Part 2

131 2 2
                                    

"Kalau memang beneran ya. Sepulang mak bapak gue ya. Langsung gas kesini. Gk pake lama." ujar Abi dengan santai nya

"Hari minggu gimana? Kebetulan disini ada kumpul keluarga"

"Oke deal" Perasaan Abi sangat bahagia sekali. Yaiyalah bahagia.lah dia mau punya calon istri. Bubuk ada yang nenenin. Makan ada yang nemenin. Mandi ada yang nyabunin. Eh

🌙🌙🌙

"Bu sini deh aku ada yang mau diomongin" panggil Wahyu kepada sang ibu.

"Apaan? keknya serius banget deh nak?" jawab Ibu lalu melangkahkan kakinya menuju sang anak.

"Itu bu si adek ada yang mau ngajakin serius" ucap Wahyu 

"WHATT!!untuk yang ketiga kalinya loh ini . Laris bener adekmu, haha" Ibu mengometari Wahyu dengan terbahak-bahak.

"Ibu mah serius ini kakak. Tau temen aku yang kemarin dateng kesini itu bu, nah dia yang mau ngajak adek seriusan. Tapi sebenarnya nggak gitu sih"

"Gak gitu gimana sih, jadi yang bener gimana sihh kamu ini?" Ibu menyela Wahyu dengan raut yang kebingungan.

"Dengerin dulu makanya bu jangan disela dulu. Temenku itu biasa dipanggil Abi dia itu kerja sebagai dokter di rumah sakit sini baru beberapa bulan. Niat awalnya memang ga menikahi adek,tapi ingin memacarinya . Sama aku langsung aku tolak dong, yang bener aja melihat notabene nya yang pernah tinggal di luar negeri beberapa tahun. Jadi langsung aku suruh serius deh itu anak , ya minimal tunangan lah." jelas Wahyu dengan panjang lebar. Ia mengambil air minum di meja ruang keluarga nya setelah menjelaskan pada ibunya

"Lah adekmu itu masih sekolah apalagi keadaan keluarga kita yang status sosialnya dibawah dia nak.Ibu takut adekmu menjadi bulan-bulan nan keluarga besarnya." jawab ibu sembari menghela nafas. Sebagai seorang ibu yang pernah menjadi seorang menantu maka Ibu paham betul posisi itu, memang tidak mudah apalagi jika suami tidak berada di pihak istri. Ibu tidak ingin Mayla merasakan nasib yang seperti itu

"Udah bu tenang aja, keluarga si Abi santai kok mereka. Kalau tau tidak baik aku tidak akan menyodorkan si adek ke Abi bu, tenang aja.Abi sebenarnya anak yang baik kok aku mengenalnya udah lama, memang gak banyak tingkah anaknya dan dia menjaga ibadahnya tapi ya gitu tidak ada manusia yang sempurna begitu pula si Abi, mungkin juga faktor kuliahnya yang di luar negeri itu  kali ya." uacp Wahyu menenangkan Ibunya sambil mengelus punggung sang ibu.

"Yaudah kalo begitu kita welcome saja ke mereka. Tapi tetap keputusan ada di adekmu itu, ibu ndak mau memaksakan kehendak" ucap ibu 

"Mereka aku undang di hari minggu bu.hehe" ujar Wahyu dengan cengiran tak berdosanya. Sang ibu langsung mengggaplok si Wahyu , ini bagaimana ceritanya sang kakak lebih semangat ketimbang Ibu. Tetapi walaupun begitu sang Ibu menyetujui nya karena mau bagaimanapun nasi sudah menjadi bubur.

🌙🌙🌙 

"Dek" panggil si Wahyu

"Tumben manggil adek. Ada maunya ya lo?"sahut Mayla

"Ehm besok dandan cantik ya?"

"Mau kondangan lagi? Memang pacar lo kemana sih?" tanya Mayla yang penasaran.

"Udah dandan rapi aja. Besok bakalan tahu kok." jawab Wahyu dengan misterius dan langsung berlalu menuju kamarnya untuk tidur.

🌙🌙🌙

Mentari telah terbit. Alias jam 6 pagi. Ibunya Mayla bergegas ke kamar Mayla untuk membangunkan sang anak.

Ibu menghampiri Mayla membuka jendela terlebih dahulu.Lalu beranjk ke anaknya dengan penuh kasih di menggoyangkan tangan anaknya untuk bangun.

"Mayla.. Nak bangun sudah pagi. He bangun udah pagi mentang-mentang sedang haid. Bangun!!"

Ehm sudah tahukan kasih sayang mamak nya.

