Leodra Maheswari, anak kedua dan putri Pertama dari keluarga Maheswari. Memiliki 1 orang kakak laki laki yang terpaut usia 5 tahun dari leodra, Satrio Maheswari.
Karena suatu kejadian, ibu dari leodra harus meninggal karena penyakit jantungnya.
*Flashback on
Lima tahun yang lalu~
"Apa maksudmu ini mas?"
Lestari, ibu dari leodra bertanya dengan suara lirih, terdapat getaran di dalam nada bicaranya.
"Dia Tina yang akan menjadi istri kedua ku dan ini adalah anaknya dan juga anak kandungku, namanya adalah Tari"
Bram menjawab pertanyaan dari lestari dengan santai, bahkan tidak ada rasa menyesal atau pun bersalah yang di dalam nada suaranya.
"K-Kau berselingkuh dari ku? Sejak kapan kamu berselingkuh dariku mas? Lihatlah anak itu! bukan kah dia hampir seumuran dengan leodra?"
Lestari bertanya tak percaya, laki laki yang sudah di cintainya selama puluhan tahun, tega untuk menghianatinya.
"Kau benar, dia adalah kekasihku dari sebelum kita menikah, kau juga tau bahwa pernikahan kita ini hanya berlandaskan perjodohan yang diatur oleh orang tua kita,bukan karena berlandaskan cinta. Jadi aku tetap melanjutkan hubunganku dengan tina secara diam diam, karena saat ini orang tua kita sudah tiada semuanya, tidak ada alasan lagi untukku tidak menjadikan Tina sebagai istri keduaku"
Bram menjelaskan dengan tenang, seolah dia sudah merencanakan, dan tahu waktu ini akan datang.
"Ka-kamu sungguh... Setelah bertahun-tahun kamu menikah dengan ku apakah kamu tidak mencintaiku sama sekali?"
Lastri bertanya dengan raut wajah tak percaya. Sungguh nika dahulu dia tidak mencintai Bram, setelah bertahun-tahun, bahkan berpuluh-puluh tahun, Lastri selalu berusaha agar bisa menerima dan mencintai Bram, tapi apa belasannya?
Saat dia sudah menerima semua kenyataan bahwa dia harus harus berusaha untuk menerima dan mencintai Bram, dirinya malah mendapatkan penghianatan sebagai balasannya.
"Apa kau tahu? setiap aku berusaha untuk mencintaimu, aku tak pernah bisa, karena aku hanya mencintai Tina, lestari!"
Sakit, sungguh sakit sekali hati lestari, mendengar perkataan Bram, sungguh kali ini Bram sudah menyakitinya terlalu dalam, nada ucapan yang Bram katakan barusan dengan nada lantang, dan ekspresi marah sungguh membuat hati lestari terasa sakit.
"Jika kamu hanya mencintai nya, lantas mengapa kau tidak menikah dengannya saja?, dan kenapa kamu malah memilih menikah dengan ku? Jika tahu akhirnya seperti ini, aku sungguh tidak Sudi untuk menikah dengan mu!"
Lestari bertanya dengan suara bergetar, air matanya sudah membanjiri seluruh wajah nya, suaranya seperti tercekat di dalam tenggorokannya, kerongkongannya terasa sakit, dirinya pun tidak mampu untuk sekedar berteriak saat mengucapkan kalimatnya barusan.
"Kau sendiri pun tahu kita menikah karena perjodohan, dan tentu saja aku tidak bisa menolak, jika aku menolak, aku pasti tidak akan dijadikan sebagai pewaris keluarga Maheswari" Ucap Bram.
"Ka-kamu! Setelah semua yang ku berikan padamu, kau malah menghianati diriku! Sungguh aku tak percaya!"
Sudah tidak ada lagi tenaga untuk dirinya meluapkan semua kemarahan nya, dirinya merasa seperti ingin mati saja saat ini.
"Dan satu lagi! aku tidak sudi dipoligami oleh mu mas, ceraikan aku saja, atau kamu putuskan hubungan mu dengannya maka aku akan menganggap semua perkataanmu tadi tidak pernah kau ucapkan"
Lestari mengancam Bram, dirinya sudah muak, bahkan jika Bram lebih memilih untuk berpoligami, lestari akan memilih untuk mundur, dan bahkan jika Bram memilih untuk tetap mempertahankan pernikahan mereka, maka lestarilah yang akan menganjurkannya.
"Aku tidak mungkin menceraikan mu! Dan aku akan tetap menikahi Tina untuk menjadi istri kedua ku!"
Bram panik, di sisi lain dirinya tidak ingin kehilangan lestari tapi di sisi lain juga, dirinya juga lelah jika harus diam diam menjalani hubungan gelap dengan orang yang dia cintai.
"Kamu sungguh egois Bram! Sungguh aku paling jijik dengan seorang penghianat seperti mu! Tukang selingkuh,penghianat! Mau tak mau aku akan tetep menceraikanmu, jika dirimu tetap memaksa ingin menikahinya" Lestari mengancam, dengan ekspresi wajah yang terlihat marah.
"Tante ga bisa gitu dong! Suami tante kan ayah aku juga, dan tentu saja, anak mana yang ingin jadi seorang anak haram? Tante tidak boleh egois!" Ucap Tari yang sedari tadi hanya diam mendengarkan perdebatan mereka.
"Mas... Engga apa jika mas Bram tidak bisa menikahi ku, asal kan mas Bram, memasukkan nama tari dalam kartu keluargamu dengan istri sahmu mas"
Tina membujuk Bram, dengan suara lemah lembutnya. Berharap Bram akan menyetujui saran darinya.
"Aku yang tidak sudi! Bahkan setelah penghianatan yang kau berikan padaku, kau pikir aku akan tetap memilih untuk bertahan bersamamu? Cerai kan aku, lalu setelah itu menikah lah dengan nya, memangnya kamu tidak kasihan dengan anak mu harus mempunyai gelar anak haram?Leodra dan Satrio akan ikut dengan ku"
Lestari berucap dengan lantang, lalu setelah itu memilih untuk pergi meninggalkan mereka bertiga begitu saja di ruang tamu menuju ke arah kamar untuk mengemasi barang - barangnya.
Tampa mereka sadari dan ketahui, sejak sedari tadi Satrio sudah ada di depan rumah mereka setelah pulang dari kuliahnya dan mendengarkan semua apa yang mereka katakan di ruang tamu rumahnya, begitu juga dengan leodra yang sudah menangis tersedu sedu di dalam pelukan Satrio, tangisannya terdengar begitu pilu.
Saat ini usia leodra sedang menginjak usia 18 tahun dan masih duduk di bangku kelas 3 SMA. Begitupula dengan Satrio yang saat ini sudah menginjak S2 semester dua di universitasnya.
"Ka-kakak... apakah mama dan papa akan berpisah kak?" Terdengar suara tangisan leodra saat sedang melontarkan pertanyaan itu kepada kalaknya.
"kakak! Jawab aku!" Leodra bertanya dengan suara lirih dan masih menangis tersedu-sedu di dalam pelukan kakaknya.
"Leodra sayang, walau pun mereka nanti memilih untuk berpisah, jangan takut dan sedih ya? Masih ada kakak yang akan menjagamu, jadi berhentilah menangis sayang"
Satrio berusaha untuk menenangkan adik kesayangannya, sekaligus adik satu satunya.
Setelah kejadian itu, satu hari setelahnya ibu dari leodra dan Satrio dinyatakan meninggal dunia karena penyakit jantung yang di deritanya tiba tiba kambuh malam hari setelah kejadian siang hari yang mungkin mengguncang mental ibunya.
Akibat dari kematian ibunya, leodra yang sedang berduka dan terguncang mentalnya, memilih untuk mengurung dirinya di dalam kamar selama hampir 3 bulan. Dirinya menjadi gadis yang sangat jelek dengan tubuh gendutnya dan kulitnya yang terlihat kusam.
Tidak ada lagi tubuh langsing bagaikan gitar spanyol, kulit yang dulunya seputih susu, sekarang terlihat pucat Abu abu seperti mayat hidup.
Satu bulan setelah kematian lestari, Bram dan Tina melangsungkan acara pernikahan mereka dengan megah, yang membuat leodra semakin merasa terpukul dan menutup diri di dalam kamar selama hampir 3 bulan.
*Flashback off
KAMU SEDANG MEMBACA
Ugly Woman's Revenge
Teen FictionLeodra Maheswari, seorang gadis gendut dan jelek, yang harus menikahi seorang CEO Tua karena harus menggantikan saudari tirinya. Leodra harus menggantikan adik tirinya untuk menikah dengan seorang CEO yang dirumorkan oleh orang-orang adalah seorang...