"Vina tungguin" ucap diva yang sedang berlarian mengejar Vina
Vina yang di panggil akhirnya menoleh dan menghampirinya ya biar ga kecapean aja sih
"Ayok kita berangkat bareng" ajak diva yang sedari tadi menghembuskan nafas karena kecapean lari-larian dan di jawab anggukan oleh vina
Di sepanjang perjalanan hanya ada suara kendaraan tanpa adanya topik pembicaraan antara keduanya hening hanya suara alam saja yang ada tapi diva memulainya
"Lo tau gak?" Tanya diva sambil menatap Vina
"Kan belum Lo kasih tau" ucap Vina "emangnya ada apa?" tanya Vina yang penasaran dan berbalik menatap diva
"Kemarin tuh ya gue habis di tabrak Sama bocil yang naik sepeda ngebut-ngebutan lagi pake acara balapan lah alesannya" ucap diva yang sedari kesal
"Terus sepedanya gak kenapa-kenapa kan?" Tanya Vina yang membuat diva terkejut dengan jawabannya
"Kok Lo malah khawatir sama sebepedanya sih" ucap diva dengan nada kesal
"Kan kalau sepedanya rusak pasti harus diperbaiki dulu kalo gak ya beli lagi kan ngabisin duit kalo Lo mah luka aja tinggal pake plester beres kan plester harganya seribu gak bakal bikin Lo bangkrut" ucap Vina sambil mengekeh kecil
"Bener juga tapi ada salahnya" ucap diva "tapi gak tahu salahnya dimana" ucap diva yang kebingungan
Disepanjang perjalanan menuju ke sekolah mereka tetap berbagi cerita satu sama lain mulai dari sekolah kemarin malam kelas dan random lah pokoknya.
Walaupun mereka berdua jalan kaki di sekolah itu tidak membuat mereka berdua merasa kecapean melainkan membuat mereka berdua senang karena bisa bercerita lebih lama dan hitung-hitung olahraga sih karena jarak rumah mereka dengan sekolah lumayan Deket sebenarnya ada mobil tapi mereka berdua lebih memilih jalan kaki ketimbang pake mobil yang nantinya pasti akan dikira pamer,tanpa di sadari mereka ternyata sudah sampai di depan gerbang sekolah.
"Halo mang jupri" sapa diva yang membuat Vina bingung tumben temennya menyapa satpam sekolah
"Halo neng diva ada apa neng?" Tanya mang Jupri yang baru kali ini di sapa diva
"Itu mang mau tanya murid barunya kapan Dateng katanya kumpulan cogan yah" tanya diva tapi malah membuat mang Jupri geleng-geleng kepala
"Heh Lo ya giliran yang ganteng aja gercep banget kayak mau minta duit aja" ucap Vina lalu melangkahkan kakinya untuk menuju ke sekolah
"Kan Harus ganteng itu penting" ucap diva sambil memegang tangan Vina
Waktu mereka berdua hendak berjalan menuju kedepan tiba-tiba ada motor yang melaju tepat di depan mereka berdua tapi untungnya mereka berdua bisa menghindar, Vina yang kaget dan merasa kesal menghampiri orang yang hampir menabraknya dan juga diva yang menyusul dari belakang
"LO TUH BISA GAK SIH BAWA MOTOR GAUSAH NGEBUT-NGEBUT" ucap Vina yang berteriak sambil menggunakan raut wajah kesal
Para ramuan anak motor yang membuka helmnya sambil membenarkan rambutnya tapi hal itu malah membuat diva terpesona tapi tidak dengan Vina
"Eh ayang Vina jangan marah-marah dong" ucap Aidan sambil menggoda Vina
"Ayang matamu" ucap Vina dan pergi meninggalkan mereka berenam
"Siapa" tanya seseorang yang melihat Vina dari belakang
"Itu loh Vina bisa dibilang adek kelas kita" ucap Aidan
Vincent yang mendengar itu tidak menjawabnya melainkan turun dari motornya dan berjalan menuju kelasnya kemudian disusul oleh mereka.
Sepanjang perjalanan mereka menjadi bahan pembicaraan Lantaran ada Vincent dan Alvaro yang merupakan laki-laki yang sedang mengenakan pakaian putih abu-abu berjalan dengan cool dan mengenakan jaket membuat para siswi SMA Dharmawangsa terpesona dengan kegantengan mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
VINCENT
Teen FictionVincent Anggara smith seorang siswa di SMA Dharmawangsa yang di anggap tangguh pemberani dan bisa beladiri bahkan ketua dari geng motor various. Various merupakan salah satu geng motor yang memiliki Anggota inti yang sangat kuat bahkan di anggap seb...