"Bangun! Sana mandi. Habis mandi dandan. Make up! Sudah sana mandi ibu akan ambil bajumu."

Tak lama ibu kembali ke kamar Mayla dengan membawa sepasang baju.

"Emang ini hari apa bu? Kok ada pengajian? Dibawain gamis satu set."
tanya Mayla dengan muka bantalnya

"Gak usah banyak tanya deh kamu. Disuruh mandi dari tadi gk berangkat-berangkat. Nurut ngapa sih! "

Mayla yang mendengar rapper an sang ibu langsung mengambil handuknya dan berlalu ke kamar mandi nya

"Bu,ini lipstick nya pakai yang warna nude ajaa ya jangan yang pink. May gk suka. "

"Kamu itu cantik pakai warna pink. Udah bagus dikasih warna pink bukan merah rona." jawab sang ibu yang ngegas

Akumah apa atuh cuma anak yang nurut batin Mayla

"Inggih bunda ratu rumah singgasana"balas Mayla

Mayla memoleskan make up dengan tema natural. Meskipun natural itupun memerlukan sedikit cushion sedikit maskara,eyeliner liptint dan jangan lupa setting spray supaya awet nan tahan hujan badai angin ribut. Ia juga melilitkan jilbab square nya ke leher.
Beberapa menit kemudian sang ibu manggil Mayla untuk segera ke ruang tamu dan ibu nya terkejut melihat model jilbabnya

"Apaan tuh jilbab dililitin? Mau pamer? Masih gedean punya emak mu aja kok" kata sang ibunda dengan tegas

"Ya allah bu biasanya juga kan gini kalo main" jawab Mayla

"Kan itu kamu kalo main ama temen, lah ini acara resmi mbok yo seng sopan toh nak "nasihat sang ibunya

"Emang acara apa sih bu? Kok kayak resmi sekali"tanya Mayla lagi

"Ada temen nya Mas mu mau silaturahmi."jawab sang ibu

"Loh kan harusnya Mas yang nemenin kenapa Mayla ikut ikutan."sanggah Mayla

"Kamu juga harus ikut, ayo buruan benerin jilbabnya."

Mayla melepas lilitan jilbab nya itu lalu ia memilih gaya jilbab yang syar'i seperti gaya ustazah oki, ya cukup simpel memang. Setelah memakai lipcream nya Mayla mengambil parfum dengan aroma vanilla. Setelah selesai ia langsung keluar menuju ruang tamu.

Sampainya di ruang tamu Mayla langsung menyalami para tamu yang ia kira kira ada seorang ibu, ayah dan ya anak yang seumuran dengan kakaknya yang membuat aneh mereka membawa katul, jenang, adimongso,tape .Sejauh yang Mayla tau makanan tersebut makanan buat orang yang mau diajak serius alias lamaran, mulai dari situ Mayla agak curiga mungkin ibunya yang mau dilamar,Tapi kan gak ada yang seumuran ibunya,ada sih tapi masak ibunya terang-terang an mau dijadikan istri kedua di depan istri pertamanya.

Setelah selesai dengan pikirannya sendiri Mayla tersentak dengan pembukaan omongan dari bapaknya temen kakaknya.

"Begini bu maksud saya dan sekeluarga kesini mau ngelamar anak ibu untuk putra kami yang bernama abiseka." ucap sang bapak.

Demi sisca kohl yang yang pernah masak diluar kamar, Mayla terkejut dengan penuturan lansia tersebut,eh maksudnya bapaknya si Abi. Gila aja kali lulus SMA aja belom udah diajak kawin,ya meskipun tinggal ujian doang tapi kan masak tutup buku langsung buka terop sih. Apa kata tetangga nya.

"kalo saya nih pak, saya serahkan jawabannya saja pada anak saya, terserah dia mau apa."ujar Ibunya Mayla

"Tapi kan om saya belom kenal anak nya om, jadi saya belum bisa menerimanya untuk sekarang."

Sebenarnya Mayla ngeles aja tuh, lah masa baru umur 17 udah disuruh kawin aja, masak yaa nih baru buat ktp kok diperbarui lagi kasian orang catatan sipilnya. Dia juga ingin menikmati masa mudanya untuk memperbanyak mantan kalo nikah kan gamungkin selingkuh. Kalo selingkuh itu berarti dirinya menghianati suaminya dan tuhannya.

"Kan ada sesi ta'aruf nduk, jadi gimana? Tapi ingat loh ya kalo mau nanya apa apa harus lewat perantara gak boleh nanya langsung." ujar bapaknya Abi

Bersambung

MaloveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang