OD 1

21 11 5
                                    

Hi, besties!

Our dreams update part satu🥺

Siapa yang penasaran sama Mali?

Yuk bisa yuk ramein!

______________________________________________________________

______________________________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Bye!"

Terlihat orang itu tersenyum menatap kamera sebelum menekan tombol off. Orang-orang bilang menjadi pengangguran adalah profesi menyedihkan. Itu benar. Mali Arkala merasakannya sendiri. Setelah memutuskan untuk keluar dari pekerjaan sebelumnya, Mali memilih menjadi seorang Youtuber dengan tema random. 

Entah berhasil atau tidak.

"Heh! Keluar lo jangan bertelur mulu dalam kamar!" teriak seseorang dari luar kamar Mali.

Mali mengembuskan napasnya kasar, ia sangat hafal dengan suara melengking yang hobinya teriak dalam rumah itu. Ia membuka pintu dan langsung mendorong wajah menyebalkan Kakaknya.

"Ganggu aja orang lagi kerja, seberapa gabut sih hidup lo?" balas Mali tak kalah menggelegar.

"Kebalik! Gue yang seharusnya ngomong gitu ke lo, adik sialan!" umpat Sang Kakak, "daripada lo gabut total di rumah, cosplay jadi pengacara mending lo siap-siap anterin gue ke tempat lokasi syuting, buruan!" lanjutnya.

Mali sontak menarik kerah baju Sang Kakak melihat ia akan pergi begitu saja setelah seenak jidat menyuruhnya.

"Apa-apaan sih lo, enak aja main nyuruh-nyuruh," ucap Mali.

"Gue nggak nyuruh! Gue minta tolong Maliiii," ucap Sang Kakak—namanya Chiara, by the way.

"Lo tau kan cara meminta tolong ke orang itu kayak gimana?" tanya Mali dengan menampilkan wajah tengilnya.

"Iya-iya," Chiara mengalah lalu berkata, "Mali, kakak lo ini mau minta tolong anterin ke lokasi syuting jadi buruan siap-siap," lanjutnya.

"Gue nggak nerima penolakan!" lanjut Chiara dengan teriakan saat melihat mulut Mali akan berbicara lagi, ia tahu Mali akan menolaknya.

"Oh iya-iya, lo artis punya sopir pribadi, punya mobil sendiri, kenapa minta tolong sama adik lo yang pengacara ini? Gue sibuk!" Mali berbalik masuk kedalam kamar.

Chiara menahan pintu itu agar tidak tertutup sembari, "MAMAAAA, MALI NGGAK MAU MAAAA," teriaknya mengadu.

"Yakkk!" Mali mengacak rambutnya kesal dengan kelakuan Sang Kakak, "nyusahin lo!" decaknya.

"Maliii anterin lah dek, sopirnya lagi cuti," teriak Sang Mama dari arah dapur.

Mau gimana lagi, posisi Mali kini sedang menjadi pengacara alias pengangguran banyak acara ini harus menuruti aturan ibu negara—Sang Mama. Mali langsung bersiap-siap, meskipun sekadar mengantarkan Sang Kakak ia harus tampil rapih. Ia mengecek baterai ponselnya, masih banyak, ia harus melakukan vlog dengan tema— a day in my life nganterin kakak tercinta kerja.

Our DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang