Mirror (1)

98 8 0
                                    

"Jangan biarkan dia lari!" Seorang remaja berkepala hijau melompat dari satu gedung ke gedung lainnya dengan kilatan dikakinya mengejar pria dewasa dengan asap hitam memenuhi tubuhnya.

"Kacchan sisi kanan! Ledakkan dia!" Remaja itu menginstruksikan rekannya untuk menyerang yang dimanfaatkan dengan baik oleh bom bernafas itu.

"Jangan berisik Deku sialan! Dan matilah kau bangsat!!" Rekannya membuat ledakan yang sangat eksplosif namun sayangnya semua ledakan itu meresap dalam kegelapan yang dibawa pria asap.

"Sialan! Asap brengsek!" Remaja ash blonde itu memaki, tidak puas dengan hasilnya.

"Todoroki-kun! Sekarang!" Remaja rambut dwiwarna segera melaksanakan perintah rekannya dan menyerang pria asap dengan es besar yang tajam.

Serrrr...

Sayangnya usaha nya gagal, es es itu juga terserap kedalam gerbang kegelapan.

"Puhah! Ha! Mau sampai kapan kalian akan melakukan ini?" Penjahat asap itu terkekeh kecil, suara lembutnya mengalun menyerupai terompet kematian ditelinga para remaja berkostum pahlawan.

"Sampai kau tertangkap" Salah satu remaja dengan dua kekuatan berucap.

"Kalian anak muda tidak mengerti penderitaan kami orang dewasa, mau bagaimana lagi, aku tidak bisa melanjutkan ini lagi" Pria asap itu menggeleng gelengkan kepala ke kiri dan ke kanan sehingga asap hitamnya berkibar.

"Kalau begitu menyerah dan matilah asap sialan!" Ash blonde lagi lagi memaki.

"Hah lucu sekali nak, sayangnya Shigaraki Tomura tidak mengizinkanku untuk mati" Tiba tiba pria asap itu, Kurogiri menyebarkan asapnya yang berfungsi sebagai portal, dia menenggelamkan paksa remaja remaja kelas pahlawan itu kedalam portal asapnya.

"Hei! Agh bangsat! Lepas!" Remaja ash blonde, Bakugou Katsuki berusaha keras meledakkan asap namun gagal dan tertelan begitu saja.

"Kacchan!" Remaja hijau, Midoriya Izuku berteriak memanggil sahabatnya dan berusaha menyelamatkannya, hanya saja asap bergerak lebih cepat dan ikut menelannya juga.

"Midoriya awas!" Remaja dwiwarna, Todoroki Shouto juga berusaha mendorong Izuku dan sialnya portal asap juga menelannya dengan sangat cepat.

.........................................................................

"Haah haah haah" Katsuki berjalan tertatih tatih dengan luka lebam karena dia jatuh dari langit, untungnya quirk miliknya dapat mendukungnya untuk melakukan pendaratan yang aman.

"Sial! Dimana ini huh?" Asap bangsat itu membawanya kemana?!.

Katsuki melebarkan jarak pandangnya, dia mulai berpikir cepat, kira kira dimana tempat di Jepang yang punya lahan sangat besar nan luas dengan banyak kuil dan aura mistis yang kuat.

"Kurasa tidak ada, sial! Semua gara gara asap bangsat itu?!" Katsuki terus meluncurkan makian makian kasar tanpa rasa bersalah.

Katsuki menepi dan duduk dibawah pohon tinggi dekat pintu masuk kuil besar, nafasnya tercekik karena kelelahan setelah bertarung cukup lama dengan villain portal brengsek itu. Tak lama kemudian Katsuki memejamkan mata, dia terlalu lemah untuk melanjutkan rentetan makian yang ditujukan untuk Kurogiri.

Yuuji merangkul pundak Megumi dari samping kanan, mereka semua baru pulang dari misi bersama Yuuta hanya saja kakak kelas mereka itu sudah terbang ke luar negri untuk membasmi kutukan tingkat 1 di Amerika. Penyihir kelas khusus emang beda.

"Megumi, ayo beli pizza" Yuuji berseru, rencana makan pizza sambil menonton film di kamar Megumi sudah tertanam di otaknya.

"Pizza pizza!" Nobara ikut memeluk lengan kiri Megumi, mereka terlihat seperti teletubbies minus Poh. #poorpoh.

Warm WeatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang