Chapter 11

1.4K 78 7
                                    

~ Happy reading ~


Setelah bermalaman di mansion milik Zerga, pagi, ini Asha kembali pulang ke mansion nya diantar oleh Zerga. Mengingat ia ada jadwal kelas pagi, Asha kembali ke mansion nya pada saat pagi-pagi buta. Awalnya ia berniat ingin pulang sendiri, tetapi pria itu bersikeras untuk mengantar nya.

"Mommyy!!" Asha yang baru sampai itu langsung berlari memeluk Liana.

"Jangan berlari, sayang" peringat Marcel dibalas cengiran oleh gadis itu

"I miss you, sweetie" Liana memeluk erat-erat Asha dengan mata berkaca-kaca. Wanita ini memang tidak bisa berjauhan dengan putri nya itu.

"Miss you too, mom" balas Asha mengeratkan pelukannya.

"Terima kasih telah menjaga putri ku. Kau tidak berbuat macam-macam kan?" mata Marcel menatap penuh selidik pada Zerga yang tengah berdiri di belakang putri nya itu.

"Hanya satu macam" jawab Zerga tersenyum miring.

Marcel membulatkan matanya, "Kau-"

"Sudah, dad. Kami tidak melakukan apapun" potong Asha mencegah keributan diantara kedua pria itu.

"Ayo masuk, sayang. Zerga, mari sarapan bersama kami" ajak Liana

"Terima kasih atas tawaran nya, tapi maaf saya harus segera pergi karena ada beberapa urusan" jawab Zerga tak enak.

Jika saja sekretaris nya tak memberitahu bahwa ada banyak laporan mengenai perusahaan nya, ia pasti dengan senang hati menerima tawaran calon mertua nya itu, eh.

"Ck! Jangan bicara dengan nya, honey! Aku cemburu!" ucap Marcel seraya merapatkan tubuh istri nya itu. Sementara mereka hanya menatap nya malas.

Merasa cukup lama berbincang, Zerga segera pamit untuk pergi ke kantor nya.

••••

Kini, Zerga melangkahkan kaki nya memasuki gedung pencakar langit itu, diikuti dengan beberapa bodyguard di belakangnya. Sampai di lobby utama, seluruh karyawan dan beberapa penjaga membungkukkan badan nya menyambut atasan mereka.

Banyak tatapan binar dari para pekerja wanita disana saat Zerga berjalan melewati mereka. Zerga sama sekali tak melirik, ia hanya menampilkan ekspresi datar milik nya.

"Selamat datang, tuan!" bungkuk anak buah Zerga saat pintu lift terbuka.

"Hm"

Para bodyguard itu masih setia berjalan masuk mengiringi Zerga yang hendak masuk ke dalam ruangannya.

Setelah sampai di ruangannya, Zerga mendudukkan dirinya dirinya di kursi kekuasaan nya, seraya membaca berkas-berkas yang sudah menanti di atas meja nya.

"Apa ada masalah?" tanya Zerga pada pria yang masih berdiri di samping nya.

"Sejauh ini tidak ada, tuan"

"Tetapi akhir-akhir ini banyak yang berusaha membobol data-data perusahaan, tuan. Sehingga membuat beberapa data error dan hampir hilang, untungnya kami bisa mencegah nya" jelas salah satu anak buah Zerga.

"Ada yang ingin bermain-main rupanya" ucap Zerga tersenyum remeh

"Selidiki"

"Baik, tuan!" jawab mereka serempak, lalu pergi meninggalkan ruangan CEO itu.

Setelah berjam-jam bergelut dengan tumpukan berkas-berkas nya, Zerga melirik jam yang melekat di pergelangan tangan nya, sudah waktunya gadis nya itu pulang dari kampus. Ia beranjak keluar dari ruangannya.

Possessive Male AntagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang