Hi! Hampir seminggu ngga update nih, hectic banget, boleh dong ramein hehe🫠
happy reading!!! men-temen semuanya!!!!
_______________________________________________________
***
"Papi, nggak bisa giniin aku dong!" Kenza membanting berkas yang ia pegang keatas meja dengan keras.
"Kenapa aku nggak bisa masuk jurusan yang aku mau, sedangkan Kenzi dibolehin?" tanya Kenza dengan berteriak keras. Suaranya bisa dipastikan terdengar sampai luar ruangan kerja Papi Dehan Atmadja.
Kenzi yang berada di luar ruangan bahkan bisa mendengarnya, bukan tanpa alasan ia menguping pembicaraan mereka karena sejujurnya ia kasihan pada kakak kembarnya itu yang selalu dituntut ini itu sebagai bentuk bahwa Kenza lah yang akan melanjutkan kerajaan bisnis keluarga mereka.
"Kenzi searah dengan rotasi pekerjaan keluarga kita Kenza, sedangkan kamu ingin keluar dari bulatan pekerjaan keluarga kita? jangan bertingkah kamu, nurut aja karena ini semua bukan demi perusahaan tapi demi masa depan kamu juga," ucap Papi Dehan tak kalah keras.
"Nggak! Aku tetep sama pilihan aku sendiri, terserah Papi mau gimanapun aku bakalan tetep ambil jurusan yang aku mau lagian udah keterima juga," balas Kenza.
"APA-APAAN KAMU! PAPI UDAH MENYIAPKAN JALAN BUAT KAMU KENZA!" teriak Papi Dehan menatap tajam putra sulungnya.
"Jalan yang Papi siapin itu bukan terbaik bagi aku! Papi egois!" balas Kenza dengan pelan karena sejujurnya ia pun mulai ciut dengan kemarahan Sang Papi.
"Gambar sialan kamu itu yang nggak bakal ada gunanya!"
"Ya, untuk saat ini emang nggak ada gunanya tapi aku bakal buktiin gambar yang Papi hina ini bakal berguna!" kata Kenza tak gentar juga. Ia mengambil berkas kumpulan gambarnya dan berjalan menuju pintu keluar.
"Selangkah lagi kamu keluar sambil bawa gambar sialan itu, kamu Papi coret dari kartu keluarga!" ancam Papi Dehan dengan nada kejamnya.
"Papi pikir aku takut?" tanya Kenza dengan menaikkan sebelah alisnya.
Tangannya membuka pintu, berjalan keluar seraya membanting pintu itu dengan sangat keras. Kenza melirik kembarannya dan Maminya yang berada dekat pintu dengan wajah terkejut akibat bantingan pintu. Kenza tak memperdulikannya, ia berjalan kearah kamar.
Kenzi mengetahui apa yang akan dilakukan oleh kembarannya itu, ia mengintil dari belakang. Sang Mami masuk kedalam ruang kerja suaminya dengan menghela napas kasar melihat beberapa barang yang dibanting.
"Kamu nggak bisa biarin Kenza memilih apa yang mau dia lakukan?" tanya Mami Asyena.
"Kamu mau bilang aku egois juga?" tanya Papi Dehan balik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Dreams
Teen FictionTiga remaja lelaki berusaha meraih mimpi, tetapi mereka harus melalui berbagai krikil yang terjadi dalm hidup mereka. Kenza dan Kenzi, mereka memutuskan keluar dari rumah karena mereka harus mengikuti segala perintah Sang ayah. Lalu, Mali Arkana, se...