Teman || JiChen

Hospital

Saat Chenle sudah sampai di kampus nya, ia menemui teman² nya di kantin.

"Weh wehh bolos yukk males cuk sama pak budii"

Ajak haechan, mereka pun belum menjawab sama sekali.

"Eh gw ga deh lu aje dah Chan Ama mereka"

Tolak Chenle,karena ia yang paling sering dimarahi oleh pak Budi. Yaa dia adalah dosen killer di kampus ini.

"Yeuu gaseru lu le, yaudah dehh byee Lee, yok gass"

Jawab haechan, Chenle langsung kekelas dan hanya menyendiri, karena apa? Karena kedua orang tua nya cerai. Ia dapat kabar dari ibu nya pada jam 3 pagi.

"Eomma.. appa.." lirih Chenle yang nada sedikit ingin menangis, karna ia tidak bisa menahan tangis nya, dan dia pun menangis perlahan.

"Hiks.. eomma.. eomma sama appa bohong, hiks.. katanya ga bakal cerai, tapi apa? Hiks.."

Saat Jisung ingin kekelas Chenle ia kaget karna mendapatkan Chenle yang sedang menangis dengan bertumpu pada tangannya

"Ehh le kamu kenapa?"

"JIEE HUAA" Tangis Chenle yg langsung memeluk Jisung.

"Kenapa sayang nya jiee??"

"Orang tua lele pisah.. hiks.. juga rumah yang sekarang lele tempati mau dipake sama eomma dengan keluarga barunya.. lele tidak ikut dengan siapa².." ucap Chenle

"Kasiannya dolphin ku inii, oh ya lele boleh kok numpang dirumah jie. Nanti pas pulang ambil baju nya yaa"

"Iya makasih jiee"

"Udah jangan nangis ihh jelek tauu masa pacarnya jie jadi jelekk?"

"Hehee" ucap Chenle yang langsung mengusap air mata nya.

*Bell pulang pun berbunyi

Saat bell pulang tanpa sadar ada yang mendorong Chenle ke jalan raya, ya itu Sullyon yang berusaha untuk mendekati Jisung. Ia tak ingin Chenle bersamanya,tapi harus dia bersama Jisung bukan Chenle.

"Eh? AKHHHH"

Teriak Chenle, Jisung pun yang mendengar langsung menemui Chenle yang terlempar jauh. Banyak darah yang mengalir, dengan sigap Jisung langsung menelepon ambulance untuk menangani Chenle.

*Setelah sampai di rumah sakit

Setelah sampai dirumah sakit Jisung bolak balik ketakutan sampai menabrak beberapa suster.

Dan dokter pun keluar

"Bagaimana kondisi pacar saya dok?"

"Ahh, luka nya ga cukup parah, tapi dia dinyatakan Kritis beberapa hari."

"Makasih dok,apakah saya boleh masuk?"

"Ahh, boleh boleh silahkan"

Tanpa basa basi Jisung menerobos dan langsung ke tempat di mana Chenle di istirahat kan

"Le maafin Jisung ya sayang, Jisung gabisa jaga lele, maafin sayang"

Tak Ada jawaban sedikitpun, mata tertutup rapat, rambut hitam lembut, mata sipit.

Karna keadaan Chenle seperti ini ia izin kepada dosen karena Chenle sakit, ia juga izin untuk tidak masuk karena ingin menjaga Chenle.

🐹💐🐬

Jisung juga mengabarkan ini ke sahabat mereka. Dan juga mereka segera menjenguk Chenle kerumah sakit.

Brak!

Suara pintu terdengar sangat kuat karena haechan yang menendangkannya dengan kakinya

"Heh ini rumah sakit guoblok!" Ucap Renjun sambil menggeplak kepala haechan

"Huss! Udah Lo berdua sama aja RIBUT!"ucap Jaemin yang capek melihat mereka berdua

"Udah masuk aja ngapain ribut dilihatin yang lain juga" ucap Jisung

Dan mereka pun masuk kekamar inap Chenle.

"Niehh gw tadi bawa buah apel, pir,ma pisang"

"Thanks Chan" ucap terimakasih Jisung kepada haechan

Setelah beberapa lama mereka berbincang dan mereka pun pulang kerumah masing² kecuali Jisung.

Karena Jisung ngantuk, ia pun tidur sambil memeluk Chenle.

Pada jam 03.45 Chenle menggerakkan tangan nya yang dimana membuat Jisung kaget dan langsung terbangun,

"Eh? Sayang kamu dah bangun?? Aku panggil dokter bentar yaaa"

Skip!

Setelah Chenle selesai diperiksa, Chenle sudah boleh dipulangkan, dokter memberikan obat kepada Jisung.

🐹💐🐬

Keesokan hari nya, Chenle masih belum boleh ke kampus. Karena proses penyembuhan.

"Eunggh, jiijiee mau huggg" panggil Chenle, Jisung pun bingung kenapa nama nya berubah menjadi jijie? Kemarin jie perasaan.

"Iyyaa tunggu yaa" Jisung pun segera menghampiri Chenle di atas

Jisung pun memeluk Chenle dengan hangat sampai Chenle tidak mau melepaskannya

"Mau sampe kapan kayak gini terus??"

"Eumm sampai selamanyaaaa"

"Wkwk lucu banget pacar ku inii" Jisung pun mengecup kening Chenle dan langsung ke dapur untuk memasak.