OD 3

16 7 1
                                    

Hi, balik lagi hehe!

Happy readingggg!!!!

_____________________________________________________

***

Mali try and error terlebih dahulu untuk tinggal di apartemen kembar selama tiga hari sebagai awalan. Ya, kebiasaan kehidupan mereka membuat Mali shock, ia menggelengkan kepalanya benar-benar definisi orang yang terbiasa punya banyak uang.

Mali melempar bungkusan snack kearah kembar lalu berkacak pinggang, "mau hidup mandiri tuh bukan kayak gini konsepnya," ujar Mali.

"Emang hidup mandiri versi lo kayak gimana?" tanya Kenza sembari mencomot kentangnya.

"Kerjalah!" jawab Mali dengan cepat.

"Kita berdua investasi, jadi tinggal nunggu uang berkembang aja," ucap Kenza dan diangguki berkali-kali oleh Kenzi.

"Lo investasi juga uangnya dari mana semisal setelah ini abis, lihat kelakuan kalian bener-bener boros," ujar Mali memperlihatkan sampah-sampah yang berserakan dan belanjaan yang belum dirapihkan kedalam kulkas.

"Kalian belanja asal apapun ambil tanpa ngelihat harga, jajan sembarangan, gue yakin nggak bakal lama dari ini uang kalian akan abis semisal kalian investasipun dikira dalam semalam langsung sulap jadi banyak gituuuu? Nggak, kembarrrrr, astaghfirullah!" lanjut Mali.

"Bangun, bangun, bangunnnn," Mali menarik mereka berdua agar bangun dari rebahan yang sedari pagi mereka lakukan.

"Kita bingung harus ngelakuin apa, ngajarin lo belajar juga udah," ucap Kenza dengan polosnya.

Mali menghela napas kasar, ia tersenyum manis menatap dua orang berwajah sama di depannya. "Pertama-tama yang harus kalian lakuin adalah bersihin apartemen ini dulu bareng-bareng, beresin barang-barang kalian, abis itu gue ajak kalian keluar," ujarnya.

"Ngapain?" tanya Kembar.

"Kita ngevlog, dari situ kita dapet pundi-pundi uang, nanti kita bagi meski pakai channel youtube gue," ucap Mali, "kalau banyak yang penasaran sama kalian baru bangun channel pribadi."

Kembar mengangguk mengerti, mereka mulai menuruti perintah Mali dengan membereskan berbagai macam sampah yaang berserakan. Belanjaan yang dimasukkan kedalam kulkas dengan telaten, mengepel lantai, membereskan baju-baju yang keluar dari koper dan lemari, serta memisahkan baju-baju kotor seraya mempersiapkannya untuk dilaundry.

"Siap-siap sana biar gue yang bikin makanan sebelum kita pergi," ucap Mali dengan bersiap memakai celemek pada tubuhnya.

Seolah anak yang patuh pada induknya, kembar mengangguk dan masuk kedalam kamar mereka masing-masing untuk bersiap-siap. Mali memasak makanan sederhana yang bisa ia masak dengan bahan-bahan yang seadanya, lagi dan lagi Mali menggelengkan kepalanya, mereka benar-benar asal membeli bahan makanan.

Our DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang