Bab 8

264K 1.8K 36
                                    

Sebelum baca klik tombol bintang di pojok kiri bawah ya🫶
Support kalian ngebuat aku jadi makin semangat buat nulis.

Happy reading......

Terhitung sudah 2 hari ini amel sama sekali tidak berinteraksi dengan arsen, bahkan arsen tidak menghubunginya lagi semenjak malam itu. Namun sepertinya amel tidak ambil pusing, karena arsen sudah berumah tangga.

Amel berada disalah satu mall menemani dion sepupunya untuk mencari kado. Iya, pacar dion akan berulang tahun sebentar lagi, namun dion belum menemukan kado yang cocok. Maka dari itu, dia mengajak amel untuk menemaninya mencari kado. Tanpa disangka ketika amel dan dion ingin memasuki store tas branded, amel melihat presensi arsen dan istrinya. Amel tak acuh dia mengamit lengan dion, sang empunya lengan tanpa tak acuh amel melakukan hal tersebut amel biasa manja seperti itu padanya. Maklum, amel anak tunggal dan amel pun menganggap dion seperti kakak sendiri karena usia mereka yang terpaut cukup jauh 4 tahun lebih tua dion daripada amel.

Arsen yang sadar bahwa amel juga berada di store yang sama, melihat presensi sang puan yang sedang bersandar pada lengan pria yang arsen juga tidak tahu siapa pria itu. Ada rasa asing bergemuruh pada dadanya, apakah arsen cemburu? Namun arsen sudah memiliki istri. Buat apa dia cemburu.

Arsen mendiamkan amel bukan tanpa alasan, dia marah melihat amel berpakaian seksi tanpa izinnya. Aneh memang, tapi arsen mengklaim bahwa tubuh amel hanya untuk dirinya hanya arsen yang boleh melihat, menyentuh bahkan memegangnya.

Arsen menatap intens amel dan pria asing itu, hingga anita yang sedang bertanya pada suaminya itu tidak di gubris sama sekali.

"Mas kamu liatin apa sih? Aku tanya loh mas"

Arsen menoleh pada anita "aku liat tas disana bagus buat kamu, mau kesana?"

Anita membalikkan badannya dan menunjuk sebuah tas berwarna navy yang simple namun elegant.

"Yang itu mas?" Anita mendongak menatap arsen. Arsen mengangguk sebagai jawaban.

"Yaudah ayo kesana, mba saya mau liat tas yang itu ya"

Amel yang tak sadar bahwa arsen kini berada disampingnya, tentu arsen tidak sendiri dia bersama anita. Hingga arsen merasa amel tidak menyadari kehadiran dirinya, arsen berdehem. Suara deheman arsen mengintrupsi amel, hingga refleks menoleh ke samping. Tatapan mata amel dan arsen bersibobrok, hingga amel memutuskan untuk memalingkan kepalanya ke dion karena lelaki itu meminta pendapat.

"Iya itu aja bagus kok"

Untungnya dion tak bisa terlalu lama karena harus flight ke jepang sore ini karena pekerjaan dinas luar. Amel dan dion keluar dari store tersebut tentunya ketika dion telah selesai melakukan transaksi pembayaran.

Arsen menggeram marah karena amel nampak tidak peduli terhadap kehadiran dirinya. Arsen juga sudah tidak begitu memperdulikan anita yang sibuk memilih tas. Yang ada di pikirannya hanya amel dan amel.

Arsen dan anita keluar dari store, Arsen mengedarkan pandangannya mencari keberadaan amel namun netra arsen tidak dapat menemukannya. Usaha arsen sepertinya sia-sia mencari keberadaan gadis itu, sekarang anita memintanya untuk menemani makan disalah satu restoran favorit keluarga, karena anita ingin makan capcay dan i fu mie.

Sembari menunggu pesanan datang arsen sibuk membuka ponselnya mengetikkan sesuatu disana. Anita merasa sedari tadi arsen sibuk sendiri, memang raga arsen menemani dirinya tapi jiwa dan pikiran arsen tidak disini.

Sexy Dosen. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang