papi-daddy

1.2K 140 15
                                    

cw // kiss , dirty talk , mention of sexual activity

tentang panggilan jisung dan chenle di rumah. awalnya cuma bercandaan. makanya kalau bercanda jangan berlebihan nanti jadi kenyataan, mampus.

waktu itu jisung dan chenle lagi awal-awal aktif bantu di panti. selain jadi donatur, mereka juga sering bantu ngurusin anak di sana sekalian main-main dan bonding juga.

saat itu mereka belum di masa nyari anak yang tepat untuk ngisi sedikit kekosongan di rumah. waktu itu mereka hanya mau belajar dan nunggu kedatangan yang tepat dengan santai. tapi karena jisung maupun chenle sudah sering bantu ngurus anak-anak jadi mereka iseng aja kepikiran panggilan yang enak dari anak mereka untuk keduanya apa.

sore-sore waktu itu, chenle baru pulang kerja sedangkan jisung lagi masak makan malam mereka.

"mandi dulu bi," celetuk jisung waktu sang suami bukannya mandi malah ngerebahin kepalanya di meja makan.

"males, bentaran," balas chenle.

"sana cepet mandi, biar enak badannya," perintah jisung lagi.

chenle ngerucutin bibirnya kemudian ngejulurin tangan ke arah yang lebih muda, "cium."

"kalau minta cium ya minta aja," ujar jisung dengan nada ngeledek sebelum jalan ke arah chenle.

"emang males tapi!" bela chenle.

jisung ketawa pelan kemudian narik pelan dagu chenle. bibir merah muda itu dia kecup lembut sebelum dilumat pelan.

"rasa semur," gumam chenle setelah pangutan mereka lepas.

"enak?" tanya jisung sambil ngusap air liur yang netes di sudut bibir suaminya.

chenle narik pinggang jisung kemudian nenggelamin wajahnya di perut laki-laki itu, "nggak kerasa."

"nanti coba sendiri, ayo mandi," balas jisung.

"mandi bareng?" tanya chenle pelan.

"heleh, gue udah mandi. ayo cepet, sini gue gendong deh," ujar jisung kemudian ngangkat tubuh chenle ke gendongannya dan jalan ke arah kamar.

"gum, lo mau dipanggil apa sama anak kita nanti?" tanya chenle tiba-tiba.

"nggak tau," jawab jisung singkat. "lo sendiri?" tanyanya kemudian.

"dulu lo pernah bilang pengen dipanggil papa kan?" tanya chenle lagi.

"iya, tapi setelah dipikir-pikir kasian papa kalau misal kita main ke rumah mama papa. nanti gue yang dipanggil atau beliau yang dipanggil, tapi dua-duanya noleh," jawab jisung. "tinggal dua pilihan sih sebenernya, papi daddy doang. ayah juga sama aja kalau misal kita main ke bunda ayah," lanjutnya.

"iya juga," kata chenle.

"karena gue soptie gue yang dipanggil papi," celetuk jisung.

"MANA ADA?!" teriak chenle nggak terima.

"lo daddy-nya biar balance," ujar jisung lagi.

pipi tirus jisung didorong chenle kasar, "balance sama apaan, anjing?!"

"sama posisi," jawab jisung singkat.

"haaah atau sebenernya gumelar punya daddy kink?! lo pengen manggil sex partner lo daddy kaaan?" goda chenle.

jisung ngerucutin bibirnya, "iya... dad van sounds great, daddy..."

"lucu," kekeh chenle sambil ngecup pipi suaminya gemas.

"DIH LO YA YANG PUNYA DADDY KINK?!" teriak jisung.

"KAGAK!" balas chenle nggak terima.

jisung ketawa keras sambil ngelempar tubuh yang lebih kecil ke kasur. kecupan ringan dia beri di seluruh permukaan wajah dan leher chenle.

"daddy daddy!"

"gumelar geliii!"

ya, dari situ akhirnya jisung sering manggil chenle daddy buat bahan ledekan tapi akhirnya jadi kebiasaan.

🌼🌼🌼

"good morning, daddy!" sapa ala ke chenle yang lagi nyiapin sarapan mereka.

minggu pagi ini dia baru bangun dan kayak biasa langsung ke dapur buat ngambil minum.

"morning, cantik," balas chenle. "nyenyak boboknya?" tanyanya kemudian.

"biasa aja," jawab ala. pipi chenle dia kecup singkat, "papi masih tidur?"

"tadi udah bangun sih," jawab chenle.

"DAD!"

"oke, udah bangun," gumam ala sambil nyengir ketika dengar teriakan papinya.

"suka banget teriak-teriak kenapa sih," gerutu chenle sembari nutup panci. "sayang, kalau sudah mendidih tolong matiin ya," perintah chenle.

ala ngangguk patuh sambil merhatiin chenle yang berlalu dari dapur, "iya dad."

ala ketawa keras waktu dengar teriakan bersautan orang tuanya dari kamar mereka.

"DAD VAN UDAH! AKU UDAH TUA NGGAK BOLEH CAPEK-CAPEK KATA DOKTER! GELII DAD, ALLAHKU!"

"HALAH! APAAN DOKTER?! NGGAK USAH BAWA-BAWA DOKTER YANG NGGAK RAJIN CHECK UP!"

ala pastiin kalau daddy-nya lagi heboh gelitikin si papi. waktu dengar suara mendidih dari arah dapur, cewek itu langsung ngabaiin kerusuhan orang tuanya kemudian matiin kompor kayak yang chenle perintahin tadi.

karena habis ini mau langsung sarapan jadinya ala berinisiatif sendiri buat naruh masakan chenle ke piring.

"ululuu rajin banget anak papi," celetuk jisung yang baru sampai di ruang makan.

"diapain sama daddy?" tanya ala.

"digelitikin lah, jurus andalannya daddy kan itu. bisa apa lagi dia selain gelitikin papi?" jawab jisung sembari duduk di kursinya.

"bisa ngejitak," sahut chenle sambil ngejitak dahi suaminya.

"jahat banget lo," ujar jisung.

"ih kasar," gumam ala sambil naruh piring di hadapan jisung dan chenle.

"iya kan, kasar banget ih papi ke daddy," kata chenle sambil meluk pinggang anaknya manja.

ala ngangguk-ngangguk kemudian ngelus lembut rambut chenle, "nggak boleh gitu papi sama daddy."

"pilih kasih, sana-sana sama daddy aja nggak papi masakin besok pagi," ujar jisung sambil narik kursi agak ngejauh dari kursi sang suami.

"ngambekan," celetuk chenle.

"lebih sering ngambek aku apa kamu? kamu lah, mana ada aku ngambekan," balas jisung.

"galak banget papimu," ujar chenle sambil berdiri dari duduknya. dia sigap naruh nasi ke masing-masing piring yang ada di atas meja.

"temen-temen banyak yang tanya tau kenapa pap gum yang dipanggil papi," ungkap ala.

"soalnya papi lemah lembut, cocok dipanggil papi," jawab jisung.

"jawaban tidak diterima," ujar ala. dia nolehin kepalanya ke chenle, "kenapa dad?"

"papimu itu yang iseng make daddy buat bahan ejekan," jawab chenle sambil ngedudukin tubuhnya lagi. "padahal daddy yang lemah lembut, menggemaskan, dan tidak sombong," lanjutnya.

"nggak papa sih, memecahkan stereotipe karakter panggilan daddy dan papi," balas ala.

jisung yang lagi naruh sayur ke piring langsung naruh sendoknya lalu nepuk dadanya bangga, "keren banget gue emang."

"dih."

🌼🌼🌼

—ni karena bnyk yg tanya, mumpung udh aku tulis ternyata. sekalian aja.

daily life; gumvana and their child [jichen/chenji ft. hikaru kep1er]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang