Chapter 6

2K 98 8
                                    

~ Happy Reading ~





Brak!

Asha terperanjat kaget ketika pintu mobil ditutup dengan kencang oleh Zerga. Zerga menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

"Kenapa kamu keluar malam-malam begini?" pertanyaan itu terlontar dari mulut Zerga.

"Mau ke pasar malem" singkat Asha.

"Siapa yang izinin kamu?" tanya Zerga dengan nada rendah

"Mommy udah izinin"

"Saya tidak mengizinkan kamu pergi?.."

"Aku ga butuh izin dari kamu" ketus Asha.

Zerga mencengkram erat setir mobil, mencoba untuk menahan amarahnya agar tak menyakiti gadisnya itu. Ia kembali menambah kelajuan mobil nya.

"Tidak baik anak gadis keluar malam-malam begini, apalagi pergi bersama seorang lelaki"

Asha hanya mencibir.

"... dan tentu saja kamu butuh izin! Kamu harus izin pada saya terlebih dahulu!" tekan Zerga.

"Aku tidak membutuhkan nya, kau bukan siapa-siapa ku" cuek Asha, walaupun terlihat sebenarnya ia sedikit terkejut karena mobil yang ditumpangi nya kini melaju lebih cepat.

Tiba-tiba, Zerga mengerem mobil nya secara mendadak menyebabkan kedua nya terhuyung ke depan, tapi untungnya Zerga terlebih dulu menahan kepala Asha dengan tangannya agar tidak terbentur dasboard mobil. Asha terkejut, lalu kembali memasang wajah ketus nya.

"Apa itu alasannya? Baiklah, lusa kita menikah agar saya memiliki status sebagai suami mu" sarkas Zerga.

"Aku tak akan pernah mau menikah denganmu" tegas Asha.

Zerga terkekeh sinis, "Begitukah? Baiklah, lihat saja sampai kamu memohon-mohon ingin menikah dengan saya"

"Dan itu tidak akan pernah terjadi." tekan Asha sembari memasang wajah garangnya, hal itu mampu membuat Zerga merasa gemas sendiri. Zerga membawa Asha pada dekapannya, lalu memeluknya dengan erat, dan membekap wajah dengan ketiaknya hingga membuat Asha kesulitan untuk bernapas.

"Ihhh najis bangett, ketiak mu bau bangke" ujar Asha sambil menutup hidungnya

"Heh!" Zerga melotot, kemudian melepaskan pelukannya. Ia mencium aroma ketiaknya sendiri dari luar pakaian. Zerga mengerutkan dahinya.

"Bohong kamu! Saya tidak bau, sini" Zerga kembali mendekap tubuh Asha, lalu menggelitik tubuh gadis itu.

"Hahaha iya udahh, ampun om, jangan om"

"Jangan coba-coba untuk membantah, atau saya akan menerkam mu detik ini juga." ucap Zerga lalu melepaskan tangannya, ia melihat Asha yang masih mencoba menetralkan napas nya.

Zerga terkekeh kecil, "My girl looks so cute tonight" ia mengusap pipi Asha yang terlihat sedikit memerah, lalu mengecup nya sekilas.

"Ayo pulang" ucap Asha menahan salah tingkahnya.

Zerga mengusap surai rambut milik Asha,
"Kita akan pulang, tapi sebelum itu berjanji lah kamu tidak akan pergi keluar saat malam hari lagi tanpa izin dari saya."

"Hm"

"Jawab dengan benar" ucap Zerga dengan menatap tajam.

"Iyaaa"

"Good girl" Zerga kembali mengecup sekilas pipi Asha. Kemudian ia menjalankan mobilnya menuju mansion Asha.

Sejujurnya, Zerga begitu kesal sebab Asha pergi tanpa sepengetahuan nya, coba saja jika ia terlambat beberapa detik saja mungkin gadisnya itu telah menerima lamaran Athar atau entah apa jawaban yang akan Asha berikan. Sedari tadi, Zerga mencoba mengendalikan amarahnya di depan Asha. Ia hanya tak ingin gadis itu menjadi takut dan berujung menjauh darinya.

Possessive Male AntagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang