4. Curhat

232 21 2
                                    

Hi, hello, annyeong

Sebagian orang menganggap, bahwa mereka yang bersaing pasti bermusuhan. Mungkin benar adanya, tetapi tidak dengan duo rival ini. Junkyu dan Jihoon memang saingan, namun dalam hal biasa. Tidak ada kata musuh di antara mereka.

Semua orang yang melihat Junkyu dan Jihoon beranggapan bahwa kedua insan tersebut bermusuhan. Dan tidak berteman dekat. Itu salah, Junkyu dan Jihoon memang seperti musuh, namun jika di belakang mereka tampak dekat. Seolah melupakan bahwa mereka ini saingan.

Baik Junkyu maupun Jihoon mereka sama-sama menyukai Doyoung, bukan hanya sekedar main-main. Memainkan hati seseorang? Menyakiti hati seseorang? Maaf, Junkyu dan Jihoon benci dengan itu.

Mendapatkan hati seseorang memang tak mudah, perlu usaha dan sabar untuk menunggu. Namun, jika bukan takdir percuma saja. Hanya membuang-buang waktu.

Sama halnya dengan mereka berdua, terus mengejar dan berusaha mendapatkan hati si manis. Tapi tak ada hasilnya. Jika si manis menyukai orang lain, apa boleh buat? Terobos lah. Selagi jalur kuning belum melengkung. Kecuali jika Doyoung sudah memiliki kekasih baru mereka akan menyerah.

Terkadang mencintai seseorang itu membuat kita lemah tanpa sadar.

...

"Juntoy!"

Dugh

"Jun!"

"Ajun!"

Dugh

"Berisik woy! Gua mau tidur!" Junkyu keluar dari kamar dengan mata kantuknya. Menggosok-gosok matanya yang memerah.

Jihoon yang berdiri di depan kamar temannya itu menahan tangan Junkyu.

"Jangan di gosok." Jihoon menurunkan tangan Junkyu agar tak menggosok kedua matanya itu.

"Nanti merah."

Bukannya menurut Junkyu malah sengaja menggosok keras matanya itu. Membuat Jihoon mendengus sebal.

"Copot mata lo, tau rasa!'

"Ngeri anjing!"

"Ya lagian di kasih tau ngelunjak"

"Lo ganggu anjir, gua mau tidur"

"Tidur mulu lo anjir, makin letoy badan lo yang ada."

"Biarin wlee" Junkyu menjulurkan lidahnya dan di sentil dengan baik oleh Jihoon.

Sampai matanya di buat berkaca-kaca. Rasanya ngilu sekali.

...

Tanpa mengganti seragamnya terlebih dahulu, Jihoon langsung pergi rumah Junkyu.

Saat ini mereka duduk dengan santai di lantai, bersandar pada sofa yang tak ada gunanya itu.

Junkyu fokus memperhatikan oknum yang tengah bercerita panjang lebar itu. Sebenarnya Ia mengantuk, tapi karena mendengar cerita Jihoon matanya seketika segar kembali. Karena Jihoon yang tak ada hentinya bercerita.

Kim & Park | JikyubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang