JANGAN LUPA VOTE SAYANG-SAYANG AKU😍🥰😘.
Renjana Wiguna, atau biasa dipanggil Ren, adalah seorang pria yang bekerja sebagai sekretaris di perusahaan besar milik keluarganya. Saat ini, Ren sedang sibuk dengan pekerjaannya.
"Huff... huff... untungnya aku tepat waktu," ucap Ren sambil menggunakan inhaler. Ren hampir terlambat karena lembur semalaman dan hanya tidur sebentar. Setelah mengatur nafasnya, Ren menekan tombol lift untuk naik ke lantai tempatnya bekerja.
Saat akan masuk ke dalam lift, Ren terhenti oleh teriakan seseorang yang tidak dikenalnya, "Hei, sini lo!" Ren memutar pandangannya dan melihat orang tersebut memanggilnya dengan penuh amarah. Dengan tergesa-gesa, orang itu mendekati Ren yang sedang menunggu lift dan langsung mencengkram kerah bajunya tanpa memberi aba-aba.
" Anjirr....," gumam Ren sambil menelan ludah. Orang asing yang tingginya jauh melebihi Ren ini membuatnya merasa takut dengan tubuh yang kekar dan berotot.
Ren ingat bahwa pria ini adalah orang yang mobilnya ditabrak Ren saat berangkat tadi. Karena terburu-buru, Ren tidak sempat meminta maaf. Ren tidak menyangka bahwa pria tersebut mengejarnya.
"Sakit, gw kecekik!" pekik Ren ketika udara menjadi sulit untuk dihirup. Paru-parunya terasa sesak tanpa ada pasokan udara yang masuk. Akhirnya, pria tersebut menyadari hal itu dan melepaskan cengkeramannya.
"Sekarang bayar!" bentak pria tersebut.
"Iya, tapi aku ada pertemuan. Aku janji akan mengganti semua kerusakan mobilmu," kata Ren dengan sesak napas.
"Baiklah, aku akan menunggu. Jangan coba-coba kabur!" ancamnya sebelum masuk ke dalam lift.
"Aduh, aku juga mau naik lift!" pekik Ren ketika lift sudah tertutup dan bergerak menuju lantai tujuan.
Ruang Rapat."Permisi, saya Renjana, sekretaris Pak Edward. Mohon maaf atas keterlambatannya, tadi ada sedikit kendala," ucap Ren dengan hormat setelah masuk ke dalam ruang pertemuan.
Di sana, selain Ren, semua anggota pertemuan sudah hadir, membuat Ren merasa sangat bersalah. Seharusnya dia menjadi penyambut tamu dalam pertemuan tersebut, terlebih lagi ini adalah pertemuan untuk menyambut manajer baru yang telah memenangkan proyek senilai triliunan
" Tidak apa-apa Pak Ren, pertemuan nya juga belum di mulai Pak Edward belum hadir. "
Ren sekali lagi meminta maaf dan pergi duduk di tempatnya, tepat di sebelah Direktur Utama. Sebagai sekretaris, ia menjadi tangan dan mulut tambahan untuk bosnya.
Beberapa menit kemudian, direktur yang akan memimpin pertemuan masuk. Edward Wiguna dia adalah direktur utama sekaligus Ayah dari Ren. Edward tidak sendirian dia bersama seorang pria tampan berumur kisaran dua puluh lima , dan Ren pun akhirnya menyadari bahwa pria itu adalah pria yang sama. Pria yang ia tabrak mobilnya, orang yang mencekiknya seperti preman yang memalak di gang sempit, dan orang yang menyebabkannya terlambat. Namun, Ren memilih untuk tetap profesional dan tidak menghiraukan masalahnya, ia mulai mengerjakan tugasnya.
"Terima kasih atas kehadiran Bapak dan Ibu di pertemuan ini. Sebelumnya, saya akan memperkenalkan manajer baru kita. Beliau adalah seorang anak muda yang cerdas dan pekerja keras. Perusahaan kita telah mendapatkan untung besar berkat proyek yang beliau tangani," kata Edward dengan penuh bijaksana mulai memimpin pertemuan.
"Perkenalkan semuanya, ini Pak Zaky yang akan menjadi General Manager baru di perusahaan kita. Saya mempersilahkan Pak Zaky untuk memperkenalkan diri," Ucap Edward mempersilahkan dengan sopan.
"Baik semuanya, sebelumnya saya ingin mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan kesempatan yang diberikan Pak Edward dan perusahaan ini kepada saya. Dan perkenalkan, saya Adreas Zaky saputra kalian bisa memanggil saya dengan senyamannya. Semoga ke depannya kita semua dapat bekerja sama dengan baik dan membuat Lion Group lebih maju dan sukses," ucap Zaky dengan penuh wibawa.
Setelah penyambutan Zaky selesai, pertemuan dilanjutkan dengan pembahasan proyek-proyek yang akan datang, serta beberapa ide dan gagasan baru untuk mengembangkan perusahaan. Ren, sebagai sekretaris direktur, mulai mencatat dan menganalisis seluruh informasi penting. Ia juga menjelaskan ide-ide dan informasi terkait proyek-proyek baru yang disetujui perusahaan untuk ditangani dan diluncurkan.
Seluruh anggota rapat memperhatikannya. Beberapa dari mereka fokus pada pekerjaan, sementara yang lain hanya mendengarkan dan menikmati wajah manis Ren. Ren memang sangat tampan dan manis, selain itu tubuhnya juga proporsional, tidak gendut maupun kurus. Semuanya terasa nyaman dan enak dipandang. Terutama satu orang yang terus memperhatikannya dengan begitu intens.
Setelah pertemuan berakhir, Ren langsung pergi ke mejanya dan mulai bekerja, melupakan janjinya kepada Zaky untuk pergi ke bengkel. Karena ingatan Ren hanya terfokus pada pekerjaan, ia sering kali lupa hal-hal di luar itu.
Ketika sedang fokus dengan pekerjaannya, seseorang tiba-tiba menggebrak meja, membuatnya terkejut. Untungnya, ruangan direktur yang berada tepat di sebelahnya tidak dapat mendengar suara dari luar ruangan.
"Sialan!" Umpat nya tanpa sengaja
"Mohon maaf, Pak Zaky, saya terkejut," ucap Ren dengan nada yang sopan.
"Pak Zaky, ada apa? "
"Pak Ren, anda bilang akan mengganti rugi. Ayo, pergi ke bengkel sekarang, sudah jam istirahat. Malam nanti saya akan menggunakannya ini untuk kencan," ajak Zaky sambil menarik tubuh Ren tanpa meminta persetujuannya.
MAAP KALAU PENDEK MASI BELAJAR BEB😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
PANAS.
General FictionZaky, seorang pria cerah yang bekerja memuja uang, menganggap Ren hanya sebagai seorang budak korporat biasa, sebagaimana dirinya sendiri. Ren, dengan rona wajah yang mempesona seperti pacarnya Rin, menutupi identitasnya yang sebenarnya. Zaky tidak...