IV

302 52 11
                                    

Jisung terbangun di kamar tempat dia bertemu dengan pemuda tampan yang menyeramkan itu. Jisung mengusap tengkuknya, dia sedikit merinding dan tubuhnya terasa sangat lelah seperti belum tidur selama berhari-hari.

Jisung bangkit dari tidurnya, dia harus kembali ke rumah. Jisung merasa tidak aman jika berada di sini terus, dia harus keluar dari rumah ini.

Jisung berjalan menuju kamar mandi yang berada di dalam kamar ini, dia membasuh wajahnya kemudian berjalan menuju lantai bawah. Jisung akan pergi dari rumah ini jika saja dia tidak mendengar suara orang yang paling dia cintai, Bella.

"Sayang, sudah bangun? Ayo ke sini aku memasak sarapan untukmu!" Ucap Bella dengan senyum manisnya.

Jisung mematung, ternyata Bella ada di sini menemani dirinya. "Bella, kamu menginap di sini?"

Bella menatap Jisung bingung, "Tentu saja, aku menggunakan kamar yang berada di sebelah kamarmu itu! Kamu tidur terlalu nyenyak sehingga tidak menyadarinya!"

Jisung sebenarnya tidak percaya namun, hanya mengangguk mungkin saja Bella benar dia tidur terlalu nyenyak, tapi bukankah seharusnya dia merasa lebih segar jika tidur terlalu nyenyak tapi ini dia merasa sangat lelah dan lemas.

"Setelah sarapan, aku akan mengantarmu pulang!" Ucap Jisung, hatinya berkata bahwa dia harus pergi dari rumah ini.

Bella menunjukkan wajah tidak suka, "kenapa harus pergi? Aku menyukai rumah ini! Aku akan tinggal di sini! Kamu juga harus tinggal di sini! Anggap saja kita latihan untuk berumah tangga!" Tegas Bella.

Jisung menatap Bella dengan bingung, biasanya kekasihnya ini enggan untuk membahas pernikahan. Saat Jisung melamarnya saja Bella terlihat ogah menerimanya bahkan saat Jisung ingin membeli rumah pun Bella terlihat acuh tapi semuanya berubah saat Bella melihat rumah ini. Sepertinya Bella jatuh cinta pada rumah ini.

"Tapi bukankah tidak baik jika kita harus tinggal bersama seperti ini?" Tolak Jisung, dia takut dengan sosok pemuda yang tampan namun, menyeramkan itu.

"Kita berpisah kamar, jadi tidak akan masalah. Lagipula sebentar lagi kita menikah," ucap Bella.

"Ya benar, kita akan menikah!" Ucap Jisung, dia memang memutuskan untuk menikah tahun ini hanya saja dia belum menemukan tanggal dan bulan yang tepat.

"Kau sudah menentukan tanggal pernikahan kita?" Tanya Bella lagi.

"Belum, aku masih belum menemukan waktu yang tepat."

"Bagaimana jika saat bulan purnama merah, hal itu akan terjadi selama 3 minggu lagi!" Ucap Bella dengan senyum manisnya.

"Bukankah itu terlalu cepat? Aku bahkan belum menyiapkan apapun, gedung saja belum aku sewa!"

"Aku ingin malam pernikahan kita akan diingat sepanjang masa mangkanya aku memilih menikah pada saat fenomena alam terjadi. Tidak perlu pesta yang meriah, undang saja orang-orang terdekat lalu aku mau kita berpesta di rumah ini saja!" Ucap Bella yang kini menyajikan sarapan kepada Jisung.

Jisung hanya mengangguk, kemudian memakan sarapannya sedangkan Bella dia hanya tersenyum melihat Jisung yang makan dengan lahap.

"Aku sudah menelepon supirmu untuk mengantarkan barang-barang kita ke rumah ini, jadi kamu hanya perlu duduk diam dan menghabiskan waktu di rumah ini!" Ucap Bella dengan nada rendah, senyumnya yang manis berubah menjadi seringai dingin layaknya pemburu.

Jisung hanya mengangguk, dia begitu fokus pada makanannya. Setelah makan Jisung merasakan pusing mendera kepalanya. Sepertinya Jisung sama sekali tidak menyadari bahwa pacarnya itu tidak pernah mau disuruh memasak tetapi tiba-tiba dia ingin memasak bukankah ini adalah sebuah keganjilan?

"Kau kenapa, sayang?" Tanya Bella khawatir, nada suaranya dibuat main-main.

"Aku merasa tidak enak badan dan sangat mengantuk." Ucap Jisung.

"Kalau begitu aku akan membantumu untuk ke kamarmu, istirahatlah! Aku akan membereskan segalanya untukmu, kamu hanya perlu beristirahat dengan tenang di kamarmu!" Ucap Bella lagi.

Jisung hanya mengangguk, Bella memapah Jisung berjalan menaiki tangga. Setelahnya Jisung langsung terbaring di ranjangnya, dia menatap cermin yang semakin dekat ke arahannya namun, tak lama Jisung tertidur pulas.

"Kau tidak akan bisa kabur, manis!" Ucap Jaemin yang muncul saat Jisung sudah tak sadarkan diri.

Sedangkan Bella, wanita itu langsung pergi dari kamar Jisung. Dia mengambil barang-barang Jisung dan barangnya.

"Sebentar lagi semuanya selesai, anak kita akan selamat dari incaran iblis itu. Kita akan kembali menjadi keluarga bahagia," ucap sepasang suami istri yang mengintip dari jauh rumah baru yang dibeli oleh Jisung.

I'm in the Mirror Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang