aing maung

63 9 3
                                    

Mereka ber 11 menatap Asahi dengan tatapan horor, melotot mata hampir copot. Gimana ngga sekarang Asahi tengah berdiri diujung tangga dengan tangan memegang jarum, tajam, mengkilat dan menakututkan.

"sa jarumnya buang ya?" pinta Yoshi ia mencoba membuat Asahi luluh, Yoshi mengehelakan nafasnya sambil menongok kesamping disana ada Jeongwoo  Jaehyuk dan Yedam tengah bersujud meminta pengampunan.

"sa kita bespren jadi jangan tusuk gue ya?" pinta Jaehyuk, tusuk?

Sebenernya ngga semuanya takut karena jarum itu mereka hanya takut pada senyuman Asahi, joker poker woker wayahhh.

Agak aneh juga sih kenapa mereka ngga lari atau sembunyi dari Asahi? Mau tau? Tanya sama Asahi.

"hoho lu pada takut sama jarum gue?"

"gue ngga takut ye cuma gegara ditarik tarik aja jadi pura pura takut" Seru Jihoon sambil mengangkat baju bagian lengan, pamer otot biasa bu anak anak.

Asahi turun tangga saat menyampai lantai manusia lainnya memberi jalan kepada Asahi, "lo ngga takut ditusuk jarum?" tanya Asahi sambil memiringkan kepalanya.

Jihoon terkekeh kalo yang lain ketawa, "kalo jarumnya beracun baru gue takut lah ini jarum bisa saa" kata Jihoon dengan raut meremehkan dan jangan lupakan alis yang terangkat itu.

Asahi tertawa, tawa yang mengundang orang lain tertawa jadi mereka semua tertawa.

"jarumnya emang ngga beracun tapi-

AW
AW
AW
AW

Pekik Jihoon saat Asahi menusukan jarum tadi ke lengannya lanjut diperut kotak kotaknya lanjut lagi di bagian pantatnya dan diakhiri dengan tangan kanannya.

Bisa buat lo kesakitan" lanjut Asahi, ia menusuk yang membuat Jihoon berteriak dan berakhir dengan pelarian 10 orang lainnya.

.

.

.

.

"IHH SIAPA YANG MAKAN DONAT GUE? NGAKU LO PADA" teriak Junghwan sambil mengangkat wadah yang awalnya berisi donat 12 buah dan sekarang sisa 10.

Mereka berkumpul mengbentung lingkaran dan ditengahny ada Junghwan, "anjir cuma kurang 2 doang kok heboh" julid Jihoon

Mata Junghwan berkaca kaca, ada yang menatap dengan tatapan kasihan tapi lebih didominasi tatapan jijik.

"dua itu berarti bang" Kata Jughwan sebelum tetesan air mata keluar dari sudut matanya. Mashiho mendekati Jughwan dan diikuti oleh Yoshi keduanya menepuk nepuk kepala Junghwan berharap menenangkan.

"coba semuanya buka mulut" suruh Hyunsuk

Aaa~

Mereka membuka mulutnya kecuali pemuda dengan senyuman joker. Hyunsuk mendatangi Asahi hanya dia yang tak membuka mulut, aneh lihat pipinya menggembung dan sesekali bibirnya bergerak seperti tengah memakan sesuatu.

"buka mulut sa" perintah Hyunsuk yang dijawab dengan Gelengan, mereka mulai mengerubungi Asahi. Tangan Asahi dipegang Jihoon agar tidak kabur.

"buka mulut lo!" kata Junghwan dengan muka kesalnya, gimana ngga kesel diatuh  nyari nyari donat ini susah bisa dibilang Limitid bergambar Truz gitu, kebetulan yang hilang karakter yang lucu Matetsu sama Ye dee.

Lagi lagi Asahi menggelang mereka merasa gemas dengan Asahi, Haruto yang tepat disamping Asahi menusuk pipinya sehingga

Bruuu

Remahan makanan keluar dari mulut Asahi remahan yang tinggal ditelan dah benyek kek bubur. Mereka menatap jijik kepada Asahi.

" BANG SAHIII" teriak Junghwan karena mukanya penuh dengan muntahan Asahi, dan tidak beda jauh dengan Junghwan Doyoung dan Yoshi yang kebetulan disamping Junghwan juga ikut terkena walau sedikit.

Asahi menatap Junghwan matanya bergilir menatap yang lainnya, ngeri juga tapi asik ngga papa, batin Asahi. Asahi kembali menatap Junghwan yang sudah membersihkan wajahnya.

"katanya suruh balikin pas gue balikin kok ngamok?" tanya Asahi

Junghwan bertambah kesal "balikinnya bukan begitu bang!" kata Junghwan sambil memajukan bibirnya "itu limitid".

"limitid titid hwan" balas yedam. Ia agak penasaran dengan donat yang dimakan Asahi.

"Bahasa lo dam" kata Hyunsuk "udah udah balik kekamar masing masing! Besok jadikan?" lanjut Hyunsuk

"JADILAH" teriak mereka semua

"donat gue"

"sabar hwan ini ujian dari gue"

.

.

.

.

"gue mau balas dendam" 4 kata yang keluar mengagetkan mereka yang berada diruang tersebut.

"cuma gara gara masalah sepele lo sampe balas dendam?" tanya seorang pemuda berdarah Jepang.

Pemuda tadi menatap kesal pemuda Jepang walau tidak terlihat karena ruangan tersebut remang remang. Lalu pemuda tersebut menggoyangkan bahu pemuda Jepang dengan kesal.

"apa tadi cuma? Pantat lo tuh yang cuma" katanya masih dengan bahu yang bergoyang, "heh udah" lerai pemuda iksan.

"lepas, cuma tadi kata lo? Coba lo bayangin lo punya pacar 12 tapi yang dua ilang gimana rasanya?"

"YA NYESEK LAH TOLOL" teriak Pemuda Jepang, "ya sama gue juga gitu" lanjut pemuda bergoyang.

"tapi hwan ngga baik loh balas dendam gitu" kata pemuda Jepang lainnya

"diem bang Yos"

"bantu mikir Jeong" lanjut Junghwan

"ngga sopan lo! Gue ngga bisa mikir minta Yoshi aja yang mikir"

Plak

"lo juga ngga sopan Tolol, gue lagi males mikir" kata Yoshi

"AGRHH huaaaaa" tangis Junghwan pecah saat itu juga membuat yang lain menatapnya kaget.

"heh siapa yang nangis?" tanya Junkyu, ia bangun tidur saat fase mengumpulkan nyawa ia mendengar ada yang menangis yaudah nemuin yang nangis awalnya takut tapi yaudah lah, ia kepo.

"kepo lo koala, BTW kenapa pada kumpul dikamar Junghwan gini?" tanya Jihoon.

Plak

"lo juga kepo Anjing"

"heh udah" kata Hyunsuk sambil nyelempettin badan nya biar bisa masuk,

"kenapa ini?" tanya Hyunsuk ia menoleh ke Yoshi yang duduk tak jauh dari dirinya.

"biasa donat" kata Yoshi setelah itu ia pergi dengan menggandeng Haruto dan Haruto yang menggandeng Jeongwoo keluar kamar Junghwan.

"Hish gue ditinggal" kata Junghwan yang tak sadar bahwa Hyunsuk Jihoon dan Junkyu ada didepannya, Junghwan menoleh menatap ketiganya kesal, "pergi lo pada dari kamar gue".

Bugh

Kepala Junghwan di getok pake otot sama Jihoon " ngga sopan lo, tadi sedih ditinggal giliran kita masuk diusir. Pe maksud?" kata Jihoon, namun dihiraukan oleh Junghwan dengan cara menidurkan diri dikasur dan membelakangi mereka.

"anjing skalih" kata Junkyu

"udah keluar keluar" usir Hyunsuk sambil mengibas kibaskan tangan layaknya mengusir ayam.

.

.

.

Sahi cape

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sahi cape..

Hamada asahoyyyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang