ya, dan gada penolakan."

Setelah mengatakan itu laki-laki itu langsung membantu Alesha, setelah semuanya selesai akhirnya mereka berdua keluar untung saja tidak ada yang melihat, jika ada yang melihat sudah pasti akan kasus.

  "Thanks."

  "Hm, kalau ada masalah jangan nyakitin diri sendiri, percuma gaakan selesai masalahnya," ucap lelaki itu dan langsung pergi meninggalkan diri-nya yang sedang mematung.

ignoranceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang