3.

161 22 8
                                    

Taehyun mencet bel rumah Beomgyu berkali-kali. Tangannya ia usap dengan gelisah, kakinya tidak bisa diam. Harap harap ada orang dirumah yang mau membukakan pintu.

Dia panik.

Dia takut.

Takut Beomgyu marah. Saking asik ngobrol-ngobrol sama temen sehabis kerja kelompok, dia lupa ada janji sama Beomgyu. 

Taehyun udah bilang bakalan dateng sehabis kerja kelompok, dia juga gak tau Beomgyu ngechat. Udah di chat balik gak dibales, telpon juga gak diangkat. Fix sih ini, Beomgyu marah.

Beomgyu kalau marah itu serem bray. Muka datar tapi kata katanya itu lho, siapa aja yang denger bisa langsung sakit hati.




Taehyun ingin kembali mencet bel, tapi ia urungkan karena pintu tiba tiba terbuka. Menampilkan sosok pacarnya yang kelihatan udah nunggu dari tadi.

"Maaf ya aku buka pintunya lama, baru selesai mandi," ucap Beomgyu disertai senyum manis.

Bohong, Taehyun tau itu bohong. Lagian buat apa senyum itu? 

"Yaudah yuk masuk." 

Beomgyu narik tangan Taehyun buat masuk, mengajaknya duduk di sofa ruang tengah. Udah ada laptop, snack, dan minuman di atas meja.

Mereka berniat nonton film yang baru rilis lusa kemarin, Beomgyu yang ngajak, yaudah Taehyun iya iya aja. 

Janjiannya emang hari ini kebetulan hari minggu, pas banget Taehyun ada kerja kelompok. Tapi kalau nolak, Beomgyu pasti sedih. Dia pengen banget nonton film ini bareng Taehyun. 

Jadi... yaudah.

"Kak maaf."

"Buat apa?"

"Maaf."

Beomgyu merasakan rematan dibajunya semakin kencang. Dirinya yang tadi sibuk ke layar laptop, kini beralih ke Taehyun. Menangkup pipi pacarnya lalu di kecup singkat.

"Gak perlu minta maaf, kakak ngerti kok." 

Membawa tubuh Taehyun ke dalam dekapannya, mengelus surai hitam itu dengan sayang. Beomgyu tidak mau egois, tidak mau marah juga karena hal seperti ini. Tidak mau juga membuat Taehyun nangis kayak dulu karena dia marah. 

Dia sayang Taehyun, banget, banget, banget. 

Kalau ada masalah, dia berusaha nyelesain pakai kepala dingin, gak usah emosi, kalau emosi makin tambah bermasalah.

Tetapi, kadang semua itu ada batasannya, kapanpun bisa berubah.




Pelukan mengerat, Taehyun suka, nyaman. 

"Nontonnya nanti aja kak, mau peluk yang lama."

Beomgyu tertawa. "Iya."












•••

gila.

gila

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
EVERYTHING ABOUT -beomtaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang