14. Mata-mata

195 17 0
                                    

Setelah pulang sekolah Revin, Javin, Cetta sama Jie langsung cuss jalanin misi mereka. Sekarang mereka lagi ada di restoran deket sekolah mereka.

Duduk mereka agak jauh dari si Wina-wina itu. Si Wina itu lagi duduk sama cowok.

"Cok gue gak denger dia ngomong apaan."

"Bang gue ada ide." Jie mengangkat tangannya sedangkan yang lainnya menatap was-was adiknya.

"Gak usah aneh-aneh dek." Ucap Revin.

"Gak, tenang aja bang. Pokoknya mah kalian harus berterimakasih sama gue."

"Yaudah cepet apa?" Tanya Cetta.

"Jadi pelayan aja bang."

"Serius?" Javin melongo.

"Serius lah bang."

"Lah Lo aja lah, gue mah ogah." Cetta.

"Gue juga gak mau, mau ditaro dimana muka ganteng gue." Revin sewot.

"Di tembok Mas." Jie

"Gunting batu kertas aja udah. Yang kalah jadi pelayan." Javin.

"Oke."

Tiga kali gunting batu kertas yang kalah adalah si Jie juga Cetta. Kedua bocil itu merengut sebal.

"Kok gue sih? Kan gue yang ngide buat jadi pelayan." Jie Protes.

"Ya makanya jangan sok ngide."

Javin memanggil pelayan." Bang, nih adek gue pingin nyoba jadi pelayan. Bolehin lah bang."

"Hayuk aja lah. Belajar kerja." Balas pelayan itu.

"Nah sana tuh ikutin abangnya."

Cetta sama Jie nurut. Ngikutin si pelayan dibelakang kayak anak ayam.

"Nih pake."

"Gak usah, kita ginian aja." Cetta protes saat melihat seragam pelayan.

"Eh tapi nanti rencana kita gak berhasil tau." Jie.

"Iya juga. Yaudah bang kita jadi make." Pelayannya langsung ngasih baju seragam.

15 menit duo bocil itu ganti baju sekarang mereka lagi nyusun rencana biar bisa denger si Wina ngomong apaan.

"Siap?"

"Ayokkk."

Duo bocil langsung ke mejanya Wina, abangnya mah bagian liatin sambil nahan ketawa.

"Misi."

"Ya?"

"Kalian mau pesen apa? Kita bayarin gratis suer." Cetta

"Masa? Boong ya Lo?" Si cowok natep Cetta gak nyante.

"Dih masa sih boong. Kita kaya lho bang." Jie.

"Terus Lo kaya ngapain jadi pelayan?"

"Gabut."

"Boleh deh."

"Tapi ada syaratnya."

"Apa?"

"Gue ama dia nemenin Lo disini. Kebetulan banget ada kerjaan sekolah yang harus banget disini."

"Hah? Kerjaan apa?"

"Y-ya pokoknya, kerjaannya suruh ngikutin orang. Iya ngikutin orang."jawab Cetta gugup.

"Okelah duduk sini." Ujar cowok itu menepuk lantai di sampingnya.

Cetta sama Jie natep si Abang protes. "Masa di lantai sih bang? Gak elit banget."

"Mau nggak?" Dengan sangat amat terpaksa si Cetta sama jie duduk di lantai.

ADENATA FAMILY| (NCT DREAM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang