III

382 63 12
                                    

Jaemin tersenyum senang saat Jisung masih tertidur pulas, dia memeluk tubuh Jisung yang hangat, menghirup aroma tubuh yang merangsang dirinya. Jaemin mengelus permukaan wajah Jisung, pipinya terasa lembut dan kenyal, hidungnya yang mancung tetapi kecil  merupakan sesuatu yang menggemaskan, bibir merah delima itu juga menarik dirinya untuk merasakan sensasinya, sungguh Jaemin ingin merasakan tubuh pemuda yang ada di hadapannya ini.

Biasanya Jaemin tidak terlalu suka jika ada manusia yang akan menetap di sini, tetapi saat pertama kali menatap Jisung dia langsung menyukai pria manis ini. Jaemin harus segera menandai pria ini agar tidak ada yang memiliki dirinya selain dia.

Jisung hanya miliknya, bukan milik yang lain termasuk gadis yang menjabat sebagai kekasih hati Jisung.

"Cantikku, kamu harus berada di sini selamanya menemani aku!" Gumam Jaemin berbisik halus di dekat telinga Jisung.

Mata Jaemin yang semula berwarna biru perlahan berubah menjadi hitam seluruhnya, senyumnya nampak mengerikan, kuku-kuku di jemarinya perlahan memanjang, penampilan Jaemin saat ini sudah sangat mengerikan.

Jemari dengan kuku panjang itu mengelus pipi Jisung, wajahnya dia dekatkan pada Jisung. Bibirnya yang mulai berwarna hitam di dekatkan ke arah bibir Jisung, Jaemin membuka sedikit mulut Jisung kemudian menyesap aura kehidupan Jisung, hanya sedikit. Jaemin melakukan ini agar bisa mengunci jiwa Jisung sehingga jika suatu hari Jaemin melakukan sesuatu yang membuat Jisung ingin pergi dari rumah ini maka pemuda itu tidak akan pernah bisa pergi karena beberapa jiwanya telah dia kunci di tempat ini.

Wajah Jisung yang berseri kini mulai mengalami perubahan, pipi bersemu merah kini berubah menjadi sedikit pucat, bibir merah delima digantikan warna yang sedikit pucat. Tubuh Jisung juga pasti akan mudah lelah dan letih, tentunya ini semua akibat perbuatan Jaemin.

"Maafkan aku sayang, aku akan mengembalikan jiwamu ini ketika kau sudah seutuhnya menjadi milikku!" Gumam Jaemin, mengecup bibir pucat itu dan kemudian pergi meninggalkan Jisung yang masih tertidur.

Jaemin keluar dari kamar Jisung, dia menatap Bella yang menunggu di ruang tamu. Gadis itu bergetar ketakutan, bajunya basah karena peluh keringat, bibirnya memucat, penampilannya begitu berantakan.

"Dia tidak pantas bersanding bersama Jisung-ku," gumam Jaemin.

Kakinya melangkah mendekati Bella, matanya menatap tajam gadis belia itu. Kemudian dia dengan angkuh duduk di sofa yang ada di ruang tamu, sedangkan Bella kini terduduk di lantai, tubuhnya tidak dapat bergerak, mulutnya juga tidak bisa mengeluarkan suara apapun.

Bella melotot ketakutan saat Jaemin mulai menunjukkan wujud aslinya, matanya berubah menjadi hitam, kukunya memanjang, ada tanduk yang menghiasi kepalanya, bibirnya menghitam, sayap hitam yang begitu lebar dan besar muncul di belakang punggungnya, giginya mengeluarkan taring.

Bella memejamkan matanya, dia sangat ketakutan saat ini. Tubuhnya semakin menggigil, Bella menangis tanpa suara, seluruh aura di rumah ini menjadi mencekam.

"Tatap aku!" Ucap Jaemin tegas.

Mata Bella terbuka dengan paksa, Bella seakan-akan tidak bisa menolak perintah Jaemin. Bella semakin melotot saat dari sayap Jaemin keluar sosok mengerikan.

Wanita itu berjalan merangkak, giginya penuh dengan taring. Lehernya berputar 180° kaki hantu itu seperti patah, tangan kirinya berputar kebelakang, terdengar suara jeritan serta tangisan dari sosok mengerikan itu.

"Kamu merebut milik tuanku!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kamu merebut milik tuanku!"

"Kamu harus mati!"

"Mati!"

"Mati!"

Hantu itu berteriak tepat di depan wajah Bella, membuat gadis itu semakin histeris.

Jaemin hanya tertawa saat melihat wajah ketakutan Bella ketika hantu itu menggelilingi Bella dan terus berteriak pada Bella, hantu itu bahkan mencoba untuk mencekik Bella.

"Kau takut?" Tanya Jaemin dengan tawa menggelegar, dia menertawakan keadaan Bella yang mengenaskan.

"T-tolong aku...." Ucap Bella dengan tangisnya.

Jaemin menggeleng, "Untuk apa menolong dirimu?"

Bella menatap Jaemin dengan tatapan memohon, "T-tolong lepaskan aku, aku akan melakukan apapun!"

"Apapun?"

"Iya, aku mohon!"

"Tapi aku tidak tertarik,"

"Aku akan memberikan apapun yang kau mau, tapi aku mohon lepaskan aku!"

"Kalau mendekatlah, aku akan memberikan mu perintah dan kamu harus melakukan itu!"

I'm in the Mirror Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang