Sebuah mobil sedan hitam berisi empat pria berjas itu berhenti di sebuah gedung tinggi. Pintu pengemudi kemudian terbuka, membukakan pintu penumpang dimana sang tuan berada. Choi Seungcheol menuruni mobil sambil mengedarkan pandangan melihat semua pegawainya membungkuk memberi nya hormat.
Saat memasuki gedung, deretan pegawai yang membungkuk itu belum habis. Semua menyambutnya setelah dua tahun ia tidak mengunjungi kantor karena kepentingan pribadinya di luar negeri.
“Rendahkan kepalamu, bodoh!”
“Ck!”
Suara gumaman itu sampai di telinga Seungcheol. Matanya menangkap dua orang yang sedang berbisik di ujung barisan. Satu diantaranya langsung menarik perhatian Seungcheol dengan mata besar dan rambut panjangnya. Ia melirik sekilas, mendapati lelaki yang menarik perhatiannya itu tampak tak terima temannya merendahkan kepalanya untuk membungkuk.
“Siapa dia?” tanya Seungcheol begitu ia memasuki ruangannya.
“Siapa?” Jooheon, sang sekretaris bertanya bingung.
“Lelaki yang berada di ujung tadi. Yang bermata besar dan berambut panjang.”
Seungcheol memperhatikan saat Jooheon duduk di sofa seberang meja sambil menggulir tabletnya. “Aku tidak melihat yang mana yang kau maksud. Tapi yang berada di ujung itu, mereka adalah model katalog. Hari ini ada pemotretan untuk koleksi musim panas terbaru.”
“Oh.” Seungcheol mengangguk, matanya berkilat. “Aku ingin melihat pemotretannya kalau begitu.”
Mata kecil Jooheon memutar, akhirnya ikut beranjak mengikuti sang atasan sambil berdecak sepanjang jalan.
“Yang mana yang kau maksud?" tanya Jooheon jengkel. Mata Seungcheol menyebar, melihat seluruh ruangan sebelum matanya menangkap seseorang yang baru keluar dari ruang makeup.
“Yang itu.”
Semua mata yang berada disana menatap dengan segan pada bos dan sekretaris nya itu, merasa pekerjaannya sedang diawasi dan dinilai. Secara tak sadar telunjuk Seungcheol menunjuk langsung, membuat orang yang ditunjuk nya menatap kearah mereka sambil menaikkan satu alis.
“Ooh. Dia Jeonghan.”
Seungcheol terus menatap memperhatikan Jeonghan yang mendelikkan mata. “Dia cantik. Aku tertarik padanya.”
Setelah mengatakan itu Seungcheol berbalik pergi, sementara Jooheon membuka mulut tak percaya sambil mengikuti langkah kaki Seungcheol. Jika Seungcheol sudah mengatakan dirinya tertarik, itu hanya ada satu perintah tersirat. Ia sudah dua tahun tidak bekerja dengan Seungcheol, karena mereka berada di negara berbeda.
Jooheon kira kebiasaannya akan hilang, namun ternyata baru saja kembali ke Korea... Sudahlah memang apa yang ia harapkan dari Seungcheol.
“Kau tahu, sepertinya kau salah tertarik pada orang,” kata Jooheon.
“Kenapa?”
“Kau tidak lihat? Dia bahkan tidak merasa segan mengetahui kau adalah CEO, akan sia-sia sepertinya jika aku berbicara dengannya. Selain itu... Dia galak kau tahu.”
Seungcheol mengedikkan bahu, “Lakukan saja tugas mu.”
~~ ✿ ~~
“Apa!?” suara teriakan Yoon Jeonghan begitu menggelegar di satu ruangan. Membuat kedua orang lainnya yang berada di dalam sana berjengit refleks.Kepala personalia yang duduk bersampingan dengan Jooheon sampai menutup telinga dengan kedua tangannya.
“Coba ulangi perkataan mu,” kata Jeonghan, melotot kearah Jooheon yang meringis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncontrolled [JEONGCHEOL]
Fanfictionthere are no description jeongcheol/ coupshan cover i took random from pinterest stay away if you don't like it