Tiga hari kemudian setelah pertemuan pertama Killua dengan Gon..
Killua dengan tatapan sayu yang kini berjalan lemas mengarah ke rumah kecil milik teman barunya itu, ia terhuyung sampai pada akhirnya kedua manik mereka saling bertemu satu sama lain.
Gon terkejut, teman barunya yang tak berkunjung selama dua hari kini balik dengan keadaan babak belur.
Hampir seluruh anggota tubuh Killua memar juga berdarah-darah, Gon menduga bahwa Killua telah dipukul dengan sebuah cambuk karena dibeberapa tubuh Killua terdapat bekas luka cambuk.
Gon memeluk Killua tuk menopang tubuh Killua yang benar-benar melemas, Gon membawa Killua masuk kedalam kamar segera ia baringkan tubuh Killua di atas ranjang miliknya.
Sembari Gon keluar untuk mengambil beberapa salep juga obat, netra Killua samar-samar mendapati sebuah kamar sederhana milik Gon. Ia merasakan kenyamanan berada di ranjang ini sampai pada akhirnya Killua memejamkan matanya tertidur.
Beberapa jam kemudian Killua mengerjapkan matanya kembali, ia merasa badanya kian tak sesakit dahulu. Manik Killua sadar bahwa luka-luka yang berada pada tubuhnya sudah tertutup dengan perban.
"Killua!"
Gon yang baru saja membuka pintu kamarnya mulai berlari kearah Killua, lelaki manis itu tak menyadari bahwa dirinya sedang menangis dihadapan Killua.
Jemari mungilnya tampak mengelus surai Killua lembut, "Killua, menginap disini saja jangan kemana-mana huaaaa...."
Elusan itu sangat nyaman, batin Killua. Ia benar-benar merasakan ketenangan dalam hatinya, sungguh ini pertama kalinya ia merasakan perasaan hangat. Perasaan yang ia damba-dambakan.
"Killua, ayo makan sup bubur kepiting ini. Makan yang banyak agar Killua kembali sehat." Pinta Gon memberikan sebuah nampan berisikan semangkuk bubur kepiting juga beberapa buah disampingnya.
Gon membantu Killua untuk duduk, jujur Killua masih merasakan sakit yang amat luar biasa pada tubuhnya bahkan ia berusaha tuk menggapai sendokpun tidak bisa. Untung saja Gon menyadari hal itu,
"Aku akan membantu menyuapimu makan, Killua senderan saja!" Ucap Gon kepada Killua.
Gon tampak lihai dalam menyuapi sup bubur kepiting kepada Killua, lagi-lagi Killua merasakan debaran sangat hebat dalam perasaanya. Seakan-akan apa yang ia impikan juga ia damba-dambakan yaitu sebuah perhatian telah terjadi dalam hidupnya.
"Selesai! Gon bantu minum susu hangat lalu Killua tidur lagi ya. Istirahat sampai Killua pulih," Titah Gon kepada Killua.
Killuapun mengiyakan perintah dari Gon untuk segara beristirahat, benaknya seakan tak percaya hal ini terjadi dalam hidupnya. Bertemu dengan Gon adalah salah satu takdir yang membuat Killua sangat bersyukur atas kehadiranya.
...
"Killua, ayo kita main monopoli," Ajak Gon.
"Sebenarnya aku ingin bermain monopoli denganmu, tapi badanku masih belum bisa bergerak sepenuhnya," batin Killua sedih.
"Sepertinya kamu tidak suka bermain monopoli, bagaimana kalau aku bacakan kau cerita?" Ujar Gon sambil menaikan jari telunjuknya.
Killua yang mendengar ocehan manis Gon hanya bisa tertawa, bagaimana bisa ada seekor anak anjing dengan mata bersinar gembira mengajaknya untuk bermain bersama. Lucu, pikir Killua.
Selama satu minggu dalam pemulihan Killua, Gon senantiasa menemani juga merawat Killua dengan sudut bibir yang menaik manis.
Kini tak terasa Killua sudah pulih sepenuhnya, ia sudah bisa menggerakan anggota tubuhnya dengan lincah. Gon yang mendengar Killua sudah pulih sepenuhnya pun meloncat-loncatkan kakinya senang, ia memeluk Killua. "Ayo, kita jalan-jalan ke kota!"
Suasana padat juga ramai di perkotaan kini terasa dalam penginderaan kedua pemuda yang sedang berbincang-bincang ria disana.
Tampak banyak sekali stan-stan yang menjual berbagai macam makanan, mulai dari appetizer sampai dessert. Disana Gon mengajak Killua untuk membeli ikan bakar, satai gurita dan berbagai makanan khas jepang disana.
Killua menikmati momen itu, sampai pada akhirnya Gon menyodorkan sebuah permen bola cokelat ChocoRobo-kun. Pada awalnya Killua mengira bola berwarna cokelat ini adalah narkoba karena sesaat Gon memakan bola cokelat itu tampak berputar-putar dengan raut wajah bergembira layaknya sedang terbang.
Pemuda bersurai putih itu menggidikan bahunya dan tetap memakan bola cokelat itu tanpa rasa bersalah, tetapi pada saat ia memakan cokekat itu ia merasakan kenikmatan rasa manis cokekat dari kudapan manis itu.
"ENAK," Batin Killua.
Gon terkekeh melihat Killua melebarkan netra berbinar sambil memakan lahap bola cokelat itu, tampaknya bola cokelat ChocoRobo-kun akan menjadi kudapan favorite Killua.
Setelah puas berjalan-jalan mengitari jalanan, mereka kini beristirahat pada jumbatan dengan pemandangan sungai yang indah. Mereka berdua menikmati hembusan angin di langit malam penuh bintang ini.
Sesekali mereka bercanda-gurau dalam perbincangan malam hari itu, Killua sangat bersyukur bisa memiliki teman baru seperti Gon. Ia berjanji akan menjaga Gon Freecss seumur hidupnya, ia tak segan-segan untuk membunuh seseorang yang berani menyentuh lelaki bermarga Freecss ini.
"Terimakasih banyak, Gon." Senyum Killua menatap Gon tertawa memakan gulali manis.
...
To be continue
── creamecotta
KAMU SEDANG MEMBACA
'S | killugon
RomanceSebuah kisah Killua bertemu Gon yang akan menjadi kekasihnya pada tafsiran takdir ini. ❗️; akan direvisi ulang, maaf apabila terdapat kesalahan kata.