Chapter 13

1.3K 80 1
                                    

~ Happy reading ~

Zerga kalut mencari gadis nya kesana kemari, padahal baru beberapa menit gadis itu pergi. Cepat sekali gadisnya itu hilang, pikirnya. Membuat para pengusaha lain yang tengah mengajaknya berbincang itu ikut bingung memerhatikan raut wajahnya sedari tadi yang terlihat gelisah, padahal biasanya pria itu hanya menunjukkan wajah datarnya.

Setelah lama menelusuri setiap sisi gedung itu, netra nya tak sengaja menangkap siluet wanita yang sedang duduk menikmati makanan di kursi bagian belakang.

Zerga semakin mempercepat langkahnya menuju siluet itu, ia semakin yakin setelah melihat gaun yang dikenakan oleh gadis itu. Semakin dekat, ia baru saja ingin memarahi gadis nya itu karena berani pergi dari sisi nya dan sekarang malah memakan junk food secara diam-diam.

Baru saja ingin menangkap basah gadis nya yang tengah asik makan itu, ia dibuat meradang ketika mendengar samar-samar seorang wanita tengah memaki gadis nya itu, walaupun ia hanya mendengar sedikit kalimat, Zerga langsung tahu karena wanita itu menyebut namanya. Tangan nya terkepal kuat saat melihat wanita itu mencoba ingin menarik rambut gadis nya. Ia tak akan membiarkan satu orang pun menyentuh bahkan melukai gadis nya.

"BRENGS*K!!" Zerga mendorong kuat wanita itu hingga membuat nya terjatuh keras menyentuh lantai. Tak cukup disitu, Zerga ingin menghampiri wanita yang tengah tergeletak tak berdaya, namun dengan cepat dicekal kuat oleh Asha. Tetapi, seakan tenaga gadis itu tak ada apa-apa nya dibanding tenaga Zerga.

"Hentikan! Kau akan membunuhnya!" jerit Asha saat melihat Zerga menginjak perut sang wanita berkali-kali dengan kuat tanpa belas kasihan. Membuat para tamu disana histeris melihat aksi kejam pria itu.

Para bodyguard segera berlari menghentikan aksi Tuan mereka sebelum bisa membunuh wanita itu.

Zerga menghempas tangan bodyguard dari tubuhnya. Ia tak sudi tubuhnya disentuh oleh orang lain selain gadis-nya.

"Bawa dia" perintah Zerga pada para bodyguard itu. Mereka segera membopong tubuh lemas wanita itu.

Zerga mengalihkan pandangannya pada Asha yang masih diam menetralkan jantung nya yang berpacu cepat.

"Are you okay?? Apa kamu terluka? Wanita itu tidak menyakiti mu kan?" Zerga menelisik setiap inci tubuh gadis nya itu. Sementara gadis itu masih terdiam kaku.

"Astaga dude! Kau menyakiti wanita itu!" tegur salah satu pria di kerumunan para tamu yang sedari tadi menyaksikan insiden itu.

Zerga menatap tajam pria itu.

"Ah memang wanita itu pantas mendapatkan nya, dia berniat menyakiti kekasih mu. Dasar wanita yang jahat!" cibir pria itu, dalam hati rasanya ia ingin terkencing-kencing ketika mendapat leser mematikan milik Zerga, bisa-bisa hidupnya berakhir detik ini juga.

"Berapa kali harus ku katakan, jangan mudah terpancing emosi! Kau selalu menyakiti orang lain, Zerga!" marah Asha.

"Aku tidak bisa diam saja, sayang!" geram Zerga.

"Maafkan kami karena telah mengacaukan pesta mu, Tuan Richie" Asha membungkukkan badannya

"Apa yang kau lakukan sayang?!" Zerga segera menarik tubuh Asha agar mendekat padanya.

"Sama sekali bukan kesalahan kalian" Richie tersenyum tipis menanggapi.

"Sepertinya kita harus pulang" bisik Asha merapatkan tubuhnya pada Zerga. Lalu dibalas rengkuhan dan senyum lembut oleh Zerga.

"Tentu."

"Kurasa kami harus pulang sekarang, gadis ku sudah terlalu lelah" pamit Zerga pada teman nya itu.

Possessive Male AntagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang