9. Aku cemburu

52 8 0
                                    

Di sore hari, Aran dan ke dua temannya berada di lapangan tempat mereka biasa berkumpul.

Awalnya, ketika mereka baru saja berteman, hampir setiap hari Oniel mengajak mereka ke lapangan, dengan alasan ingin menyegarkan matanya dengan melihat bidadari-bidadari yang sedang berolahraga untuk memperbagus bentuk tubuhnya dan hingga akhirnya tempat inilah yang selalu menjadi tempat mereka berkumpul.

Disaat teman seumurannya duduk dicafe ataupun warkop, mereka bertiga memilih duduk di tribun lapangan sambil makan somai dan juga es cekek buatan mbak-mbak langganan mereka dari dulu. Mereka memperhatikan kegiatan orang-orang yang ada disana, ada yang lari, main futsal, basket, takraw dan lainnya. Ada juga yang berpacaran ditaman lapangan disamping tribun tempat mereka duduk. Tribunnya memang cuman ada satu yaitu disamping kanan lapangan, tempat itu satu-satunya tempat berteduh ketika hujan turun.

"Somay mbak emang ga pernah gagal njir" ucap Olan sambil terus memakan somaynya dengan lahap.

"Ga nyangka ya udah setahun lebih kita nongkrong disini dan beli somay di mbak terus" ucap Aran.

"Iya, dari anaknya dikandung sampe udah segede gitu kita masih gini-gini aja" ucap oniel.

Aran dan Olan tertawa "emang mau gimana niel?" Tanya Olan.

"Minimal ga jomblo lagi lah. Nih cewe cewe disini banyak masa gaada satupun yang ngelirik gw si, capek gw jomblo mulu"

"Mereka pada takut niel, takut diterkam sama lu"

"Kek buaya aja nerkam nerkam"

Aran dan Olan langsung menatap oniel "Kan lu emang buaya" ucap mereka kompak kemudian tertawa bersama.

Oniel yang berada ditengah mereka memukul kepala kedua temannya bersamaan "Gini-gini gw setia. Setia ngeliatin janda pirang senam" lanjutnya.

"Yeuhhh" Olan langsung menjepit kepala oniel di keteknya sambil menjitaknya dengan kasar.

Oniel berontak sekuat tenaga "Lan, lepasin ketek lu bau"

"Terus lan terus! jangan dikasih ampun!" ucap Aran menyemangati Olan.

Dengan segala cara akhirnya oniel pun berhasil melepaskan dirinya "ga pernah mandi lu ya?"

"Enak aja, ketek gw wangi kaya bau ketek Aliando"

"Bau terasi"

"Tai lu Niel"

Aran tertawa melihat pertengkaran kedua temannya, mereka berdua ini memang kurang kalau tidak bertengkar satu hari saja.

"Eh liat, itu adek kelas kita kan?" Tanya Oniel yang melihat salah satu pemain basket yang sedang berlatih disana.

"Iya, dia anak ips 1 dia sering latihan bareng gw, dia se tim sama Chika" ucap Olan.

Di sekolah, mereka hanya bisa mengambil dua ekstra kurikuler per-orang. Olan mengambil basket dan futsal, oniel mengambil futsal dan Pramuka, sedangkan Aran mengambil futsal dan PMR. Tadinya Aran hanya ingin mengambil futsal tetapi Chika memaksanya untuk ikut di PMR.

"Murid baru?" Tanya Aran.

"Bukan"

"Gw baru liat"

"Ya lu mana peduli sama orang-orang disekolah" ucap Olan.

"Itu si yuyur aja dikira murid baru padahal seangkatan kita apalagi adik kelas, tambah ga tau dia" ucap oniel.

"Makanya jangan ilang-ilangan mulu, sekolah yang bener" Olan menasihati Aran seakan-akan dia adalah murid teladan.

"Apaan, orang yang ngajakin elu"

"Mang eak? Ga kan Niel?" Olan menatap oniel, berharap oniel memberikan jawaban yang bagus.

Takdir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang