BAB 3

193 15 2
                                    

" apa ya hubungan mereka! , kenapa mereka sangat dekat? "Ujar Arvin.

" tumben lu ngepoin hidup orang "ujar Farel.

" gua hanya penasaran aja "

"Ya mana tau lu suka kan ama Marvel"

"Ihhh anjing gua masih suka cewek ya"

"Ya serah lu gua mau cabut" Farel pergi ninggalin Arvin.

"Ehhh mending ke panti aja mau ngubah mood dulu" Arvin pergi menuju panti yang sering dia kunjungi di saat moodnya kurang bagus hitung hitung mengembalikan moodnya.

Sampainya di pantai Arvin di sambut dengan anak-anak mereka semua memeluk Arvin.

"Phi kenapa baru datang" tanya salah satu anak panti.

"Maaf ya phi baru ada waktu"

"Tidak apa apa"

Benar saja senyuman anak-anak itu membuat mood Arvin kembali.

Di selah selah itu Arvin mendengar suara tawa seorang pria yang menurut nya suara itu familiar.

Arvin mulai mendekati asal suara itu dan dia melihat Marvel sedang bermain dengan beberapa anak-anak di panti ini.

"Marvel"

" phi kenal phi Marvel? "Tanya anak panti.

" ee tidak juga "

"Sini kami kenalkan" anak panti menarik tangga Arvin menuju Marvel.

"Phi" Marvel yang mendengarkan itu pun membalikkan tubuhnya menghadap sumber suara.

"Kau" ujar Marvel.

"Hehe hay" Arvin seperti orang canggung melihat Marvel ada didepannya.

"Phi Arvin ingin berkenalan dengan phi" ujar anak panti.

"Hay sayang phi sudah kenal dengan dia" ujar Marvel ke anak pantai sambil tersenyum.

"Lu bisa senyum? " Marvel yang mendengar itu pun menatap Arvin dengan tajam.

"Heh maksudnya.... " Arvin mendadak gugup ditatap oleh Marvel.

"Kalian pergi bermain disana phi ingin bicara sebentar"Anak-anak itu hanya mengangguk dan pergi.

" apa yang kamu lakukan disini? "Tanya
Marvel.

" waduh aura dinginnya kembali "batin Arvin.

" kenapa kamu diam "

"Hehe gua sering kesini saat mood gua lagi enggak bagus dan lu kenapa ada di sini"

"Saya sering kesini untuk bermain bersama mereka"

"Oh gitu"

"Oyah kita belum kenalan, saya Marvel" Marvel mengulurkan tangannya ke Arvin.

"Gua Arvin "

Entah kenapa ini baru pertama kalinya Marvel merasa tenang saat bersama seseorang yang baru dia kenal.

"Kenapa lu sangat dingin saat di universitas " tanya Arvin.

"Saya hanya bersikap seperti itu saat tempat dan waktu yang tepat"

"Maksudnya"

"Belajar itu nomor satu saya tidak mau diganggu oleh hal yang lain"

"Dingin dingin gitu lu imut juga kalau tersenyum" Arvin yang sudah memperhatikan Marvel dari tadi pun menyadari Marvel sangatlah imut.

"Bicara sekali lagi saya bunuh kamu"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Loved by three menTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang