Asa dan Canny tiba di ruang keluarga yang tampak kosong tak seperti biasanya. Entah kemana perginya para gadis lain penghuni rumah besar itu.
Tak memperdulikan soal suasana ruang keluarga yang tumben-tumbenan sepi, si bungsu Bailey memilih menghempaskan tubuhnya di sofa dan mengambil remot TV yang nampak menganggur.
"Dek, mau susu nggak? Biar kakak bikinin."
Canny yang sedang memilih tayangan televisi menoleh pada Asa yang ternyata tak ikut duduk karena hendak meletakan piring ke dapur.
"Hmm boleh, kalau Kak Asa gak keberatan." cengirnya.
"Ya enggaklah, kan kakak yang nawarin. Mau yang cokelat atau vanilla?"
"Cokelat aja deh kak."
"Oke."
"Makasi kak."
Asa hanya mengangguk, ia kemudian meninggalkan Canny yang mulai fokus menonton animasi favoritnya.
Tak berselang lama dari itu, Lucas yang baru saja pulang dari kantor nampak berjalan melewati ruang keluarga. Pria itu berhenti saat tak sengaja melihat anak bungsunya sedang anteng menonton sendirian.
Ia pun berinisiatif menghampiri sang anak, diperhatikannya si bungsu yang nampak begitu fokus pada televisi hingga tak menyadari kehadirannya.
Lucas tersenyum, sebuah ide jahil tiba-tiba terlintas di kepala ayah tujuh anak itu. Berniat mengganggu fokus sang anak, dengan isengnya ia berdiri di depan Canny.
Karena tindakannya, keberadaan Lucas pun pada akhirnya berhasil mendapatkan atensi dari sang bungsu.
"Papa?!" Canny spontan berteriak karena merasa terganggu oleh kehadiran Lucas yang menghalangi televisi.
"Papa ngapain sih!? Minggir, adek lagi nonton, Pa." Canny merengek kesal, ia berusaha menyingkirkan tubuh sang ayah dari hadapannya.
"Papaaaa.."
Lucas malah terkekeh puas melihat putrinya merengek seperti anak kecil.
"Baru pulang, Pa?"
Lucas seketika menghentikan kegiatannya mengganggu Canny, ia menoleh ke arah sumber suara.
"Hai sayang." Lucas tersenyum mendapati kehadiran anak ketiganya.
Asa datang dan meletakan segelas susu coklat di atas meja di hadapan sang adik.
Mengesampingkan kekesalannya pada Lucas, Canny yang melihat Asa langsung tersenyum dan tak lupa mengucapkan terima kasih pada kakaknya.
"Eh masih panas itu, dek." Asa menegur Canny saat melihat sang adik hendak langsung meminum susunya.
Canny menyengir lebar, ia meletakan kembali gelas berisi susu itu di atas meja.
"Mau diambilin cemilan?"
"Gak usah, kak. Sini duduk aja sama aku."
Canny menggeser tubuhnya, kemudian menepuk-nepuk tempat kosong di sebelahnya isyarat agar Asa ikut duduk di sana. Asa pun hanya menurut saja.
Setelahnya, Canny mengambil kesempatan untuk bermanja pada Asa dengan merebahkan kepalanya di pangkuan sang kakak.
Ia memeluk erat perut Asa dengan gerakan sedikit mendusel, Asa sampai dibuat tertawa karena merasa geli oleh gerakan kepala Canny di area perutnya.
"Papa mau Asa bikinin kopi?" Lucas yang sejak tadi sibuk memperhatikan interaksi antar kedua anaknya dibuat terperangah karena Asa tiba-tiba saja bertanya.
Secepat kilat Lucas menggeleng. "Gak usah Sa, Papa udah ngopi tadi. Kamu urusin aja tuh bayi gede kamu, manjanya lagi kumat." ujar Lucas disertai tawa meledeknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy's Girl ; BabyMonster
Fanfiction(HIATUS) FOLLOW SEBELUM BACA! [Update sesuai mood] Menceritakan 7 bersaudara yang tumbuh dalam asuhan seorang single parent. Lucas Bailey, orang tua tunggal yang harus membesarkan ketujuh putrinya seorang diri saat sang istri meninggal setelah melah...