2. rumah.

29 12 0
                                    


JANGAN LUPA VOTE!

HAPPY READING ALL!!!!

KRINGG........ KRINGG

Bel pertanda pulang berbunyi. Kini, Chava dan Ale sedang menuju gerbang SMA CAKRAWALA untuk menunggu supir Ale. Biasanya, Chava ke sekolah menggunakan bus atau angkot. Ya, orangtua nya tidak memberikan fasilitas apapun untuk chava, sedangkan Claurel di limpah kan oleh segala fasilitas orangtuanya seperti mobil, kartu kredit, dan lainnya. Sedangkan chava, minta uang untuk beli buku saja masih harus di maki oleh mamanya dulu.

Mobil sport berwarna putih berhenti di depan nya. Ya. Itu adalah jemputan Ale. Tak heran karna, Ale merupakan anak perempuan satu-satunya dan sangat di manjakan oleh orangtua nya dan kakak-kakak nya Ale memiliki dua kakak laki-laki. Yang usianya tak terpaut jauh dari usia Ale. Kakak pertama Ale bernama ALVERRO SAGARA dan kakak kedua nya bernama ALZEENDRA GABRIELLO.

Mobil yang di naiki oleh Chava berhenti di perkarangan rumah besar berwarna putih yang megah. Tentu saja ini adalah rumah Ale. Rumah chava sendiri tak kalah megah memang. tetapi, tidak ada kehangatan di dalam sana. Rumah itu tempat ternyaman harusnya, tetapi, bagi chava rumah nya sudah seperti neraka. Ia selalu merasa tertekan dan tidak pernah di anggap.

" MAMAAA YUHUUUU LIAT AKU BAWA SIAPA NIHH." teriak Ale nyaring.

Chava hanya menggelengkan kepalanya, mendengar suara cempreng milik Ale.

Tak lama terlihat wanita yang umur nya tidak bisa di katakan muda namun masih terlihat cantik dan sangat elegan. Ya. Itu adalah mama nya Ale

" ADUH TERIAKAN MU ITU LE, MAMA MASIH BISA DENGER KALI! GAUSAH TERIAK."

"LOH ITU MAMA TERIAK."

" Iya-iya, pelan kan suara mu Ale, telinga mama sakit ni gara-gara teriakan mu"

Ale hanya cemberut mendengar perkataan mama nya.

" Aduhhh anak mama satu ini juga makin cantik dehh, sini sayang." Ujar mama viona sambil menyuruh chava mendekati nya. Memang mamanya Ale menyuruhnya untuk memanggilnya mama saja tidak dengan embel-embel tante.

"Hehhe mama vio juga makin cantik." Jawab chava sambil berjalan mendekati mama Ale sambil terkekeh.

" Bisa aja kamu cha, mama masak banyak hari ini. Nanti kita makan sama-sama yaa."

" Siapp ma, aku juga kangen masakan mama vio."

Ale yang melihat interaksi mamanya dan Chava hanya tersenyum. Setidaknya chava bisa melupakan semua masalah nya sejenak.

"Ma Ale keatas dulu ya, cha ikut yuk."

" Iya sayang, mama mau ke dapur dulu ya."

******

Ceklek

Ale membuka pintu kamar nya dan mempersilahkan Chava masuk.

Kamar dengan nuansa baby pink itu kini terlihat di depan matanya. Aroma parfume bayi langsung masuk ke indra penciumannya. Ya. Parfume Ale memang seperti parfume baby.

"Cha, gue ganti baju dulu yaa. Oh ya, baju lo masih ada kok di lemari gue. Mau sekalian ganti?."

Tak heran jika baju Chava ada di rumah Ale karna Chava sering menginap di rumah temannya itu.

"Boleh deh, lo duluan aja al."

Ale hanya menganggukan kepalanya dan memasuki walk in closet untuk mengganti pakaian nya.

***

Sekarang Chava dan Ale sedang duduk di meja makan untuk makan bersama, Chava sudah mengganti pakaian nya, sekarang ia sudah tidak memakai seragam sekolah lagi.

Aku Dan Seribu Luka KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang