Bab 14 : Pertemuan

269 15 2
                                    

Terlihat Gabiru yang mulai mengetuk pintu dan dari dalam ruangan tersebut, suara seseorang yang begitu lembut terdengar dari dalam ruangan memperbolehkan nya untuk masuk. Mendengar hal tersebut Gabiru dan Yokyu mulai memasuki ruangan tersebut.

Setelah mereka memasuki ruangan terlihat Rimuru dan Chloe yang sedang duduk manis sambil menikmati kebersamaan nya. Gabiru dan Yokyu segera menghampiri Rimuru untuk segera melapor tugasnya. Setelah mereka berdua sampai di depan Rimuru terlihat Rimuru yang menyuruh mereka berdua untuk duduk di tatami ( karpet ) yang telah ada di sanam

Yokyu mulai menjelaskan apa tujuannya datang kesini kepada Rimuru, ia mulai bercerita kepada Rimuru tentang awal ia sampai datang ke dunia ini, berawal dari ia yang mengejar seorang yang ingin menerobos gerbang dimensi, dan sampai ia tersedot oleh lubang cacing yang membawanya sampai di dunia ini.

Rimuru yang mendengar penjelasan panjang lebar dari Yokyu mulai mengangguk paham akan penjelasannya. Rimuru mulai mengatakan kepada Yokyu untuk ia bersenang senang di kota ini selama tiga hari karena ia sudah berada di sini.

Mendengar hal tersebut terlihat wajah kebahagiaan terpancar dari wajah Yokyu. Yokyu mulai mengucapkan banyak Terimakasih kepada Rimuru akan kebaikannya. Setelah beberapa saat mereka mengobrol Rimuru menyuruh Gabiru untuk mengajak berkeliling dan memperkenalkan kota tempest kepada Yokyu.

Keesokan harinya di kota Tempest terlihat Seyi yang sedang berjalan jalan menikmati keindahan kota yang begitu menawan. Seyi terlihat sangat menikmati hari harinya di kota tempest, setelah berjalan beberapa saat Seyi melihat sebuah bukit yang begitu indah dari kejauhan.

Seyi terlihat begitu tertarik akan keindahan dari bukit tersebut dan berinisiatif untuk melihat bukit tersebut. Akhirnya Seyi memutuskan untuk berjalan ke bukit tersebut sambil menikmati keindahan kota tempest dari atas bukit.

Setelah beberapa saat berjalan akhirnya Seyi telah sampai di atas bukit tersebut, setelah Seyi sampai di puncak bukit Seyi melihat seseorang yang berada di sana sambil melihat ke arah kota. Terlihat wanita tersebut berambut biru dan memiliki aura berwibawa yang begitu kuat di dirinya.

Wanita tersebut yang merasakan adanya kehadiran seseorang di belakangnya mulai menolong belakang untuk memastikan hal tersebut. Setelah wanita tersebut menoleh terlihat wajah Seyi yang mulai merona karena melihat keindahan dari wanita tersebut.

Wanita tersebut mulai meminta Seyi untuk duduk di samping nya, mendengar hal tersebut terlihat wajah Seyi yang semakin merona karena ajakan dari wanita tersebut. Seyi terlihat sedikit malu akan ajakan dari wanita tersebut dan akhirnya ia memutuskan untuk duduk di sebelah wanita tersebut.

Seyi mulai memperkenalkan namanya kepada wanita tersebut dan ia mengatakan bahwa Namanya adalah Seyi. Mendengar hal tersebut terlihat wanita itu yang mulai tersenyum dan mulai memperkenalkan dirinya kepada Seyi. Wanita tersebut mengenalkan dirinya sebagai Rimuru.

Setelah mendengar hal tersebut dari wanita yang berada di samping nya, terlihat wajah bahagia dari Seyi karena ia mendapatkan teman baru lagi di kota tempest. Kemudian Rimuru mulai bertanya kepada Seyi tentang asalnya.

Mendengar hal tersebut Seyi mulai mengatakan kepada Rimuru bahwa ia berasal dari tempat yang jauh dari kota ini. Mendengar hal tersebut terlihat senyum tipis Rimuru yang terpampang jelas di wajahnya dan membuat siapa saja yang melihat nya akan terpesona dengan satu senyuman kecil dari Rimuru.

Mereka berdua mulai bertanya satu sama lain dan setelah Seyi merasa nyaman kepada Rimuru, terlihat Seyi yang mulai mengobrol dengan lebih leluasa dengan Rimuru. Setelah beberapa saat mengobrol tak terasa senja telah datang,mereka melihat pemandangan kota yang begitu indah dari atas bukit.

Pemandangan kota yang selalu di nanti oleh setiap orang, ketika sinar mentari menyinari seluruh kota tempest. Setelah mereka melihat pemandangan indah kota tempest beberapa saat Rimuru mulai berpamitan untuk pulang kepada Seyi karena hari sudah mulai gelap.

Seyi yang melihat itu kemudian mengajak Rimuru untuk makan bersama nanti malam, dan ia yang akan mentraktir nya. Mendengar hal tersebut terlihat senyum kecil dari bibir Rimuru dan mulai berkata bahwa ia akan menerima ajakan dari Seyi untuk makan bersama.

Mendengar hal tersebut terlihat senyum bahagia dari wajah Seyi yang mendengar jawaban yang di berikan oleh Rimuru.

Malam hari telah tiba di Kerajaan federasi jura tempest, di sebuah jalan yang di terangi oleh kelap kelipnya lampu malam terlihat seorang wanita yang begitu cantik dan manis, wanita itu adalah Seyi yang sedang menunggu kehadiran seseorang yang ia anggap sebagai sahabat nya.

Setelah menunggu beberapa saat terlihat lah Rimuru yang mulai menghampiri nya dengan pakaian yang begitu indah dan akan membuat siapa saja yang melihatnya akan terpana.

Rimuru mulai menutupi kata Seyi dengan kedua tangan nya dan sedikit menggoda Seyi dengan beberapa kata kata yang sanggup membuat Seyi tersipu malu karena perkataan dari Rimuru.

Setelah itu Rimuru mulai mengangkat kedua tangannya dari mata Seyi dan terlihat lah Seyi yang langsung berbalik arah ke arah Rimuru. Setelah Seyi berbalik arah terlihat muka Seyi yang begitu merona karena mata keduanya saling bertemu dengan jarak yang begitu dekat.

Rimuru hanya bisa tersenyum akan sikap yang di berikan oleh Seyi kepada nya dan setelah tatapan tersebut Rimuru mulai mengajak Seyi untuk makan di Restoran yang ia pesan. Mendengar perkataan tersebut dari Rimuru, Seyi mulai menolak karena ialah yang mengajak Rimuru makan bersama.

Mendengar tolakan tersebut terlihat Rimuru yang mulai mengatakan bahwa yang membayar dan menyiapkan tempat seharusnya seorang pria. Mendengar tersebut Seyi mulai semakin memerah karena ia sadar bahwa Rimuru adalah laki laki.

Untuk memastikan hal tersebut Seyi mulai menanyakan tentang kebenaran Rimuru adalah pria atau laki laki. Mendengar itu. Rimuru hanya tersenyum dan mulai berbisik lembut di telinga Seyi bahwa ia sebenarnya adalah laki laki.

Mendengar itu terlihat wajah Seyi yang makin memerah karena menerima kenyataan tersebut. Tak mau menghabiskan banyak waktu Rimuru mulai menggandeng tangan Seyi dan mulai mengajaknya untuk ke restoran yang telah ia pesan.

Terlihat wajah Seyi yang begitu memerah karena ia pertama kalinya dekat dengan pri sampai seperti ini. Di perjalanan terlihat Seyi yang sudah menerima keadaan tapi masih merona di bagian wajahnya. Seyi mulai terhanyut akan keindahan malam hari di kota tempest.

Seyi melihat banyak sekali ruko yang berada di sana dan ada beberapa tempat yang banyak sekali penjual cemilan di sekitarnya. Terlihat Seyi yang hanya bisa melihat tanpa bisa melakukan apa apa, melihat hal tersebut Rimuru mulai bertanya kepada Seyi apakah ia menginginkan cemilan yang berada di sana.

Seyi hanya terdiam dan setelah beberapa saat Seyi mulai mengatakan bahwa ia ingin mencoba cemilan yang ada di sana dengan nada yang sedikit tergugup karena Seyi masih membayangkan wajah indah dari Rimuru.








........ BERSAMBUNG ........

√Rimuru Tempest ~ Reruntuhan (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang