confess

432 35 5
                                    

Sudah hampir tiga bulan Killua bermain bersama dengan Gon, bahkan Gon mempersilahkan Killua untuk menginap di kamar kecilnya itu.

Di rumah bahagia itu, Killua juga Gon membantu Kurapika memasak untuk anak-anak disana bahkan Killua dan Gon rutin mengikuti kegiatan yang diadakan disana.

Menatap mata Gon yang ikut tersenyum dikala perbuatan baiknya menimbulkan perasaan aneh pada Killua, perasaan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Berturut-turut dirinya merasakan debaran aneh jika berada didekat gon hal ini membuat perutnya terasa amat menggelitik.

Seperti Gon memasak, Gon menari, Gon bermain, Gon bercerita, juga Gon tersenyum bahkan semua hal yang dilakukan oleh Gon telah berhasil membuat Killua tak bisa berhenti berfikir mengenai lelaki bermarga freecss itu.

...
'S
°°°

Tak terasa sudah berganti bulan, kini hari minggu dengan cakrawala yang sudah menanti kehadiran para orang-orang tuk memulai keseharianya.

Killua mengajak Gon untuk ke dalam hutan tepat disebelah rumah bahagia, hanya untuk sekedar berjalan-jalan santai disana. Sebenarnya, mereka berdua sudah sering sekali bermain di dalam hutan seperti menangkap ikan, mencari buah beri, atau tidur dipohon rindang.

Hanya saja kali ini berbeda, yang biasanya Gon mengajak bermain kini Killua lah yang mengajaknya tuk bermain di hutan.

Walaupun sudah sering sekali menjelajahi hutan rindang itu, tampaknya mereka berdua tak merasakan perasaan bosan sama sekali. Mereka menikmati keindahan alam juga kehadiran beberapa hewan disana dengan perasaan gembira.

Setelah berjalan-jalan juga berpetualang kini rutinitas yang tak pernah dilewatkan setelah bermain di hutan adalah beristirahat di rumah pohon rahasia milik mereka berdua.

Fakta menariknya mereka membuat rumah pohon ini hanya membutuhkan sekitar satu minggu, sungguh niat yang kuat.

Dalam keheningan di rumah pohon itu telah diisi oleh suara-suara jangkrik yang memang berkeliaran di habitat alamnya itu, Gon kini tengah asyik memandangi pemandangan hutan dari atas dengan perasaan tenang.

Berbeda dengan perasaan Killua saat ini, seperti air dan minyak bersatu ia berusaha untuk tenang tetapi debaran hatinya berkata lain. Malu, senang, bingung berputar dalam benak Killua sekarang.

Gon yang menyadari temanya berperilaku tak biasanyapun bertanya, "Killua, apa kau tidak apa-apa?"

"Uh- oh- tidak apa-apa," Jawab Killua.

"Ah, Gon," Panggil Killua.

"Iya?"

"Sebenarnya.. em.. tidak uh- AKU membuatkanmu ini, maaf jika tidak bagus," Ujar Killua memberikan Gon sebuah buket bunga dengan pita berwarna hijau.

"Woahh..!"

"Aku- GON, JANGAN MEMBUKA SURATNYA SEKARANG!" Killua panik saat Gon excited membuka surat dari Killua.

Terlambat Gon sudah membaca surat dari Killua, yang memberi surat menundukan kepalanya takut dan malu dengan reaksi Gon selanjutnya. Pipinya memerah, tanganya mengepal tuk menguatkan jiwa, sampai pada akhirnya Gon membuka suara pada keheningan itu.

"Killua.."

"Aku menyukai bunga lily ini, kau tampaknya mengenalku sangat baik!,"

"Pita berwarna hijau, aku menyukai warna ini. Terimakasih, Killua!"

"Untuk surat dari kamu-"

"Ah- tolong.." Batin Killua sambil menutupi mulutnya dengan telapak tanganya.

"SEPERTINYA KITA HARUS PULANG-" Ucap Killua panik.

"Killua..." gumam Gon menarik pelan sudut baju milik Killua.

"Sebenarnya aku juga memiliki perasaan yang sama denganmu..."

"A-aku juga merasa berdebar jika berada didekatmu, tapi aku malu untuk mengungkapkanya.. "

"Saat pertama kali kita bertemu di pulau paus, aku hidup sebatang kara disana.. entah dimana orang tuaku yang jelas aku hidup sendiri dengan perilakuku yang suka mencuri makanan untuk keberlangsungan hidupku.."

"Pada saat itu, aku dikejar oleh sang pemilik toko. Sebenarnya, aku tidak ingin mencuri tetapi aku lapar sekali.. dan tidak ada pilihan selain mencuri makanan. Dari situlah aku berpapasan denganmu, kamu meraih roti hasil curianku lalu menyerahkanya kepada sang pemilik toko,"

"Awalnya aku sedikit sedih dan marah, tetapi aku lihat kamu mengeluarkan sebuah koin bernilai untuk membayar roti itu dan memberikanya padaku.. aku sangat senang,"

"Bahkan aku ingat dengan apa yang kau katakan kepadaku, 'Larimu cepat, bekerja keraslah dengan kemampuanmu itu' karena itu aku mulai bekerja keras menjadi seorang pengantar makanan!"

"Jujur, aku tidak pernah melupakan dirimu sampai kita bertemu lagi di ladang rumput itu." Jelas Gon tak terduga.

Dalam tundukan kepala Killua, ia berusaha menerima sebuah fakta bahwasanya ia pernah bertemu dengan seseorang yang ia sukai. Rasanya seperti takdir, malu dan senang berada pada posisi dirinya saat ini, ia tak tahu harus bagaimana untuk menjawab sebuah pernyataan tak terduga dari Gon.

"Terimakasih, Killua. Aku juga menyukaimu." Bisik Gon kepada Killua.

Killua mendongaknya kepalanya tuk menatap kedua netra seseorang yang berarti didepanya saat ini, terlihat Gon tengah menatapnya dengan senyuman indah yang terdapat pada wajah cantiknya itu.

Gon mendekatkan wajahnya kepada Killua, jika dideskripsikan kini jarak diantara mereka hanya tersisa dua centimeter bahkan deru nafas keduanyapun terasa.

Tangan Gon kini perlahan menaruhkanya pada dada bidang milik Killua lalu lelaki bersurai hitam itu mengecup pelan bibir milik Killua dan menyatakan, "Ayo, menjalin hubungan denganku!"

Pipi Killua berhasil memerah tomat, "Seharusnya akulah yang menyatakan itu kepadamu!"

"Tidak, aku akan menjadi dominanmu," Balas Gon menjulurkan lidahnya mengejek.

"Oh, ya?" Ejek Killua balik.

Seakan tertantang, Killua mulai maju melangkahkan kakinya untuk mendekat kepada Gon. Karena tingkahnya yang tiba-tiba Gonpun ikut memundurkan tubuhnya sampai pada akhirnya lelaki bermarga Freecss itu terpojokan pada jendela rumah pohon itu.

Bisa dibayangkan netra Gon terfokus pada Killua yang tengah menguncinya pada posisi tersebut.

"Persetan dengan dominan,"

"Kau pacarku, Gon Freecss."

Ujar Killua lalu mencium lembut ranum merah milik Gon, begitu pula dengan Gon dengan perasaan bahagianya ia membalas lumatan itu dengan miliaran kupu-kupu menari bebas didalam perutnya.

Dan pada malam hari itu mereka terhanyut dalam mengutarakan perasaan bahagianya, terasa sangat amat euforia pada keduanya jika ditafsirkan pada diari takdir ini.

...

To be continue
── creamecotta

'S | killugonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang