Parte 1 : Perihal Cinta

7 2 2
                                    

Siang ini saat waktu istirahat tiba aku dan temanku Sovia Audrey berniat pergi ke perpustakaan untuk mencari buku, sebenarnya hanya aku saja yang membutuhkan buku tapi Sovia memutuskan untuk mengikutiku karena berniat tidur di perpustakaan, katanya  enak sepi. Ada yang sama kayak Sovia?

Setibanya di perpustakaan, aku langsung menuju rak buku untuk memilih buku yang aku butuhkan dan Sovia yang langsung menuju pojok perpustakaann yang terdapat meja.

Selama beberapa waktu kita berdua sibuk dengan urusan masing-masing, aku yang membaca buku dan Sovia yang tertidur nyenyak dengan tangan terlipat diatas meja membenamkan wajahnya.

Hingga Sovia bangun dari tidurnya dan tiba-tiba menepuk bahuku.

"Apa?"

"Ekhem gini, gue mau nanya deh"

"Tanya apa? Bangun tidur tiba-tiba mau nanya"

Sovia tersenyum konyol

" Menurut lo Ra, Cinta tuh apa sih? "

Aku menatapnya heran kenapa tiba-tiba menanyakan perihal cinta. Menaruh telunjuk di dagu, aku menampilkan wajah berfikir.

" Kalo menurut lo apa?"

" Ye malah balik nanya lo mah"

Aku terkekeh kecil melihat wajah sebal Sovia.

" Hm Cinta ya.."

Sovia mengangguk semangat

" Kalo menurut gue, Cinta adalah salah satu perasaan yang bisa disebut anugerah"

"Terus?"

"Cinta adalah keadaan dimana kita menaruh perasaan yang tulus untuk seseorang tanpa berharap adanya feedback"

" Lah, kalo gitu mah rugi dong Ra. Kalo kita jatuh cinta udah pasti kan bakal berharap orang yang kita cintai juga mencintai kita"

"Nah ini, sebenernya ketika kita jatuh cinta terus orang yang kita cintai gak berbalik cinta sama kita, itu bukan salah dia dong"

" Kok gitu?"

" Permasalahannya ada pada kita, harusnya ketika kita jatuh cinta pada seseorang jangan menaruh harapan lebih akan dicintai kembali. Karena yang membuat kita kecewa setelahnya itu ya diri kita sendiri, terlalu berekspetasi tinggi dan menaruh harapan pada sesuatu yang belum pasti"

" Oh gitu " Sovia mengangguk

" Intinya Cinta itu anugerah dan yang membuat kita seringkali kecewa adalah harapan kita sendiri"

Aku beranjak dari kursi saat mendengar bel masuk berbunyi.

" Ayo Vi ke kelas, udah bel tuh"

" Oh iya ayo, eh nanti ke toilet dulu ya. Gue mau cuci muka hehe" Ucap Sovia dengan cengirannya.

" Oke"

Aku dan Sovia melangkahkan  kaki keluar dari perpustakaan yang nampaknya juga sudah sepi.

•••••••

Tasikmalaya
08 Juli 2023

UnconditionallyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang