Bahaya

17 3 0
                                    

Keesokan harinya, taeyong bersiap untuk pergi kuliah, setelah siap dirinya pun segera menuju ke tempatnya berkuliah.

Taeyong sampai di area kampusnya, dirinya masih mengendarai motornya, mencari ke dua temannya berada.

Dari kejauhan, taeyong ada melihat sesosok yang sangat dikenalinya, dirinya menjalankan motornya mendekat ke arah sosok yang sedang duduk dibangku, setelah berada di depan sosok itu taeyong menstandarkan motornya dan membuka helm miliknya.

"wah! Mengejutkan sekali" ucap seseorang itu.

"ketika aku tidak bekerja, aku datang belajar. Apa aku terlihat seperti benci akan belajar?" ucap taeyong.

Seseorang itu hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum, taeyong turun dari motornya dan duduk dimeja menghadap temannya itu.

"jadi, dimana catatanmu? Biarkan aku menyalinnya." ucap taeyong.

"aku sudah membuat catatan untukmu" ucap winwin, yep, salah satu teman dekat taeyong.

"wah, kau baik sekali" ucap taeyong.

Saat winwin ingin memakan dorayakinya taeyong segera merebutnya.

"hei" ucap winwin ingin memprotes tetapi segera dipotong oleh ucapan taeyong.

"kau tidak berbagi"

Taeyong langsung saja memakan dorayaki yang sudah ada ditangannya, sedangkan winwin hanya pasrah makanan favorit nya dimakan oleh temannya.

"ini lembut sekali, rasanya enak. Kau mau memakannya?" ucap taeyong.

"apa rasanya enak? Cemilan yang kau curi dariku hah?" ucap winwin.

"rasanya juga renyah, apa ini ovaltine?" taeyong menghiraukan ucapan winwin dan masih memakan makanannya.

"sudah selesai, dorayakiku"

Winwin ingin merebut dorayakinya kembali tetapi saat tangannya menggapai cemilannya, taeyong menjauhkan tangannya.

"hei tae!"

Taeyong yang dipanggil hanya melihat ke arah winwin, taeyong langsung saja menyuapkan setengah dorayaki ke dalam mulutnya, tanpa ada sisa.

"ya, tidak ada lagi" ucap winwin, rasanya winwin ingin mengumpati orang yang berada didepannya ini, tetapi percuma saja jika dia mengumpat, dorayakinya pun tak akan kembali.

Taeyong menyerahkan bungkus dorayakinya ke arah winwin, winwin mengambilnya dan menyimpannya di atas meja.

"kau tidak dapat dipercaya" ucap winwin.

Taeyong melirik le arah kiri dan kanannya, mencari satu sosok temannya yang hilang, dengan mulut yang penuh taeyong bertanya ke winwin.

"dimana yuta?" tanya taeyong.

"ohh, seseorang mencarinya tadi. Dia bilang untuk menemuinya dilapangan basket" ucap winwin.

Mendengar ucapan winwin membuat taeyong menghentikan kunyahannya, taeyong segera berlari ke arah lapangan basket, menghiraukan teriakan winwin yang menayakannya ingin pergi kemana.

Setelah sampai di lapangan basket, taeyong melihat ke arah sekitarnya dirinya menemukan yuta yang sedang duduk dengan satu tangan yang memegang dahinya, taeyong kembali berlari mendekati yuta.

"yuta!"

Taeyong berjongkok disamping yuta, tangan nya memegang ke arah besi yang berada tepat disamping yuta, dirinya mengatur nafas sebentar sebelum mengecek keadaan yuta.

Setelah deru jantungnya kembali normal, taeyong menepuk pundak yuta. Yuta pun mendongkakkan kepalanya menatap taeyong kemudian tersenyum.

Taeyong yang melihatnya heran tentu saja, ada apa dengan yuta? Dirinya sudah berlari menghawatirkan dirinya, tapi yuta disini hanya tersenyum seperti orang yang bodoh.

The mafia and his bodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang