Mirror (2)

88 9 0
                                    

Note : Di chapter ini dan seterusnya Todoroki Shouto (canon) bakal ada tanda (*) nya biar reader gak bingung.
........................................................................

Kembali ke 15 menit yang lalu...

Sebuah mobil hitam berhenti didepan gedung sekolah yang besar. Pintu pun mobil terbuka, turunlah sosok seorang wanita berambut merah dan putih dengan kacamata bertengger gagah diwajahnya juga pedang besar yang disembunyikan dalam tas selempang besar yang terlihat seperti tas sport biasa. Dia adalah Gojou Shouto yang sedang menjalankan misi menghabisi kutukan tingkat dua di sebuah Sekolah Dasar yang besar.

"Bagi yang lebih menakutkan dibanding kegelapan itu sendiri.. Yang lebih gelap dari hitam... Sucikanlah kotoran ini" Kubah tebal pun dipasang oleh pria yang berdiri disampingnya.

"Semoga misi nya diberi kelancaran, Shouto-san" Pria itu, Ijichi menyemangati penyihir wanita didepannya.

"Terimakasih Ijichi-san" Shouto dengan mantap melangkah masuk kedalam, ketika kakinya berhasil menginjak gerbang masuk, Shouto langsung disambut dengan aura menyeramkan yang menyebar disetiap sudut sekolah ini.

"Apakah ini benar benar tingkat dua? Ini lebih seperti semi satu" Shouto bergumam sambil mengeluarkan pedangnya dari tas lalu dia meninggalkan tas miliknya ke sembarang tempat, Satoru bisa membelikannya lagi jika yang ini rusak.

"Yosh sudah, izin masuk ya~" Dengan begitu Shouto pun masuk kedalam bangunan.

"Wow kutukan benar benar membuat suasana jadi muram" Shouto berkeliling sekolah, dia terlihat seperti murid SMA dengan celana training hitam bergaris putih di pinggir dan kaus merah bergambar kucing putih ditengahnya.

Dengan sabar Shouto terus menjelajahi setiap sudut bangunan itu, mulai dari semua kelas, ruang kesehatan,
ruang guru sampai toilet pun ia jabani tetapi tidak ada tanda tanda kemunculan kutukan yang dilaporkan.

"Cih, dimana dia bersembunyi?" Gumam Shouto sambil terus melangkahkan kedua kakinya.

Disisi lain Todoroki Shouto* tengah berkelahi dengan makhluk aneh berwarna hitam dengan banyak tangan dan mulut lima menit setelah ia terjatuh dari langit. Makhluk aneh ini terus menyerangnya tanpa henti dengan tangan tangannya yang bisa memanjang. Gerakannya gesit, terstruktur, fatal dan tanpa ampun, Shouto* sampai tersudut karenanya.

Bertarung dengan mood jelek sangat menjengkelkan, Shouto* baru saja terbangun tadi, dia bingung dengan segala hal yang terjadi dan boom! Secara tiba tiba makhluk ini menyerang seperti keberadaan Shouto* adalah pengganggu atau hama di wilayahnya.

Gila, kenapa benda bergerak sialan ini tidak terpengaruh dengan semua serangannya? Shouto* bahkan menggunakan sisi kanan yang baru ia gunakan akhir akhir ini setelah mendapat pencerahan dari teman hijaunya saat festival olahraga. Makhluk menjijikkan itu bahkan menepis es yang ia lemparkan seperti pria paruh baya yang sedang bermain Frissbee di hari liburnya.

Shouto* berdecih, mau sampai kapan ini akan berlanjut? Pikirnya dalam hati sebelum sebuah pedang tiba tiba menebas makhluk aneh itu dari arah belakang. Untungnya Shouto* berhasil menghindar, dia masih memiliki kepala yang utuh tanpa kekurangan.

"Dia benar benar ada di gedung olahraga ya, dan bajingan ini semi satu rupanya" Shouto* menoleh untuk mendapat kejutan terbesar yang pernah ia dapatkan dalam hidupnya. Sementara itu Shouto ikut membeku melihat salinan sempurna dirinya dalam wujud remaja laki laki yang tampan.

Sayangnya tidak ada waktu untuk melamun, kutukan yang nyatanya tingkat semi satu itu mengamuk setelah meregenerasi tangan yang terpotong oleh pedang Shouto tadi. Shouto langsung berdiri didepan salinan remaja nya dan mulai bertarung serius dengan kutukan itu.

Warm WeatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang