Episode 1 Dunia Dalam Kutukan

151 11 2
                                    

Apa yang sekarang manusia khawatirkan?

Sebuah bencanakah?

Atau sebuah ketakutan akan suatu bencana?

Sekarang, hampir setiap harinya ada 100 kasus pencincangan manusia yang di laporkan. Di Jepang sendiri hampir 10 kasus setiap harinya. Para penyidik dan kepolisian masih bimbang dalam lingkaran yang selalu menuju ke jalan buntu. Dari manakah datangnya bahaya yang selalu mengintai?
Apa yang membuat manusia begitu ketakutan?

Pemikiran “selanjutnya siapa?” terus saja berulang dan enggan pergi. Dalam kilauan mata berwarna ungu kini melirik sebuah dedaunan yang mulai gugur takdir mengerikan itu menimpanya. Dengan angka kelahiran yang rendah dan kematian tinggi, setiap hari umat manusia di teror oleh bayang-bayang kematiannya sendiri.

Apa yang akan kalian lakukan jika hanya di beri waktu satu hari terakhir? Itulah yang sekarang rambut Ash Brown ini pikirkan.
Apakah akan menyatakan cinta? Atau...

“Bersama keluarga untuk yang terakhir kalinya.”

Inumaki Toge, seorang laki-laki berusia 15 tahun. Dia bersekolah di sekolah menengah pertama Tenkai. Mengingat ayah dan ibunya meninggal dalam kasus yang sama, Toge kini menjadi pewaris satu-satunya keluarga Inumaki yang tersisa. Hal yang dapat dia lakukan adalah tetap tenang dalam menghadapi runyamnya kehidupan. Bahkan sebuah flashback yang membuatnya mrasa bimbang di hari ini.

.

“Yuta, aku mencintaimu. Tolong berkencan lah denganku.”

Kira-kira seperti itulah kehidupan asmara dari seorang anak bangsawan muda, Yuta Okkotsu.
Setiap Minggu seseorang akan datang padanya, menyatakan perasaannya dan dengan entengnya akan di tolak oleh Yuta. Mata hitam itu tak pernah berbelas kasih pada gadis yang sudah susah payah membuatkannya bekal atau sekedar menghias coklat valentine.
Berhati dingin namun lembut, seseorang telah mengucapkannya kepada Yuta ketika usianya 12 tahun. Dikira apa, seorang anak kelas 6 SD dengan cerobohnya mengatakan hal berat seperti itu.

Matanya kini melirik sekolahnya yang hampir saja sepi karena jam pulang. Dia memegang sebuah buket bunga yang baru saja dia terima dari siswi kelas sebelah.

“Rika, kenapa kamu menangis?” Kini pandangan Yuta beralih pada seorang gadis berurai coklat yang menangis di depan gerbang sekolah. Temannya yang berkuncir dua menghampirinya dan menggandeng tangannya.

“Yuta,” panggil seorang laki-laki dengan suara yang dia kenali.

Yuta menoleh. Di lihatnya Toge yang sedang membawa bungkus makanan di kedua tangannya. Senyumnya terbit, “aku menunggu Sawi untuk menjemputku. Kamu mau pulang bareng?”  tanya Yuta yang menggeser tempat duduknya untuk memberikannya pada Toge.

“Lunar bilang dia akan menjemputku. Tetapi sampai sekarang belum sampai, mungkin terjebak macet.” Lelaki kecil nan cantik ini duduk di sebelah Yuta.
Yuta melirik kotak yang di bawa Toge, ah itu adalah kue yang dia beli istirahat makan siang untuk dia bawa ke rumah. Toge menyukai kue tart dengan merk mahal.

“Apa kamu tidak mau membagi kuenya?”

“Tidak,” jawabnya cepat.

Yuta tersenyum kembali. Ah, hatinya benar-benar lega mendengar ocehan Toge kembali setelah seminggu tidak masuk ke kelas karena sakit. Ah benar juga, mengingat Toge seharusnya di lahirkan secara kembar.
Toge sebenarnya adalah anak kembar, laki-laki dan perempuan. Sayang saudaranya kembarnya tak tumbuh dengan baik di dalam rahim dan menumpang hidup di badan Toge, kaki dan tangan saudara perempuannya muncul dari pinggang dan paha Toge. Sehingga membuat organ Toge juga berantakan.
Di usia ke 7 hari, Toge mengalami pembedahan besar yang melibatkan 3 dokter spesialis dan ahli bedah lainnya. Hingga mengorbankan saudara kembarnya untuk kelangsungan hidup Toge.
Salah satu harus di selamatkan.

[YutaxToge] Cursed - Jujutsu Kaisen FanfictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang