special bonchap 🌹

49 9 2
                                    

              Elsa menggeleng pelan, nafasnya memburu tak lama kemudian airmatanya jatuh menghiasi wajah ayu nya

ia masih berharap apa yang dikatakan abzar barusan adalah prank, bagaimana mungkin abzar menyuruh dirinya untuk menikah dengan juna sedangkan abzar rujuk dengan zheina, apakah ini ending dari kisahnya dengan abzar?

elsa sangat mencintai abzar, wanita itu tidak ingin kehilangan abzar ataupun melepaskannya, ia akan melakukan apapun demi mempertahankan pernikahannya

"gak! aku gamau nikah sama juna!" mengingat kejadian dimana juna meninggalkan elsa disaat wanita itu sedang butuh butuhnya teman bercerita juna justru meninggalkannya seorang diri dengan alasan sibuk dengan kuliahnya

elsa trauma dengan hal itu, dan abzarlah satu-satunya orang yang mampu membuat elsa merasa sangat dicintai

"kenapa?"

"karna, gaada lagi namanya juna dihati aku, yang ada dihati aku hanya kamu" final elsa lalu pergi ke kamar dan menguncinya

abzar mendengus, ia harus bagaimana sekarang? ya dia harus berjuang meyakinkan mamanya lagi dan kali ini harus berhasil

"mama gamau"

"kenapa ma? elsa baik kok"

"dia bukan berasal dari kalangan seperti kita, apa jadinya nama keluarga kita nanti abzar"

abzar terdiam. baru kali ini ia merasa sakit hati dengan ucapan mamanya barusan

"kalo gitu, coret nama aku dari kk ma, biar aku gak bikin mama malu juga" final abzar lantas berbalik badan dan mulai perlahan pergi meninggalkan kediaman mamanya

"yaudah iya, mama bolehin kamu nikahin elsa secara sah" abzar berbalik ketika sudah berada diambang pintu berlari sekencang mungkin dan memeluk mamanya dengan erat

"makasih mama"

"sama-sama, udah sana mandi nanti ke kua"

"Buru buru banget ma"

"emang kenapa? kamu gak suka?"

"SUKA MA"

Elsa mendengus kasar ketika melihat juna sudah anteng duduk disofa

"ngapain?"

"gue diizinin nikahin lo sama abzar"

"gue gamau"

"kenapa? gue udah berubah kok, gue udah beda dari diri gue yang dulu elsa" jelas juna diiringi penekanan

pintu appartemen terbuka menampilkan abzar dan sang mama

"elsa cepet ganti baju, sebentar lagi kamu bakal jadi menantu saya yang sah" bisik mama abzar diiringi senyum manis yang tulus

elsa melotot kaget, entah ia harus senang atau sedih mendengar bisikan mama abzar barusan

"juna bisa ikut gue?"

juna mengangguk mengekori abzar dari belakang

"sebelumnya gue minta maaf sama lo"

"buat?"

"gue gajadi ngizinin lo milikin elsa, karna cuma gue yang sekarang ada dihatinya elsa bukan lo, gue gamau jadi laki-laki brengsek yang ngebiarin dia kesakitan sendirian, gue udah berjanji sama diri gue sendiri kalo gue akan selalu menjaga dan menyayangi elsa sebisa gue jadi big sorry juna"

juna terdiam namun tak ada tanda ia marah, wajahnya terlihat tenang atau mungkin sedang berpura pura ini tidak menyakitkan baginya

"gak perlu minta maaf, lo gaada salah disini. dipikir pikir gue emang se brengsek itu dulu sama elsa but sekarang udah ada lo yang lebih baik daripada gue, langgeng terus ya kalian"

abzar memeluk juna dengan erat, dua-duanya sama-sama menangis pada akhirnya

"jagain elsa baik-baik, gue pamit"

"pasti"

malam pertama pernikahan sah abzar dan elsa, keduanya sibuk bercengkrama dengan dunianya sendiri

"kalo nanti kita punya anak laki-laki enaknya di namain apa ya?"

"abimanyu tri satya nugroho"

elsa tergelak, sembari mencubit lengan abzar

"kok dicubit"

"lucu namanya"

abzar menggeleng geleng, kini netranya fokus dengan wajah rembulan elsa

cantiknya masih sama seperti pertama kali mereka berjumpa, tak ada yang berubah

tak lama kemudian abzar merangkul pinggang elsa membuat wanita itu menghadap kedirinya

detak jantung mereka tak karuan, netra nya bertatapan dalam dan penuh arti

"i love you elsa"

"i love you too mas abzar"

abzar mencium bibir elsa dan mengelus-elus kepala wanita itu dengan kasih sayang setelah itu elsa yang bergantian mencium bibir abzar dengan penuh hasrat sembari mengusap-ngusap surai rambut sang suami











selesai😎

Love and fire, park jihoon✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang