Pagi telah datang dan sekarang gadis itu tengah bingung karena ia berada ditempat yang tidak ia kenali, gadis itu segera memutar knop pintu namun sial nya pintu itu dikunci dari luar jadi ia tidak bisa kemana-mana
namun ia tidak menyerah setelah berkali kali menggebrak pintu dengan tubuh nya tiba tiba saja ia menubruk seseorang kemarin yang merebut minumannya
"Jangan berisik anak saya lagi tidur, istri saya juga lagi masak didapur, jadi please stay disini dulu okey?" pinta seseorang itu lantas menarik gadis itu kedalam kamar dan menguncinya
"Ada apa sayang? kok tadi ada yang ngetuk pintu keras banget?" tanya sang istri membuat seseorang itu terdiam
"Ada apa mas abzar?" Seseorang yang di panggil abzar tersebut hanya menggeleng dan menuntun tubuh istrinya untuk berbalik kedapur
"enggak ada apa apa kok sayang, setelah aku cek tadi beneran kosong gaada siapa-siapa" Bohong abzar sembari diiringi senyum manis dibibirnya
karna sang istri tidak mau berpikir aneh aneh ia percaya percaya saja dengan perkataan suaminya
setelah sarapan bersama, sang istri segera buru buru pamit karena ada urusan dikantor dan ia menitipkan bayinya pada abzar
Sebenarnya abzar tau bahwa istrinya bukan buru buru ada urusan dikantor karena tadi abzar tak sengaja membaca notifikasi pesan dari seorang lelaki jika ia ingin menemui istrinya berdua saja di cafe dan ini tidak satu atau dua kali namun berkali-kali dengan seseorang yang berbeda beda
abzar tertawa miris lantas menggendong sang bayi yang berada dikamar yang bersebelahan dengan gadis tadi
"bisa tolong bukain pintunya nggak? saya laper banget" Ucap gadis itu yang terdengar nyaring, dengan cepat abzar berjalan keluar dan membuka kan pintu untuk gadis itu
"maaf" cicit abzar diiringi wajah bersalah
"ada makanan?" Abzar mengangguk dan mempersilahkan gadis itu untuk memasuki dapur dan mengambil makanan sendiri
setelah perutnya kenyang gadis itu kembali keruang tamu dan meminta penjelasan mengapa ia bisa sampai ada disini
"kamu kemarin mabuk, habis setengah botol anggur merah. emang kamu ada masalah apa sih?hah?" Tanyanya penuh heran pada gadis yang berada disampingnya ini
"biasa pak masalah uang, jadi ayah saya punya banyak hutang dimana-dimana dan sekarang ayah saya lagi butuh uang untuk biaya pengobatan, kakak saya kabur dan ninggalin semua beban ini ke saya, saya bingung banget mau cari pinjaman kemana lagi?" curhat gadis itu lantas menutupi wajahnya dengan kedua tangannya, menangis namun tak mengeluarkan isak tangis
abzar menepuk-nepuk pundak gadis itu dengan hangat "saya punya solusi buat masalah kamu ini" seketika ucapan abzar membuat gadis itu memekik girang
"apa itu pak?" Abzar membenci panggilan itu, pak? apakah wajahnya sudah seperti bapak bapak?
"jangan panggil saya pak, saya masih muda. kamu butuh uang berapa?"
"sekitar 200 juta"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and fire, park jihoon✅
Fanfictioncinta itu butuh perjuangan seperti melawan api, jika kau benar benar mencintainya perjuangkan dia sebelum seseorang datang untuk membuatnya lebih bahagia cr cover: on pinterest ♡<3