Italia III

4K 265 21
                                    

"Aku takut"  suara Lucas tertahan di dada Louis. Pria yang lebih dominan berusaha menenangkan dengan mengelus kepala Lucas. Pagi ini Lucas terbangun dengan peluh keringat akibat mimpi buruk. Membuat omega itu menangis tersendu sedu di dalam dekapan pria yang lebih dominant. "Everything will be fine Lucas" ucap Louis. 

"Berjanjilah pada ku jika aku tidak ada disisi mu kau akan menjaga anak kita untukku" Suara Lucas berbisik namun masih di dengar oleh Louis. 

.

.

.

Satu hari lagi di Italia, malam ini adalah malam natal. Banyak orang berlalu lalang di jalanan kota menelusuri indahnya Italia di malam natal. Iringan musik natal yang dimainkan para pengamen jalanan begitu enak di dengar telinga. Begitu pula dengan dua sejoli yang sedang menghabiskan waktunya menikmati makanan khas Italia yang disajikan ketika natal. Feast of The Seven Fishes adalah tradisi kuliner saat Natal di Italia yang menyediakan tujuh jenis seafood di dalamnya.Mulai dari ikan baccala, udang, kerang, tuna, belut, gurita, dan lain sebagainya. Kuliner ini selalu disajikan setiap malam perayaan Natal di Italia. 

"Coba ini Lau" Seru Lucas sembari memberikan sepotong gurita kedalam mangkuk Louis. "makanan di sini sangat enak" sambungnya setelah meneguk air soda. 

"Setelah ini kita mau kemana hmm?" tanya Louis 

"Aku mau melihat kembang api!" seru Lucas dengan semangat. 

Setelah malam itu, malam di mana Louis cemburu buta kerena seorang pria mendekati istrinya. Lucas jadi tahu seperti apa sosok suaminya ini. Ternyata di balik dinginnya sikap Louis dulu tersimpan rasa posesif yang begitu dalam. Sebenarnya malam itu bukan lah kesalahannya tapi salah brian. Pria asing yang tiba tiba merangkul dirinya. Alhasil sepanjang malam penuh degan suara erangan dan kenikmatan. 


Louis melihat kebelangkang yang membuat Lucas bingung dengan alpha di sampingnya ini. Bukan hanya sekali dia melirik kebelankang tetapi lebih dari tiga kali. "Ada apa?" tanya Lucas. 

"Seperti ada yang mengikuti kita" jawab Louis karena dia merasakan ada beberapa orang yang mengikuti mereka di dalam kerumuan orang orang. 

"Perasaan mu saja mungkin" Lucas mencoba menenangkan suaminya itu karena dia pikir itu hanya perasaan Louis saja. Memang nya siapa yang ingin mengikuti mereka? Kurang kerjaan apa orang itu?


LUCAS POV

Aku mentap orang orang berjalan berlalu lalang di hadapanku. Aku menyuruh Louis untuk membeli minuman karena aku haus. Kami berjalan kaki dari hotel untuk makan dan berkeliling di sini. 

Aku duduk di kursi melihat sebuah keluarga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku duduk di kursi melihat sebuah keluarga. Mereka berjalan bersama dengan menggondong dua anak laki laki kecil. Aku mengelus perutku "Apakah nanti akan seperti itu?". ucap ku di dalam hati. Aku terkadang masih tidak percaya akan apa yang kualami. Kecelakaan dan hidup kembali dengan bertukar jiwa atau bisa ku bilang bertukar kehidupan. Louis menjadi orang yang kubenci waktu pertama kali aku membuka mata di dunia ini. Dia pria dominan yang tidak ingin di bantah, posesif dan tegas. Namun, entah mengapa aku nyaman berada di sampingnya. Entah ini hanya sebuah rasanya nyaman belaka atau sesuatu yang tidak ingin aku akui. Apapun itu aku tidak tahu....

"Mengapa dia lama sekali?" batinku. Apa mungkin antriannya panjang ya, ah entahlah. Sudah duapuluh lima menit yang lalu Louis pergi membeli minuman. 

Tiba tiba aku mendengar suara tembakan dari belakang. Seorang wanita dengan pistol di tangannya. Dia menebakkan peluru beberapa kali ke atas membuat orang orang berlarian. Juga beberapa orang bertopeng di belakang wanita itu. "Kita bertemu lagi Lucas" suaranya sambil berjalan mendekati ku. 

Aku tidak menjawab perkataan darinya. Jene, wanita itu. Wanita yang kuketahui menjalin kasih dengan Louis. Tapi, Louis pernah mengatakan bahwa mereka sudah tidak memiliki hubungan apapun.

"Kau merebutnya dari ku. Aku tidak tahu apa yang membutnya menyukai mu Lucas. Tapi yang kau harus tahu adalah kau penghalang hubungan kami" Kata jane dengan suara datarnya. "Kau hadir dan merusak segalanya Lucas" sambung Jane. 

Aku tersenyum menyerigai "Wanita yang malang. Kau tidak di terima di keluarga Louis jadi mengapa kau menyalahkan ku atas penderitaan mu itu" jika Lucas yang dulu bisa di tindas dan menerima semua penindasan, menangis dan ketakutan. Sayangnya aku bukanlah Lucas yang dulu. Aku melawan mereka yang menindas. 

wajah Jane mengeras dengan rahang yang mengencang. Bisa ku lihat tangan nya menggengam pistol itu dengan kencang. Mengayunkan pistol itu ke atas tepat di depan wajah ku. Dan detik berikutnya......


Dor...dorr













Sakit yang teramat. Aku terjatuh dengan darah yang bercucuran. Tangan ku berada di perut berusaha untuk melindugi bayiku.  Orang orang berteriak meminta pertolongan. Samar samar aku mendengar Louis. 

"LUCASSS...."

"Lucas"

"Sayang bertahan lah"

Tepukan tepukan pelan kurasakan di pipiku. Aku tersenyum melihat wajah Louis sambil merintih kesakitan. Perlahan semuanya menggelap.


30/06/2023






Tembakan ku rasakan. Aku berusaha untuk 




my love [mprg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang