Episode 03 Gejolak Fakta

67 5 3
                                    

"Aku selalu berpikir berulang kali, bahwa sesuatu yang mengganjal itu bukan tentang dirimu. Ku pikir mencintai dirimu saat ini adalah hal buruk bagiku. Rasa takut kamu akan pergi atau tak akan bertemu denganku lagi selalu membayangiku.

Tetapi, suatu hari aku bertemu dengannya, seseorang yang mampu membuat aku merubah segala pola pikirku. Dia meyakinkan aku bahwa sesuatu yang berharga akan hilang jika kamu tak merawatnya. Sosok itu ah siapa dia? Dia sangat mirip dengan diriku.

Matanya selalu memikat ada secercah cahaya yang muncul dari kedua matanya. Seseorang yang selalu aku kagumi."

Toge terbangun dari tidurnya, ada sesuatu yang mengusik sedari tadi. Keringat dingin mulai turun dan nafasnya terengah-engah. Kenapa mimpinya selalu sama. Siapa lelaki yang ada di mimpinya itu. Yuta kah?

Benar, Toge tak pernah menengok kembali desa Murahito tempat dia dilahirkan dan di besarkan. Dia pindah ke Tokyo dan memulai hidup baru di sana. Semua pelayan yang selama ini melayaninya juga di ganti dan hanya Lunar yang tersisa.

Tidak.

Lebih tepatnya semuanya mati dalam kasus itu dan hanya Lunar yang bertahan.
.
Lunar menengok spionnya. Masih dia amati tuannya yang entah bagaimana wajahnya sangat pucat dan tidak sehat. Mungkin karena terbangun lebih sering. Semenjak kejadian masa kecilnya yang hanya diisi dengan kenangan buruk, Inumaki menjadi lebih pendiam. Senyum cerahnya sudah beberapa kali hilang.

"Tuan Inumaki," panggil Lunar walau matanya masih menatap jalanan yang lumayan sepi.

"Kamu suka memanggil aku Tuan ya?"

"Wallah, maaf. Kurasa sudah kebiasaan." Lunar merasa kikuk. "Tuan Yuta menghubungi saya pagi tadi. Dia meminta Anda menemuinya setelah pulang sekolah. Apakah Anda akan pulang bersama?"

"Aku akan menghubungimu nantinya."

"Baik." Lunar masih menatap tuannya dengan perasaan khawatir. "Apakah Tuan yakin akan baik-baik saja?" tampak kekhawatiran di wajah Lunar.

"Tidak apa. Tapi entah mengapa aku merasa pusing."

"Tuan, sebenarnya apakah Anda sering merasa terganggu dalam mimpi?" Lunar adalah tipe orang yang tidak mampu menyembunyikan kebohongan.

"Ya, sedikit. Terkadang aku bermimpi buruk." Toge menyandarkan kepalanya pada jendela mobil.

"Kita sudah sampai. Saya akan menjemput jika Anda memberi perintah." Lunar turun dari mobilnya dan membuka pintu untuk Tuannya sedangkan Toge hanya mengangguk.

Kaki lemasnya menuntunnya menuju kelasnya, rasanya seperti jelly sampai akan terpeleset di tangga. Dia menggelengkan kepalanya sesekali. "Ini sakit sekali," lirih Toge.

Maki menangkap tubuh Toge cekatan, tubuhnya doyong ke belakang dan hampir terjatuh dari tangga.

"Inumaki!" teriak Maki membuat Panda yang berada di depan kelas ikut membantunya.

"Akh, kepalaku terasa berat sekali." Inumaki melihat wajah Maki yang panik, sepertinya sedikit buram dan tiba-tiba gelap.

Selang infus yang terpasang di tangan kanannya juga alat bantu oksigen bertengger di hidungnya, Toge pingsan dan mengalami kesulitan bernafas, dibawanya langsung ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

"Hah, kamu ini kenapa lagi sih?" Maki merutuki Toge ketika dia bangun dari pingsannya.

"Capek." Toge hanya bisa membalikkan badannya untuk mencari kenyamanan.
Maki terdiam sembari mengamati Toge yang masih terbaring. Perasaannya yang campur aduk sekarang membuatnya lesu dan tidak bisa berkata-kata. Toge tidak pernah pingsan, bahkan sakit pun dia jarang-jarang. Hanya ketika musim flu dia akan sering bersin-bersin setelahnya dia akan baik-baik saja. Maki merasa bahwa tubuh Inumaki semakin lemah tanpa sebab.

[YutaxToge] Cursed - Jujutsu Kaisen FanfictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang