5. Galau

232 20 2
                                    

Hi, hello, annyeong

"Kyu"

"Heem"

"Lo capek gak sih ngejar Doyoung?"

Junkyu menoleh ke arah Jihoon yang berbaring di sampingnya. Lalu menghela nafas panjang.

"Sebenernya gua capek, tapi mau gimana lagi mau berhenti tapi gua cinta sama Doyoung." Rasanya benar-benar sulit untuk berhenti. Doyoung selalu diam di hatinya, hanya Doyoung. Tidak ada yang lain. Tidak tau nantinya.

Jihoon sendiri tertawa, tawa yang seolah penuh rasa sakit di dalamnya.
Junkyu menoleh sesaat, setelahnya kembali menatap langit-langit kamar.

"Lo ngetawain gua?" Jihoon lalu menggeleng. "Bukan, ngetawain kita berdua haha."

"Di pikir-pikir kita terlalu bodoh ngejar-ngejar Doyoung—

Jihoon menghentikan perkataannya sejenak.

—Jujur aja gua pernah mergokin Doyoung liatin adek kelas, ya gua tahu gua gak ada hak buat cemburu. Tapi gua cemburu Kyu. Dan kayaknya Doyoung suka sama adek kelas itu." kata Jihoon pandangan nya tak lepas dari selembar poto Doyoung yang di pegangnya.

Kali ini Junkyu yang tertawa. Perkataan Jihoon ada benarnya. Mungkin mereka berdua terlalu bodoh terus mengejar-ngejar adik kelas mereka itu.

"Lo pikir lo doang yang cemburu? Gua juga kali. Jangan pesimis dulu lah Hoon. Doyoung punya mata, wajar dia ngeliat siapapun yang mau dia liat. Bahkan adek kelas itu sekali pun. Gak ada yang tahu Doyoung suka sama siapa, dan mungkin aja Doyoung suka sama salah satu di antara kita. Walaupun gak mungkin cowok sempurna kayak Kim Doyoung suka sama orang bodoh kayak kita. Kalo suatu saat nanti Doyoung memang suka sama orang lain, gua ikhlas. Walaupun kenyataannya memang sakit, tapi gua gak ada hak apapun buat ngelarang dia." jelas Junkyu panjang lebar.

"Udah kayak sadboy aja jir"

"Kan memang su, harus setel lagu galau ini mah." Junkyu mengutak-atik layar ponselnya, mencari lagu yang pas untuk kisah percintaan mereka.

...

"KAK!"

Suara gedoran pintu terdengar sangat kencang. Jihoon dan Junkyu pun sampai terlonjak kaget mendengarnya.

"BUKA PINTUNYA!"

"KENAPA WOY?" Ini Jihoon yang berteriak. Junkyu tidak meladeni adiknya karena masih sibuk mencari lagu untuk malam ini. Galau saat malam adalah waktu yang sangat pas.

Karena pintu yang tak kunjung di buka, Jeongwoo semakin kencang memukul-mukul pintu kamar kakaknya itu.

"WOY KENAPA SIH ANJIR?" Akhirnya Junkyu buka suara. Suara adiknya itu sangat cempreng sampai-sampai membuat telinganya berdenging.

"PENGEN TIDUR BARENG!"

Walaupun kesal Junkyu tetap membukakan pintu untuk sang adik.

Dengan rasa tak bersalahnya Jeongwoo masuk lalu melompat ke arah kasur. Membaringkan tubuhnya tepat di samping Jihoon.

Di ikuti Junkyu yang juga berbaring di sebelah adiknya. Sudah seperti tiga saudara yang saling menyayangi bukan.

Kim & Park | JikyubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang