Hai, aku balik lagi update our dreams, enjoy!
_____________________________________________________
Mali mengerjapkan matanya saat melihat dua orang asing yang tengah duduk di sofa ruang tamu apartemen. Pintu kamar Kenza terbuka, ia terlihat baru bangun tidur terbukti dengan rambut berantakan dan mulut yang menguap lebar. Tak lama dari itu berjengit kaget melihat dua orang yang kini duduk di sofa ruang tamu.
"Astagaaa!" keluh Kenza, "aku pikir siapa ternyata Opa sama Mami, kok bisa masuk?" tanya Kenza.
Melihat Opa dan Maminya melirik seseorang, Kenza langsung mengangguk paham. "Ah, dibukain Mali ya? Kenalin Mali ini temen aku sama Kenzi," ucap Kenza.
"Udah tau, Mali udah kenalan sama kita tadi," ujar Opa Johan. "Kamu tetep ingin masuk arsitektur?" tanya Opa Johan setelah melihat kertas-kertas bergambar gedung berserakan di meja bercampur dengan buku-buku bisnis.
"He'em, yang nyiapin minum buat kalian Mali juga?" tanya Kenza melihat Mali yang duduk di sofa single.
Mali mengangguk.
"Jawab Opa, Kenza. Jangan alihkan topik, kenapa ada buku bisnis juga di sini?" tanya Opa Johan dengan mengetuk-ngetuk buku yang bercecer di atas meja.
"Rencananya aku ngambil double major, satu arsitektur dan yang satunya lagi manajemen, masih ada ujian mandiri nanti aku sama Mali bakal ikutan," jawab Kenza sembari duduk di dekat Maminya dan memeluk lengan Maminya erat.
"Kamu makan dengan baik kan Kak?" tanya Mami Asyena. Kenza mengangguk seraya berkata, "karena Mali sama Kenzi yang bisa masak di sini jadi aku makan dengan baik," jawab Kenza.
"Kalau gitu ngapain kamu pake acara kabur-kaburan gini kalau kamu juga bakalan ngambil ranah jurusan yang Papi kamu pengenin?" tanya Opa Johan.
"Opa pikir aku mau bergantung terus sama kalian dan Papi? Aku mau masuk situ karena punya tujuan sendiri bukan tujuan yang dibentuk sama Papi," balas Kenza dengan tegas, "semua orang kenapa sih nggak ngebolehin aku sama Kenzi buat bisa mandiri?" lanjutnya.
"Bukan gitu, kita cuma khawatir tentang apa yang bakal kamu sama Kenzi lakuin Kak," kata Mami Asyena, "Kenzi belom bangun?" lanjutnya.
"Kayaknya dia baru tidur jam 4 tadi, ngirim pesen ke aku dulu sebelum tidur katanya jangan bangunin biar dia sendiri yang bangun nanti," sela Mali.
Mereka semua mengangguk.
"Kasih tau Opa sekarang tujuan kamu bakal ngapain?" tanya Opa Johan.
"Aku mau punya bisnis firma arsitek!" jawab Kenza cepat.
Opa Johan dan Mami Asyena beroh ria, Opa Johan mengangguk-angguk paham sembari mengetuk-ngetuk tongkat yang sedari tadi ia pegang dengan tangan kanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Dreams
Teen FictionTiga remaja lelaki berusaha meraih mimpi, tetapi mereka harus melalui berbagai krikil yang terjadi dalm hidup mereka. Kenza dan Kenzi, mereka memutuskan keluar dari rumah karena mereka harus mengikuti segala perintah Sang ayah. Lalu, Mali Arkana, se...