4. Masih Drama

184 23 2
                                    


Happy Reading

Apabila ada typo mohon dimaafkan

°°°°°°°°°


"Eitss" tangan Alice maju kedepan, seolah memberi isyarat bahwa ketiga teman kakak kelas harus berhenti. "Gue diem aja yee, napa dendam amat lu ama gue?" katanya heran

"Diem! Ga ada yang nyuruh lu ngomong!" teriak kakak kelas dengan keras

Busett kuping gue....

"Hehh hehhh!"

"RARA TULUNGIN AINGG!!! (TOLONGIN GUE [kasar])!!!!!" tangan Alice bergerak melambai ke atas dan suaranya yang keras berhasil memancing perhatian sebagian orang di kantin

"ALICE?! LU KENAPE?!" dari arah depan Rara berlari dengan kencang. Akibat dari larinya itu dirinya menabrak kakak kelas tadi dan temannya sehingga mereka terjatuh.

Bruk

Bruk

Bruk

Bruk

Hahhahahaha!!

"Hoshh......hoshhh....hoshh! Ke-kenapa lu?!" tanya Rara dengan nafas memburu. Lumayan jauh juga dia berlari tadi

Wajah Alice berubah cerah, tapi kemudian berubah menjadi memelas. "Gila! Raa! Lu harus tolongin gueee!!" tangan Alice memegang tubuh Rara dan membalikan badan perempuan itu.

"Liat tuhh, gue mau dibully ama mereka!" katanya

"SIALAN! ALICE BAJINGAN!" kata kakak kelas tadi marah, dirinya berdiri dengan dibantu oleh teman-temannya

Lahh lahhh aku diem lohh kak

"Tuhhh kann Ra, masa gue dibilang bajingan. Padahal gue diem aja kok" kata Alice dengan sedih, tangannya mengusap ujung matanya yang padahal tidak ada apa-apa

"ALICE! LU ENGGA DENGERIN OMONGAN GUE?!"

"BERANI-BERANINYA LU?!"

Bugh

"AAAA–?!"

Alice mati-matian menahan tawa yang akan keluar dengan lebar ini. Lihat saja, wajah kakak kelas tadi kini terdapat memar di dahinya. Wahh! Lemparan Rara memang tidak pernah melesat.

Berterima kasihlah pada kotak tisu.

"Bacot lu" kata Rara singkat, wajahnya datar.

"KECEE BANGET NJIRRR" batin Alice kagum

Langkah kaki jenjang Rara maju ke depan, seiring dengan langkah Alice yang perlahan-lahan mundur kebelakang.

"Rara semangat!" kata Alice dengan semangat

Alice duduk di kursi kantin yang berada di dekatnya. Kebetulan pesanan makanan yang dipesan Rara tadi sudah sampai.

"Taro disini aja bu"

"Makasih bu"

"Okee mari kita liat drama action secara langsung"

"Ck! Apasih, gue ga ada urusan ama ama lu!" kata kakak kelas dengan ketus, walau begitu matanya memandang takut ke arah Rara

"Tapi gue yang ada urusan sama lu"

"Ngapain sih lu pake belain dia?! Apa manfaatnya? Orang miskin kaya dia, masuk ke sini juga paling cuma numpang tenar doang"

I'm Not ProtagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang