06

1.1K 61 1
                                    

Rose berencana akan pergi ke rumah kakek sooyun saat pulang kerja,  tapi ketika dia keluar dia melihat Sanna berjalan dengan tergesa2

" kak Sanna " panggil rose

Rose pun menghampiri sana

" kakak pulang pake apa?  Apa mau ikut ke rumah kakek dulu?  " ucap rose

" nggak,  gw sibuk ada urusan lain,  udah ya gw pergi dulu " ucap sanna lalu berlalu meninggalkan rose

Rose pergi ke rumah kakek Sooyun,  rose melihat seperti sedang ada tamu disana.
Pintu memang selalu terbuka,  jadi rose bisa melihat dari luar,  benar saja,  kakek sooyun sedang berbicara dengan seseorang dan juga ada nenek nya disana.

Tok tok tok... Rose mengetuk pintu.
Kakek melihat ke arah nya lalu menyuruh nya masuk.

" kebetulan kau ada disini,  jadi sekaligus kau bisa jadi saksi atas apa yg ingin aku sampaikan " ucap kakek sooyun

" tolong tulis wasiat ku,  bahwa semua aset perusahaan  Kencana akan jatuh ke tangan cucu ku Roseane,  dan rumah ini akan menjadi milik istriku gracia " ucap kakek sooyun kepada pengacara

" Sooyun aah mana mungkin kau bisa seperti itu?  Aku istrimu hanya kau tinggalkan rumah saja?  Dan anak ini?  Kau selalu mementingkan anak ini,  apa hebat nya dia,,  dia bahkan membunuh ibu nya sendiri untuk melahirkan dia " teriak gracia nenek rose

Rose terkejut dengan perkataan kakek nya lalu tertusuk oleh kata2 nenek nya,  sebisa mungkin rose mengatur emosi nya.

" Kakek,  aku rasa ini berlebihan,  aku sudah cukup bekerja saja di perusahaan kek " ucap rose

" Tidak Rose,  aku tau kau tidak di pedulikan lagi oleh ayahnu apalagi ibu tiri mu,  jika aku tiada nanti kau tidak akan punya apa2 kau akan menderita " ucap kakek

" Jangan harap aku menyetujui semua ini sooyun " ucap gracia

" Aku tidak minta persetujuan mu, jika kau tidak mau maka rumah ini pun akan aku berikan untuk rose saja " ucap sooyun

" cepat tulis itu semua " perintah sooyun pada pengacara nya.

" kau.,  anak sialan kau mengambil nyawa anaku,  kau mengambil perhatian suamiku lalu kau juga akan mengambil semua harta ku,,,  takkan ku biarkan kau hidup lama anak sialan " teriak gracia pada rose

Rose hanya bisa menangis mendengar caci maki nenek nya itu..

" Anakku mempeetaruhkan nyawa nya demi kau,,  sekarang lebih baik kau menyusul nya untuk minta maaf " triak gracia lagi lalu mengambil satu guci besar disana

Gracia ingin melempar gucci itu kepada rose tapi ternyata kakek sooyun menghalangi nya,  sehingga kepala kakek sooyun yg akhir nya mengeluarkan banyak darah dan pingsan.

" kakekkk " teriak rose

" sooyun ahh,,  kau bodoh sooyun aah " teriak gracia sambil menangis ketakutan
" Kauu...  Pergii " teriak gracia pada pengacara itu.

" Nona rose,  ayo bawa tuan ke rumahsakit dulu " ucap pengacara

Sambil menangis rose terus memangku kakek nya di dalam mobil.

Rose terus menggenggam tangan kakek nya sepanjang lorong runah sakit sampai kakek sooyun masuk ke ruang UGD.

" Hallo yah,  kakek....  Kakek masuk rumah sakit yah,  ayah bisa kesini temani rose? " ucap rose menelpon ayah nya

" Runahsakit?  Baiklah ayah kesana " ucap gleen

Telpon terputus,  rose kembali terisak melihat ke arah pintu Gawat darurat itu.

L I E  || Jirose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang