HAPPY READING
.
.
.
.~~~~~~
"Mark. Tolong lepaskan aku. Aku janji tidak akan melaporkanmu ke polisi hikss" mohon sana
"Heh!.... Mau kau laporkan ke presiden sekalipun aku ngga akan lepaskan kamu sebelum kita bermain." Ucap Mark sambil melihat arloji nya
"Ck. Bambam dan yang lain kemana sih, kenapa lama sekali"eluhnya
"Kita bermain duluan deh. Si bambam lama banget buset" ucap Mark mendekat membuat sana waspada terhadapnya
"Hikss.. to-tolong....hikss....Mark..."tangis sana, ia perlahan mundur hingga punggungnya menabrak tembok de belakang
"Kenapa?... Takut?... Jangan takut. Kita disini untuk bersenang-senang" ucap Mark mengangkat dagu sana
"Boleh aku menciummu?" Tanya Mark
Sana menggeleng kuat "walaupun tzuyu adalah orang yang menjadi ciuman pertamaku, aku tidak akan membiarkan pria bajingan ini menciumku" sana berusaha melepaskan diri dari cengkeraman Mark
"Ini first kiss mu kan? Kalau iya aku sangat bahagia sekali" ucap Mark yang mulai memajukan wajahnya untuk mencium sana
Dengan kuat sana mendorong tubuh Mark dan berlari ke pintu, tapi ternyata pintu itu dikunci
Mark terkekeh, ia mendekat kearah sana "semua itu sia-sia sana. Malam ini adalah malam terakhir kau menjadi gadis perawan" ucapnya yang menarik kuat sana dan menghempaskannya ke kasur disitu
"A-auhh.... Hikss.. kau?!....." Ringis sana
"Dengar. Jika kau melawan lagi, aku akan menggunakan ini saja" ucap mark menunjukan pisau yang entah ia ambil dimana
"Hikss... Dasar kau psikopat!!!..." Umpat sana
"Bukan psikopat sayang.. tapi malaikat pencabut nyawa mu" ucap Mark sambil mendekat
"Hikss.. hiksss toloong!!!!.... "Teriak sana
"Kau itu berisik sekali! Nih rasakan nih" ucap Mark dengan paksa menggores pipi sana
"Arghhhh!!!!" Ringis sana merasakan pipinya seperti di sobek
Darah segar mengalir begitu saja setelah mark menggores pipi sana membuat sana berteriak minta tolong
"Hikss... T-tolooong!!!!.... TzuYU-yaaaaa!!!!!" Teriakan itu sangat besar hingga masuk ke Indra pendengaran tzuyu
~~~~~~
~~~~~~
"S-sana!?!!.... I-itu sana kan?!! Dia kesakitan!!!" Panik tzuyu barlari mencari asal suara tadi meninggalkan ketiga temannya
"Tzu! Tunggu!" Mereka berlari dengan panik mengikuti tzuyu
~~~~~~~
~~~~~~~
"Hahaha!!.. tidak akan ada yang mendengarmu... Lagian siapa tzuyu sih? Kek dia itu pahlawanmu saja" ejek Mark
Mark kembali menggores lengan sana sesekali ia menampar sana karena sana selalu memberontak
"Ck. Seharusnya aku ikat saja tadi" gerutu Mark
Mark memulai aksi gilanya. Ia merobek paksa maju sana meninggalkan bra saja. Sana menangis sejadi-jadinya, ini membuatnya sangat ketakutan
Dengan paksa Mark mencium bibir sana, bahkan sana berusaha melepaskan ciuman itu tapi Mark terlalu kuat. Mark menurunkan ciumannya ke leher sana sambil berusaha membuka celana sana