Seolah tuli, rosè mengabaikan jennie dan mengejar langkah panjang lisa. Sebelah tangannya menggapai lengan lisa yang membuat gadis itu menghentikan langkahnya.
"Lepaskan." Lisa berkata dingin.
Entah bagaimana suara lisa seolah membangunkannya dari mimpi, rosè terlonjak kaget lantas menarik tangannya.
Benak rosè penuh dengan ribuan pertanyaan bagaimana mungkin dia yang tadinya sedang duduk sekarang bisa berdiri di samping lisa, padahal jarak tempat duduknya dan posisi lisa berdiri terpaut cukup jauh.
Rosè POV
AAAAAAAAAAAAA ... Sial!!! Apa yang baru saja aku lakukan? Bagaimana mungkin aku meninggalkan Jisoo unnie dan Irene unnie dan justru melangkah dengan tergesa setelah melihat lisa dari kejauhan? Apa aku kehilangan akal sehatku? Dan apa itu tadi? Aku menarik tangan lisa seolah kami adalah dua orang yang sudah saling mengenal lama.
Seketika aku melihat ke sekeliling, tatapan mata heran jelas sekali dari wajah orang-orang disana. Bahkan jennie unnie menaikkan sebelah alisnya tak mengerti akan tindakanku barusan, sungguh saat ini aku berharap lantai di bawahku terbelah dan menelanku tanpa pernah muncul lagi.
***
Lisa menatap tajam dari balik kacamata hitamnya, dia mengamati wajah rosè dengan teliti. Wajah ini adalah wajah yang mengganggunya dan mengusik pikirannya sejak tadi, dan sekarang takdir kembali mempertemukan mereka disaat lisa benar-benar ingin menjauh dari gadis yang sedang menatapnya penuh keheranan.
"Rosè, kau mengenal mereka?"
Suara yang asing di telinga lisa membuatnya mengalihkan pandangan. Dua orang gadis lain berdiri dengan tatapan mereka masing-masing.
Lisa menyadari perhatian orang-orang mulai tertuju pada mereka, oleh sebab itu dia menggunakan kekuatan pikirannya agar orang-orang tak lagi peduli pada mereka dan mengabaikan keberadaan mereka seperti sebelumnya."Ya, kami mengenalnya mungkin lebih karena rat- maksudku saudari kami telah menyelamatkan nyawanya dari sebuah kecelakaan" Bobby menjawab karena merasa baik rosè maupun lisa tak akan memberikan jawaban apapun.
"Ah, jadi ini yang mulia. Sejak tadi rosè tidak berhenti membicarakanmu" Jisoo menjawab dengan lugu.
"UNNIE!" Rosè memekik frustasi.
Kali ini wajahnya berubah kesal. Siapa yang tidak kesal jika sahabatmu membocorkan rahasia kecil kepada orang yang di bicarakan? Terlebih tepat di depan matanya.
"Baiklah, jadi apakah kita akan bertahan di scene ini dengan berdiri saling menatap satu sama lain?" Bambam menyeletuk tak sabaran.
Lisa mengabaikan mereka dan kembali melangkahkan kaki menjauhi mereka, dengan itu bambam segera mengejar langkah panjang lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Lust (i love her)
FanfictionRosè gadis cantik yang berprofesi sebagai seorang penyanyi dan merintis karir modeling harus menjalani kisah cinta yang tak sama dengan orang lain, baru saja dia menyadari orientasinya terhadap sesama jenis sekarang dia harus menerima bahwa gadis ya...