Baryn berlari menuju ruang depan hingga tak lagi ia hiraukan lututnya yang berdarah karena luka yang ia dapatkan saat menubruk tangga.
Rasa khawatirnya terus memuncak hingga saat ia telah sampai di ruang tamu.Sunyi, tak ada satupun makhluk bernafas ada di sana. Hanya ada mayat tiga bodyguard tergelak di ambang pintu, dengan tembakan di dahi, perut dan dada masing-masing. Zhenni juga Yesa, tak ada satupun mereka tertinggal.
Baryn bisa menebak, namun belum sepenuhnya yakin. Ia meniling sekeliling mencari sebuah bukti, dan benar saja segulung surat ia temukan di atas patung serigala yang ada dalam mansion kediamannya.
Kertas dengan warna krem dan tulisan yang bertinta merah, dengan bertuliskan:
"Datanglah di malam purnama, di tempat biasa kau berada."Baryn tak bisa menahan emosi dalam hatinya, bagaimana linang air terus meluncur dari pelupuknya . Tangannya meraih ponsel yang ada di nakas, menghubungi seseorang yang tak pernah ia mintai tolong jika bukan karena masalah yang serius. Ia terus frustasi menghubungi yang di seberang, yang lambat menerima panggilannya. Setelah sepuluh menit penuh ia spam panggilan, barulah tersambung.
"BAJINGAN LO DEAN, GUA PANGGIL UDAH SEPULUH MENIT BANGSAT NGAPAIN AJA LO?
YESA DI CULIK CEWEK GILA ITU SAT, FIRASAT GUA EMANG GAK SALAH, SEHARUSNYA GUA GA PERNAH BIARIN MEREKA BERSAMA SEDETIKPUN!," Baryn meninggikan suara hingga suaranya menjadi serak, dan tak lupa dengan umpatan yang menjadi makanan sehari-hari."Bruh... lo ganggu gua main catur gila, oke-oke lo tenang dulu. Gua bakal hubungin anak buah kita, dan gua sendiri yang menjamin suami tercinta lo itu ga kenapa-napa." Tenang Dean yang terpaksa menjawab wanita gila cinta itu di tengah aktifitasnya. Bagaimanapun wanita yang ia anggap gila adalah kakak sepupu tercinta dan sumber uang kesayangannya.
Dean menghubungi seluruh rekannya, mengumpulkan mereka dalam markas yang terletak di pinggir kota. Seluruhnya berjumlah sekitar dua puluh orang, namun ia hanya menugaskan tiga orang yang paling ia percayai untuk mencari jejak Yesa.
Mereka adalah bodyguard terlatih, serta tiga dari mereka mantan agen rahasia negara sekutu. Koneksi yang di miliki Baryn dan Dean tak hanya di permukaan, namun mereka adalah twins alligator yang memiliki koneksi di dalam interaksi terlarang, namun apa peduli? bahkan mereka yang hanya memiliki koneksi di permukaan tak lebih suci dari mereka yang memiliki interaksi di dalam gelapnya ruang.
"Twins Alligator" mereka dapatkan sejak pembantaian yang terjadi di penjara Kota Jin. Di mana seluruh tahanan yang melakukan pelecehan terhadap wanita-wanita mereka koyak hingga tak lagi berbentuk seperti seperti manusia lagi. Tanpa jejak, langkah mereka berpijak bagai terhapus layaknya rahasia yang tak bisa di ungkit.
Mereka membangun kerja sama, menjadi teman dan saudara. Mengalami senang dan susah bersama. Sekarat bersama, hingga koma dalam waktu seminggu pun juga bersama. Mereka adalah duo giok keluarga, begitu sebutan dua pria tua yang merupakan ayah dari keduanya.
***
Udara yang mencekik, ruang yang begitu pengap. Tak ada satupun ventilasi, bahkan pencahayaan minim yang hanya satu bola lampu kecil.
Di sana terbaring seorang pemuda yang mengenakan pakaian sangat lusuh, berbau keringat dengan kondisi yang menyedihkan. Tangan yang terborgol, kaki yang terikat. Bau yang pekat diakibatkan oleh darah yang membanjiri kaki kanannya. Mata yang lebam, pipi yang getam, dan hidung yang mengeluarkan lelehan merah. Siapapun akan merasa begitu pilu menyaksikan kondisi pemuda ini.
Hatinya terasa perih, ia menyesali perbuatannya yang mendua di tengah hubungan pernikahannya. Ia menutup paksa kedua matanya. Membayangkan sosok tegas yang selalu memperhatikannya diam-diam selama ini.
Ia tertidur dengan menyebutkan nama istrinya berulangkali, berharap dewa berbaik hati dan mempertemukan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LUNAR
Про оборотнейSemesta adalah saksi yang membawa kita pada takdir yang sama dalam waktu yang berbeda.