"Santai-santai pala lu ya!! adek gua tuh dari atas ampe bawah orsinil ya ga ada yang boleh sentuh kecuali yang mau nge maharin ya! lu dengan modal jalan ke moll aja udah berani pegang tangan." Wahyu masih trilingual dengan si Abi, sedangkan Mayla menahan malu atas tingkah kedua laki-laki tersebut.
"Makanya Mayla terima aja lamaran gue kan gampang ,ya kan sayang?" tanya Abi menoleh ke Mayla.
"Udah dong kak malu dilihatin orang-orang nih.Ayo kita pulang aku capek besok Senin aku masih ada ujian ini juga udah mau sore"Mayla menyela kedua lelaki tersebut.
Setelah mereka berada di mobil perdebatan yang dilakukan antara Wahyu dan Abi masih berlanjut.
"Kak udah dong lagian kak Abi ga ngapa ngapain aku. Gausah berlebihan deh pliss! "Mayla menyela perdebatan kedua lelaki bujang di depan nya dengan nada yang capek campur tegas ngegas, beda tipis ya"Mampir dulu kemana gitu kak, bawain ibu oleh oleh. Kasian cape menunggu pasti tuh si ibu. "Mayla mengutaran hatinya ke sang kakak, Wahyu untuk membeli oleh oleh.
"Kenapa ga bilang dari tadi sih sayang, kan bisa cari di mall"Abi menyela dahulu sebelum Wahyu membalas omongan Mayla
"Maaf kak ga kepikiran. Hehe. "Mayla menjawab dengan senyuman canggung
"Yaudah kita pizza hut aja deh. Bro ke pizza hut dulu ye." Wahyu memberikan ide untuk membeli oleh- oleh.
Abi pun melajukan mobilnya menuju cabang pizza hut yang terdekat dari lokasinya. Sesampainya di pizza hut yang turun hanya Wahyu sang kakak sedangkan Mayla dan Abi menunggu di mobil. Daripada diem-diem bae Mayla berinisiatif membuka obrolan dengan Abi
"Kak Abi, May mau nanya, kakak tuh dokter spesialis apa terus kok kenapa pindah ke kota kecil bukannya gaji nya lebih besar di Surabaya ya?" tanya Mayla pada Abi
Abi melirik ke arah spion belakang dan menjawab "Jadi kakak tuh sebenarnya doktor spesialis obgyn
atau familiar nya dokter kandungan. Mengenai kepindahan kakak itu sebenarnya kakak iseng mendaftar CPNS dan memilih di tempat yang setidaknya masih satu provinsi. Rejeki kan ga kemana akhirnya ditempatkan di rumah sakit umum di kota kamu, begitu ceritanya. Ada yang mau kamu tanyakan lagi?"Oalah seperti itu. Terus kenapa kakak memilih untuk meminangku? Kan kakak nih ibarat kata tuh main nya udah jauh banget pasti kan banyak cewe yang lebih cantik, sexy, dewasa, mandiri dari pada aku yang masih SMA." Mayla bertanya pada Abi lagi sambil melirik kaca spion di depan . Mata mereka bersitatap dengan Abi yang memandang dalam mata sang pujaan hati.
"Cinta kan gabutuh alasan asal kamu tau. Memang diluar sana lebih baik versi kamu tapi menurut aku kamu itu versi terbaik untuk aku. Makanya udahin insecure nya ya. "Abi menjawab pertanyaan Mayla lalu menolehkan kepalanya ke belakang sambil tersenyum.
Tidak lama kemudian Wahyu datang menenteng dua kantong kresek berisikan 2 pizza dan membuka pintu mobil.
"Udah ayo pulang" ajak Wahyu kepada pak supir alias Abi.Perjalanan pulang tiba tiba gerimis, air hujan turun menyambut kepulangan mereka.
Pukul 17.00 wib mereka semua sampai di kediaman rumah Mayla.Mereka masuk dengan pakian yang sedikit basah karena menerobos hujan saat masuk ke rumah.
Ibu Mayla menyambut mereka dengan teh hangat serta bakwan goreng yang masih mengepul.Kedua orang tua Abi memang sudah pulang dari tadi dengan naik grabcar.
Ibu menyuruh mereka semua mengganti pakaian. Abi di pinjami baju Wahyu atas suruhan sang Ibunda tentunya dengan sedikit paksaan dikarenakan Abi menolaknya merasa tidak enak.
Mayla keluar dengan baju rumahan yang tentu sudah menanggalkan hijabnya. Dengan rambut yang tergerai menandakan selesai keramas.
Abi yang melihat pujaan hati tampil berbeda menimbulkan deguban kencang di dadanya. Tentu itu tak baik untuk kesehatan jantungnya. Abi merasa Mayla sangat pas bersanding dengannya Abi yang dewasa nan matang bersama Mayla yang muda nan menggigit. eh
KAMU SEDANG MEMBACA
Malove
Fanfiction"Masih menggangap kalo saya ini menggemaskan" "Enggak mas, semalam udah cukup mana masih perih lagi" ... Cerita seorang dokter yang menikahi gadis yang baru saja berusia 17 tahun